"Ayah! sudah ku bilang aku tidak mau memilih diantara kedua nya, aku ingin memilih jalan ku sendiri , aku sudah besar dan aku juga tau konsekuensi tiap perbuatan ku" Jelas seorang pemuda berkacamata itu sambil melangkahkan kakinya frustasi.
"Seungmin! Kau tahu kan hanya kau satu satunya harapan Ayah untuk usaha keluarga!" Tegas yang lebih tua lalu memosisikan bokongnya di sofa yang empuk.
"Tidak, harapan Ayah tidak aku saja, masih ada Woojin Hyung yang lebih siap untuk itu Ayah, aku tidak mau" Final yang lebih muda.
"Seungmin tolong pikirkan dengan baik, mengurus perkebunan sayur milik Kakek di Jeju atau mengurus peternakan Ayah di Australia yang sekarang dikelola oleh paman Jongin?"
"Ayah beri waktu dua hari untukmu" Lanjut yang lebih tua lalu meraih koran.
Pemuda yang disebut Seungmin itu memasuki ruangannya dengan gusar, perasaan kesal karena paksaan Ayahnya membuatnya tidak mood.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Baiklah Seungmin jangan jadi anak yang durhaka, pilih mau kemana kamu melanjutkan hidupmu" Ucap pemuda itu sembari merebahkan tubuhnya di ranjang.
Tak!
Petikan jari Seungmin seraya bangkit dari posisinya lalu menghampiri Ayahnya yang masih setia dengan korannya.
"Ayah aku memilih Australia" Ucap nya dengan pasti.
Mendengar pernyataan dari sang anak, senyum sumringah terpampang jelas di wajah sang Ayah "Baiklah akan Ayah kabari Paman dan Ayah urus keberangkatan mu, berkemas dari sekarang, akan Ayah pastikan kamu berangkat dalam waktu dekat" Jelas sang Ayah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
