8. Teman Lama

1.7K 155 15
                                    

Doyoung baru saja selesai dengan pekerjaannya, saat berjalan menuju parkiran ia tidak sengaja bertemu dengan sahabatnya.

"Yuta?" Sapa Doyoung saat berpapasan dengan pria berwajah Jepang itu.

"Eh? Doyoung? Bukannya lo di Manchester?" Tanya Yuta yang sibuk menggendong seorang gadis kecil yang sedang tertidur yang Doyoung yakini adalah anak Yuta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh? Doyoung? Bukannya lo di Manchester?" Tanya Yuta yang sibuk menggendong seorang gadis kecil yang sedang tertidur yang Doyoung yakini adalah anak Yuta.

"7 bulan yang lalu pindah, ngapain lo disini?" Doyoung bertanya balik

"Liburan, tapi gue rada curiga sama istri gue jadi bawa kerumah sakit, soalnya dari kami sampe disini dia muntah mulu" Jawab Yuta

Baru saja Doyoung ingin melontarkan pertanyaan lagi, seorang anak kecil berumur sekitar 7 tahun berlari kearah Yuta, disusul dengan seorang perempuan dibelakangnya yang Doyoung yakini adalah istri dari Yuta.

"Ayah" Panggil anak itu lalu segera memeluk kaki sang ayah ketika sudah sampai padanya.

"Gimana bun?" Tanya Yuta pada istrinya, Doyoung terkacangi sekarang.

"Positif yah, heheh" Cengir Yunhe. Karena kelewat senang Yuta langsung merengkuh Yunhe kepelukannya meski ia sedang menggendong sqng putri.

"Kebiasaan ih. Tempat umum tau, nanti dihotel aja selebrasinya" Canda Yunhe lalu melepas pelukan Yuta.

Semua itu tidak terlepas dari pandangan Doyoung, ia iri. Ia juga ingin keluarga sebagaia Yuta, ia juga ingin memiliki anak.

"Ohiya bun. Ini temenku, dokter disini. Namanya Doyoung" Yuta memperkenalkan Doyoung yang sedari tadi hanya diam memperhatikan mereka.

Setelah berkenalan, Doyoung menawarkan agar Yuta dan keluarga kecilnya berkunjung ke kediamannya. Dan disetujui oleh Yuta, Doyoung juga yakin Bor tidak akan keberatan.

"Aku pulang" Suara Doyoung terdengar di depan, membuat Bora cepat-cepat menghampiri sang suami, tapi dahinya mengerut saat melihat Doyoung datang tidak sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku pulang" Suara Doyoung terdengar di depan, membuat Bora cepat-cepat menghampiri sang suami, tapi dahinya mengerut saat melihat Doyoung datang tidak sendirian.

"Temenku, dari Jepang" Doyoung sebelum Bora bertanya dia sudah menjawab.

Setelah berkenalan akhirnya mereka masuk. Yuta tak henti-hentinya melontarkan kata kekecewaan karena Doyoung tidak mengundangnya saat mereka menikah.

"Parah lo Young, nikah ga undang gue" Protes Yuta, Doyoung hanya terkekeh kecil, Yuta tidak tau saja kalau diundangan yang tertera bukan namanya, tapi nama kakaknya.

"Lo topcer juga Yut, anak udah mau tiga aja" Doyoung mengalihkan pembicaraan.

Yuta tersenyum, tidak tau saja Doyoung kalau dia sudah memiliki Yuga sebelum menikah dengan Yunhe.

🐰

Sementara itu, di sisi lain Bora sedang asyik bermain denga Yura dan Yuga yang tidak luput dari pandangan Doyoung. Membuat dua lengkungan bibirnya tertarik keatas.

"Makanya bikin anak juga, lo kayaknya sibuk banget kerja. Kasian istri lo gaada temen main" Ucap Yuta membuat Doyoung tersenyum. Benar, ia harus memiliki anak agar Bora tidak kesepian. Tapi bagaimana caranya? Mereka saja belum berhubungan suami istri.

"Yura sama Yuga lucu banget ya kak" Bora sambil memperlihatkan Foto selfie nya bersama kedua anak Yuta tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yura sama Yuga lucu banget ya kak" Bora sambil memperlihatkan Foto selfie nya bersama kedua anak Yuta tadi.

"Iya lucu sekali" Jawab Doyoung masih sibuk dengan bukunya. Posisi mereka sekarang bersandar di kepala kasur.

"Gemes"

"Kamu mau?" Doyoung meletakkan bukunya lalu menatap Bora yang senyumnya msaih belum luntur. Ia mengangguk semangat membuat Doyoung gemas.

"Tapi kita harus berhubungan dulu supaya bisa punya yang lucu kayak mereka" Ucapan Doyoung barusan membuat Bora mengalihkan atensinya, jarak wajah mereka sangat dekat saat Bora memalingkan wajahnya membuat jantung keduanya berdegup tidak beraturan.

"Kak Doy" Ucap Bora

"Hm?" Atensi Doyoung sudah beralih ke bibir mungil yang menyebut namanya.

"Aku belum siap" Bora menunduk. Bagaimanapun Doyoung merasa sangat kecewa, ia tahu, sangat tahu hati istrinya belum sepenuhnya miliknya meski ia sudah mulai menaruh rasa pada sang istri. Demi apapun Doyoung juga ingin memiliki anak yang lucu-lucu seperti Yuta.

"Kamu harus siap, kita sudah 3 bulan menikah dan kamu belum melayani saya" Ucap Doyoung lalu meraup bibir Bora yang sedari tadi sudah mengambil alih atensinya. Masa bodoh, siapa yang mau melarang? Bora kan istrinya, haknya.

 Masa bodoh, siapa yang mau melarang? Bora kan istrinya, haknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi lagi-lagi cairan asin kembali terasa, Bora menangis lagi.

"Kita tidak bisa seperti ini terus. Saya memaksa kamu untuk memberikan seluruh hati kamu untuk saya. Kita harus ke tahap yang lebih intim" Doyoung menatap Bora yang masih mengeluarkan air mata.

"Kamu hanya perlu menikmatinya, dan berhenti menangis, saya tidak suka" Biarkan Doyoung egois untuk sekali ini saja.





🐰

Kalo penasaran sama ceritanya Yuta sabilah kalian cek di workku yg lain judulnya 'PROMISE'

☑PENGANTIN PENGGANTI-[Doyoung+GongMyung] Completed✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang