Perfect Love 21

2.1K 53 10
                                    

Happy reading ❤️
Enjoyyy
*
*

Sudah seharian penuh Angga hanya berdiam diri di atas ranjang, bosan. Zara yang tengah sibuk bebenah barang barang Angga, tak menyadari bahwa suaminya itu bosan.

"Aauuw". Pekik Zara yang tiba-tiba ditarik paksa oleh Angga. Zara jatuh di pelukan Angga.

Zara yang menatap lekat mata Angga, tersipu. Wajah mereka hanya tinggal beberapa senti saja. Angga yang juga menatapnya tersenyum.

"Cupp". Zara melotot. Dan "cupp". Terus menerus Angga mengecup bibir Zara seperti itu tanpa melumatnya.

"Apaaan. Jangan macem-macem ya ngga, rumah sakit ini bukan kamar pengantin". Ucap Zara.

"Biarin istriku ini, mau ngapain aja terserah aku dong. Lagian kita cuma berdua disini". Angga membela diri, Zara yang mendengar ocehan Angga hanya memutar bola matanya.

"Sayaang jangan marah dong, suaminya baru juga sadar, maaf deh kalo gitu aku gak bakalan cium kamu lagi".

"Eehh, ngmong apa, gak ada yang larang kamu cium aku sayang, aku gak marah kok, yaudah gimana kita keluar yuk, ke taman".

"Beneran kamu gak marah lagi kan?". Tanya nya lagi.

"Gak papap, kok takut gitu sih".

Angga hanya tersenyum dan mengelus bibir bawah Zara. Lalu menuntun Angga untuk turun dan mencoba berjalan menuju taman. Zara yang sudah memaksa untuk menggunakan kursi roda saja, Angga gak mau alasannya karena Angga ingin kakinya terbiasa berjalan. Angga takut seandainya ia terus terusan memakai kursi roda mungkin saja kakinya akan kaku dan gak bisa jalan lagi.

Dan sekarang mereka sudah dudu di bangku taman. Zara merasa ada  yang aneh dengan perutnya. Menutup mulutnya tiba tiba.
"huek huek".

"Kenapa sayang, kamu sakit?". Ucap Angga khawatir ikut menutup mulut istrinya. Membersihkan sisa muntahan Zara dengan tangannya tanpa rasa jijik.

"Gak sayang, aku gak papa". Sambil memegang kepalanya.

"Yaudah ke kamar aja ya, kamu istirahat aja". Ucap Angga yang hendak berdiri.

"Ehh pap,tunggu mamam mau ngomong sesuatu sama papap". Cegah Zara.

Angga menampakkan wajah bingungnya sekaligus bertanya.
"Apa mam, mau ngomong apa?".

Zara hanya tersenyum menatap wajah suaminya, ia menggenggam erat tangannya dan meletakkan di atas perutnya yang masih rata.

"Kamu bisa rasain dia kan?". Ucap Zara berkaca-kaca sambil terus melihat wajah Angga.

Angga yang tangannya di arahkan keperut Zara juga mengarahkan pandangan nya ke perutnya. Angga mengelus pelan dan menatap Zara yang tersenyum sembari mengangguk.

Angga yang tak percaya langsung membawa Zara ke pelukannya, memeluknya erat. Sangat erat, mencium nya berulang kali tak perduli dengan orang yang berlalu lalang di sana. Dia akan menjadi papap lagi untuk anak kedua mereka, hahhh ini seperti mimpi. Rasanya baru kemarin dia melihat Rey lahir kedunia dan sekarang istrinya tengah mengandung buah cintanya lagi.

"Kapan kamu tau kalo kamu lagi hamil sayang?".

"Waktu nyiduk kamu sama perempuan lain". Dengan wajah sok marah.

"Sayang aku mohon jangan ungkit itu lagi ya".

"Hehe gak sayang maaf ya. Waktu kamu berangkat kerja kan aku bilang mau kerumah mamam, terus pas aku lagi olesin minyak kayu putih di badan Rey aku mual terus pusing jadi Kyla yang nyuruh aku tes dan hasilnya positif langsung deh aku kedoketer buat mastiin tapi waktu aku mau kasi tau kamu malah liat kamu sama dia". Jelas Zara.

"Maaf ya sayang aku berani sumpah gak ada apa apa sama dia, kamu percaya kan?".

Zara hanya mengangguk, tersenyum melihat mimik Angga yang khawatir.

"Yaudah kita ke kamar lagi yuk".

Angga dan Zara yang sudah ada di atas ranjang, Zara yang tidur di atas Angga dengan posisi tengkurap kepalanya menghadap Angga. Sambil tangan nya mengusap pelan dada Angga yang sudah terbuka, kancing nya di lepas Zara. Tadi pagi dia yang bilang gak boleh macem macem ini di rumah sakit sekarang malah dia yang buka buka baju. Turutin aja lah ya namanya juga lagi hamil, hehe.

"Sayang kapan ya aku bisa pulang, udah gak betah banget, pengen cepet-cepet bisa ngelonin kamu lagi dirumah". Ucap Angga dengan senyum nakalnya.

"Aisssh, apaan sih". Senyum malu Zara sambil memukul pelan dada Angga.

"Hahaha, iya gak usah mukul gitu dong".

Zara langsung mengelusnya"maaf".

"Gak papa. Sini peluk lagi kangen tauk". Zara langsung menghamburkan pelukannya ke Angga.

"Kata dokter sih sekarang udah boleh pap, tapi nanti agak sorean, biar dokter bisa liat dulu kamu udah boleh beneran pulang apa gak".

"Hemm, iya".

Zara masih sibuk dengan aktivitas nya, memainkan wajah Angga. Mengellus pipi, bibir, kadang juga mencium. Angga yang menyadari perlakuan Zara hanya tersenyum, Zaranya akhir akhir ini memang jarang untuk ber manja manja seperti sekarang.

"Mam payudara kamu besar ya, papap baru perhatiin sekarang loh". Ucapnya mesum.

"Ehh kok tiba-tiba kesini".

"Boleh ya mam papap mainin, bosen tidur terus kayak gini". Ucap Angga yang kini tangannya sudah meremas payudara Zara.

"Pap...emhh".

"Ayolah mam, boleh ya". Menatap ke Zara dengan mata yang sayu, di penuhi dengan nafsu yang tidak bisa ia tahan lagi.

"Eemmhh pap, iya tapi jangan minta main bawah ya, main atas aja, ini di rumah sakit loh pap..auhhhh".

Angga masih meremas payudara Zara dari luar bajunya. Angga sudah merindukan moment ini bersama istrinya. Tapi ia gak mungkin ngelakuin itu disini, gak lucu ketauan dokter atau suster lagi goyangin istri.

"Mam, papap mau". Ucap Angga ambigu.

"Mau apa lagi papap, ehh mamam ahh pelan pelan remes nya".

"Papap Mau hisap puting mamam boleh ya". Minta Angga sambil terus meremas payudara Zara.

Zara yang memejamkan mata menikmati remasan tangan Angga tak bisa berfikir jernih, Zara pun tak munafik ia juga menginginkan perlakuan lebih dari Angga. Yang bisa Zara lakukan hanya membiarkan Angga melakukannya.

"Emmh" ucap Zara mengangguk.

Dengan tak sabar Angga segera menaikkan baju Zara sampai leher gak mungkin kalo Angga melepas baju istrinya. Yang di lepas Angga hanya bra nya, ia membuka kaitan bra dan membiarkan begitu saja.

Kini terbebas sudah bongkahan benda kenyal kesukaan Angga. Dengan cepat Angga menghisap sumber kehidupan anaknya itu. Angga menjilati, menarik pelan, saking gemasnya ia juga menggigit kecil putingnya.

"Ahhhs, shhhh, ouuhhh". Desah Zara tak tertahankan lagi.
*
*
*
Heheh segini dulu ya ceritanya nanti di lanjut lagi, tunggu next partnya 🤗

Jangan lupa kasi bintang dan comment nya juga ❤️

Follow aku juga
IG :@windadwi6
Twitter: windadd

Ilavyou ❤️

PERFECT LOVE[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang