surat untuk kamu

5 0 0
                                    

Halo, ini saya.
Bagaimana kabarmu? Sudah lama sekali ya..
Musim semi tahun ini bagaimana? saya selalu penasaran dengan sakura di sana tapi mungkin kalau saya kesana bunga sakuranya akan kecewa karena kehadiran mu saja sudah cukup untuk saya. Maaf saya ngegombal di paragraf pertama, lebih tepatnya memuji sih. Kalau saya sekarang sedang baik-baik saja disini, walaupun Indonesia sedang darurat covid-19. Karena terlalu banyak di rumah saya jadi ingat kamu hehee, saya.. kangen kamuu.

Setelah pertemuan kita di musim gugur itu, saya banyak belajar. Belakangan orang orang terdekat saya juga bilang kalau saya telah jadi dewasa, ini saya sedang melapor ke kamu karena kamu selalu memanggil saya si manja atau 101 istilah anak anak untuk saya. Bahkan kata pertama mu untuk saya dua dekade lalu itu "manja". hahahaa, tapi sekarang saya sudah mandiri, tidak ada kamu di hidup saya memaksa saya menjadi mandiri.

Bagaimana Caren? Kalau sesuai dengan perhitungan ku seharusnya dia sekarang sudah mulai berjalan ya? Pasti matanya sangat mirip dengan mu, lesung pipitnya juga pasti sangat manis.

Surat ini datang dengan undangan, saya hanya mau memberitahu november ini saya akan menikah.. setelah 2 tahun berpisah dengan mu saya akhirnya membuka lembaran baru. saya tidak memaksa mu datang karena surat ini terbang ribuan mil, saya hanya mau kamu tahu kalau saya baik baik saja. Maaf, saya tidak bisa bertemu langsung untuk memberi undangan, takut takut kalau hati saya bertindak bodoh.

Kami bertemu di toko buku langganan mu, dia suka sekali fiksi ilmiah beda dengan mu yang pecinta thriller sejati. kami juga punya selera humor yang sama, ini kriteria terpenting untuk saya kan hahahaa. and he loves coffee that much, vanila latte buatannya adalah favorit saya. ah, saya lupa kamu benci kopi. saya masih ingat ketika kamu menelfon jam 3 pagi mengeluh ke saya karna siangnya saya cekokin moccachino. Dia datang ke saya bersama malaikat kecilnya, Rafly 4 tahun yang sedang terobsesi dengan lego. Ayah awalnya menentang hubungan kami, perbedaan 7 tahun dan seorang duda adalah problematika bagi Ayah. Ayah masih konservatif, tapi selalu jadi liberal kalau ketemu kamu. Setelah pertimbangan panjang, kami akhirnya mendapat restu. Singkat cerita begitulah kisah kami.

Saya sudah sampe diujung surat nih, ini mungkin surat terakhir yang bisa saya kirim ke kamu. tidak tahu kalau saja semesta bisa membuat kita bertemu di kedai kopi tapi kuharap itu tidak terjadi. setelah menikah dengan dia, kami akan meninggalkan Indonesia mungkin saya juga akan menangisi rumah makan padang seperti yang kamu lakukan kala itu. Terima kasih telah membaca surat ini sampai selesai semoga kamu tetap sehat.
Saya pamit.

Regards, your used to be favorite human..

//
annyeong, berapa jauh perjalanan mu sampai bisa menemukan cerita saya? tulisan ini saya buat karena mengisi kekosongan hati. terima kasih yang sudah singgah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

lettersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang