Lia Arianti P.O.V
Chapter 8Pemberontakan
Masalah baru muncul usai perselisihan dengan Zaka dan Meli berakhir, kali ini markas kami dimata-matai oleh segerombolan ghoul yang jumlahnya sangat banyak. Sama seperti chimera dan griffin yang aku temui tempo hari, lagi-lagi seekor makhluk mitologi yang harusnya hanya sebatas cerita malah muncul dalam kehidupan nyata. Sang surya sudah naik cukup tinggi dan jam menunjukkan pukul delapan pagi, ini waktu yang tepat untuk memulai penyelidikan di wilayah hutan yang ada di sekitar rumah kami.
Zaka dan Meli masih duduk berbincang sedangkan Rika hanya duduk diam di atas sofa sembari memeluk lututnya dan bermain ponsel. Di samping itu Jeamiy dan Fani juga terlihat sedang membicarakan sesuatu, semua anggota Z.E.R.O masih sibuk dengan kesibukannya sendiri-sendiri dan hanya aku yang terlihat bersemangat untuk memulai penyelidikan.“Hei ayolah, matahari sudah naik cukup tinggi,” seruku.
“Tenanglah Lia! Kita akan berangkat sebentar lagi,” saut Jeamiy.
“Bahkan sang ketua tim juga tidak bersemangat,” keluhku.Ternyata benar hanya aku yang bersemangat, bahkan Jeamiy memintaku untuk tetap tenang padahal beberapa jam yang lalu rumah ini hampir digempur oleh satu armada makhluk botak dengan wajah seram.
Tiba-tiba sebuah saluran berita terbaru muncul di televisi yang sedang menyala, kami semua melihatnya dan ingin tahu ada kabar apa lagi pagi ini.“Saya melaporkan bahwa pagi ini markas pusat kepolisian Ferocity sedang diserang oleh perentas yang tidak diketahui, mari kita dengarkan penjelasan dari salah satu anggota kepolisian yang ada di lokasi kejadian,” ajak seorang reporter.
“Saya tidak tahu apa motif pelaku dengan merentas seluruh komputer yang ada di markas pusat kepolisian, tapi sepertinya pelaku memendam kebencian yang mendalam pada pihak kepolisian,” saut seorang polisi.
“Bisa jelaskan dengan lebih rinci kepada para penonton sekalian!” pinta seorang reporter.
“Di seluruh komputer kami terdapat tulisan yang berbunyi, kalian hanya sekelompok babi tak berguna yang hanya mementingkan jabatan dan memiliki pikiran yang dangkal, kalian tak mampu melindungi masyarakat dengan baik dan aktivitas kalian sehari-hari sama seperti seekor babi yang hanya makan dan tidur saja. Lebih baik kalian mati karena kalian hanya memenuhi kota ini. Di atas ujaran kebencian itu terdapat gambar boneka beruang dengan peluru yang melesat menembus kepalanya dari samping kanan,” jelas seorang polisi.
“Bukankah kejadian serupa juga pernah terjadi sebelumnya?” tanya seorang reporter.
“Benar, namun kali ini sepertinya ujaran kebencian itu semakin parah,” jawab seorang polisi.
“Demikianlah informasi yang dapat saya berikan pagi ini, nantikan kabar selanjutnya setelah pesan-pesan berikut ini,” ucap seorang reporter.Rupanya markas pusat kepolisian Ferocity sedang diserang oleh perentas sistem yang memendam kebencian yang mendalam pada mereka sampai-sampai menuliskan kalimat yang berisikan umpatan-umpatan kepada pihak kepolisian.
Aku, Jeamiy, dan Fani hanya menggelengkan kepala karena mendengar kabar tersebut, sejujurnya kejadian serupa memang pernah terjadi sebelumnya dan semakin hari semakin bertambah parah ujaran kebencian yang ditujukan kepada para polisi.“Hei, kau tahu sesuatu tentang ini?” tanya Jeamiy.
“Entah, kenapa bertanya kepadaku?” balas Rika.
“Rika, jawab pertanyakanku dan jangan malah balik bertanya!” Pinta Jeamiy.
“Ada banyak sekali hacker di dunia ini dan hanya aku yang terpikir oleh otakmu? Kau jahat Jeamiy,” rengek Rika.
“Sekali lagi berbohong maka semua laptop, komputer, dan ponsel milikmu akan aku sita selama satu bulan,” jelas Jeamiy.
“Eh ... apa maksudmu? Jika kau melakukannya hidupku serasa kembali ke jaman batu,” rengek Rika.
“kalau begitu katakan yang sebenarnya!” perintah Jeamiy.
“Iya-iya, aku yang melakukannya,” ucap Rika.
“Sudah kuduga, ujaran kebencian kepada polisi dengan gambar boneka beruang yang tertembak kepalanya memang menjadi ciri khasmu,” simpul Jeamiy.
“Berhentilah mengoceh! Kau seperti seekor burung yang diberi makan kroto semut di pagi hari,” ejek Rika.
“Kenapa kau melakukannya?” tanya Jeamiy.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANDORA
ActionJudul. : PANDORA Genre. : Action, horor, Supranatural, Gore, Fantasy Sinopsis Indexsia, sebuah negara yang dimata dunia dikenal sebagai negara yang indah dan damai dengan keanekaragaman budaya dan suku yang ada, namun pa...