{dekaennéa}

49 11 7
                                    

Setelah kejadian beberapa jam yang lalu, Eric jadi tidak bisa tidur malam ini. Kejadian tadi masih terbayang-bayang di benaknya. Bagaimana dia memunculkan dirinya di depan Eric.

Lalu bagaimana jika dia muncul lagi?

Jujur saat ini Eric merinding memikirkannya. Ingin sekali cepat-cepat terlelap, namun mata dan otaknya tidak bisa diajak bekerja sama.

Eric melirik di kanan dan kirinya. Zain dan Zein sudah terlelap.

Eric memperhatikan wajah Zein dengan saksama. Wajahnya terlihat sangat puas dan bahagia. Sebenarnya Eric salah apa hingga Zein tega melalukan semua ini padanya?

"Gue harus apa biar bisa tidur?" Eric menggerutu dengan bersuara kecil.

Akhirnya ia membuka ponselnya.

"Hmmm, cara agar cepat mengantuk," gumam Eric yang mengetikkan sesuatu di situs pencarian. "Mengatur jam tidur.. Ah, basi! Membenamkan wajah dalam air dingin.. Lah, gue aja takut buat ke bawah. Melakukan latihan pernapasan 4-7-8?"










Teknik terbaru yang bisa dilakukan agar bisa tertidur hanya dalam waktu 60 detik saja telah dikembangkan oleh pakar kesehatan Dr. Andrew Weil dari Universitas Arizona, Amerika. Ia menamai teknik tidur cepat ini dengan metode 4-7-8 yang diawali dengan menenangkan pikiran dan relaksasi tubuh dengan mengatur pernapasan dalam beberapa tahapan.

Caranya:

1.Keluarkan napas panjang lewat mulut.

2. Tarik napas panjang melalui hidung dalam hitungan 4 detik.

3. Tahan napas selama 7 detik.

4. Keluarkan napas lewat mulut dengan bunyi ‘whoosh’, lakukan hitungan sampai 8.

5. Ulangi langkah di atas sebanyak 4 kali.

Cobalah fokus untuk menghirup dan menghembuskan napas dengan benar. Agar hasilnya maksimal, usahakan kamu lakukan latihan pernapasan ini selama dua kali dalam sehari, baik di pagi hari atau waktu luang serta menjelang tidur.








Dengan sedikit geli dengan caranya, Eric pun mencobanya. Ia kemudian memposisikan badannya senyaman mungkin. Lalu sambil sesekali mengintip ponselnya, ia mencoba metode tersebut.

Ia sangat ingin tertawa melihat kebodohannya sekarang. Bisa-bisanya ia melakukan hal yang sejujurnya menggelikan baginya.

Dengan cukup serius, Eric melakukannya berkali-kali. Namun tetap saja hasilnya ia tetap saja tidak bisa tertidur. Matanya sangat sulit terpejam.

"Sial! Gue kebelet lagi," umpat Eric sambil memposisikan dirinya menjadi duduk. Ia iri sekali melihat kedua sepupunya yang tertidur pulas.

Eric sedikit meringis membayangkan dirinya yang tiba-tiba jadi penakut padahal dirinya lelaki.

"Ke kamar mandi gak ya?" tanyanya dalam hati.

Ia menimbang-nimbang sebentar untuk berpikir. Sekali lagi hari ini ia berkeringat dingin. Rasanya ingin membangunkan Zain untuk sekadar menemani dirinya ke kamar mandi walaupun kamar mandinya ada di dalam kamarnya.

"Udah lah ke kamar mandi aja, kalo ada sesuatu tinggal teriak, ah susah amat!" gerutunya sambil beranjak dari tempatnya.

Gerakannya yang sangat hati-hati tidak membuat kedua sepupunya bergerak sedikitpun.

"Kebo banget ya mereka kalo tidur, kayak gue," gumamnya sambil berjalan ke kamar mandi.

Ia berhasil menyalakan lampu kamar mandi dan membuatnya sedikit lega. Akhirnya ia pun masuk ke kamar mandi dengan sedikit kasar. Agar jika ada sesuatu di dalamnya pasti sesuatu itulah yang takut kepadanya. Haha impossible.

Setelah selesai membuang sampahnya, Eric kembali lagi ke tempat tidurnya. Namun saat ia lihat, kedua sepupunya telah berguling mengambil tempatnya.

"Gue tidur di mana, anjir?" tanya Eric sambil berkacak pinggang.

Tentu saja dua onggok makhluk di depannya itu tidak menjawabnya. Tetapi tetap saja Eric tidak tega untuk sekadar mendorong mereka agar sedikit menepi. Akhirnya ia memutuskan untuk mengambil posisi di samping tempat tidur.

Sama-sama nyaman kok. Kan lantai kamarnya pakai karpet bulu.

Ketika ia sudah merebahkan badannya di samping tempat tidur, ia melihat gorden kamarnya tertiup angin yang tandanya jendelanya terbuka. Karena kamarnya menggunakan AC, jadi tentu saja ia harus menutup jendela kamarnya.

Dengan langkah malas ia berjalan ke arah jendela walaupun padahal tadi ia sudah rebahan. Ia memandangi langit di luar jendelanya yang sedang gerimis. Kemudian ia menutup jendelanya lalu berbalik untuk segera tidur karena kali ini ia sudah mengantuk.

Namun saat ia berjalan untuk kembali ke posisi tidurnya, ia melihat jejak kaki kotor yang mengotori karpet kamarnya. Cahaya yang menyusup masuk dari ventilasi membuat jejak tersebut tampak jelas. Dan lagi, jejak tersebut mengarah ke lemari bajunya.

Takut? Tentu!

Buru-buru ia naik ke atas tempat tidur tidak peduli sepupunya akan tegeser ataupun terjatuh. Toh sepupunya ini tidak bakal terbangun.

Dengan sangat gemetar, ia mencoba untuk terlelap dengan susah payah.

Akhirnya lima menit kemudian ia terlelap. Dan ia tidak menyadari sesuatu yang bersembunyi di dalam lemari pakaiannya pun keluar dari kamarnya.






|Beside The House|

[✔️] ʙᴇsɪᴅᴇ ᴛʜᴇ ʜᴏᴜsᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang