Reunion - Oneshot

1.9K 271 42
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto

(I don't take profit by publishing this fict)

Oneshot/Establishment Relationship/Bad at Feelings/Hurt-Comfort/Canon-Compliant/Characters as Teenagers/Platonic/Post-War Setting

SasuHina

Reunion

Sepasang kelereng lavandula meneliti tiap kata yang diulaskan kuas tinta di atas kertas. Bola mata itu naik-turun, mengeja tiap huruf yang ada. Undangan reuni mendarat tepat di atas teras pagi ini, menyambut Hyuuga Hinata yang baru saja akan beranjak dari rumah untuk menyiram halaman depan. Bunga-bunga itu masih bisa menanti untuk disiram karena saat ini, Hinata masih disibukkan dengan undangan di tangan.

Reuni? Entah siapa yang menggagas acara tersebut. Lokasi reuni adalah di akademi, tempat mimpi-mimpi Hinata sebagai kunoichi dimulai sekaligus tempat segala kenangan pahitnya tersimpan. Namun, itu sudah menjadi kisah lama dan usang, bukan hal yang patut digali lagi hanya untuk membasahi luka yang sudah kering.

Hinata masuk ke dalam, meletakkan telunjuknya pada kalender dinding di atas laci berwarna putih dengan dekorasi figura foto terpajang rapi memenuhi bagian atasnya. Hinata mengecek jadwal misinya dan beruntung, tidak ada jadwal yang berbenturan dengan hari reuni. Dia bisa turut serta untuk berjumpa dengan rekan seperjuangannya. Rasanya, sudah lama mereka tidak berkumpul dalam tempat yang sama. Terakhir kali mereka disatukan bersama-sama adalah ketika mereka menghadapi Kaguya dan tentu saja, momen saat itu bukanlah momen untuk bertukar canda-tawa.

Semenjak saat itu, mereka tak pernah benar-benar berkumpul secara lengkap. Selalu saja ada wajah-wajah yang tak bisa Hinata jumpai ketika mereka memutuskan untuk bertemu tiap ada waktu libur. Menjadi ninja artinya mereka sudah siap untuk mendedikasikan hidup demi menunaikan misi dan sebagai ninja, mereka tidak bisa meminta siapa saja yang menjadi rekan satu tim untuk menjalankan misi. Misalnya saja Hinata. Sudah satu tahun ini dia melaksanakan misi bersama tim jounin dan bahkan genin, berada dalam posisi senior dan junior sudah bukan hal asing baginya. Mendapat rekan satu tim yang berasal dari angkatannya adalah hal sulit dan Hinata tak bisa menahan rasa rindu yang semakin bertambah dari hari ke hari.

***

Hinata dibangunkan oleh suara anjing menggonggong dan suara ... suara sekumpulan lebah?

Tak hanya itu, keriuhan terdengar dari halaman depan, membujuk sang pemilik rambut navy untuk keluar dengan piyama yang masih melekat di tubuhnya. Kiba dan Shino berdiri di dekat kolam, tengah berbincang bersama sang ayah dan Hanabi. Menyadari kehadiran Hinata, Kiba melambaikan tangan.

Ah, tentu saja mereka berdua akan datang menjemput Hinata untuk berangkat bersama. Bukankah mereka rekan satu tim?

***

Hinata dan beberapa orang lain tampak terkejut melihat kedatangan tim tujuh yang lengkap berjumlah empat orang. Biasanya, tim tujuh hanya akan diwakilkan Sakura dan Sai, mengingat kesibukan Naruto dan absennya Sasuke sudah menjadi hal yang lumrah. Namun, kini ada empat pasang langkah terdengar mendekat dan Hinata menyaksikan sosok Naruto yang menggandeng tangan Sasuke, mengunci sang pemuda agar dia tidak pergi. Di belakang, Sakura tengah melambaikan tangan pada Ino, sedangkan Sai sibuk mengamati sekitar, mencari inspirasi melukis mungkin?

Mereka menggunakan halaman akademi, memutuskan untuk menikmati reuni di bawah pepohonan rindang dan cahaya matahari. Angin berembus sesekali, mengibarkan rambut Hinata. Hidangan, teh, dan beberapa botol sake tersaji di atas meja panjang yang menampung tiga puluh orang. Obrolan berjalan mengalir, dari misi hingga bernostalgia pada masa akademi.

ReunionWhere stories live. Discover now