Happy reading ❤️
Enjoyyy
*
*Satu jam sudah Angga menggarap tubuh atas Zara, semua bagian payudara Zara terdapat kiss Mark. Sekarang Zara di dalam kamar mandi tengah bercermin sambil mendumel dengan hasil yang di lakukan Angga barusan. Ia berusaha mati Matian menghilangkan bekas gigitan itu.
"Aisshh Angga ini gimana cara ngilangin nya. Merah semua ini, apa lagi di belahan dadanya memerah semuanya, ini kalo ketahuan sama orang lain gimana, malu banget pasti. Malah susah ngilanginnya jadi ini gimana, ahhhh angggaaaaa ". Racau Zara.
Angga yang masih merebahkan badannya, menggelengkan kepalanya mendengar semua ocehan istrinya. Pelan pelan ia menghampiri Zara dan memeluknya dari belakang.
"Apa sih sayangg. Sini aku hilangin bekasnya". Ucap Angga yang ingin ngilangin bekasnya tapi malah mau ngisep lagi.
"ANGGAAAA". Mendengar teriakan Zara, Angga mengurungkan niatnya, menatap Zara dan tertawa ngakak.
"Udah ya udah sayangg, lagi hamil gak boleh triak triak gak baik kasian nanti anak kita". Merangkul Zara mencium pipinya dari samping dan berlutut menjajarkan dengan perut Zara.
"Sayangg, bayi papap, bilangin mamam ya jangan marah marah. Bilang juga papap sayang banget sama mamamm gak ada perempuan lain yang papap sayang selain mamam, kecuali nanti kamu lahirnya cewek mungkin papap akan lebih sayang sama kamu". Ucap Angga dan di akhir kalimatnya Angga mendongakkan kepalanya melihat Zara.
Zara yang mendengar perkataan Angga, ingin menangis matanya sudah berkaca-kaca, bibirnya sudah melengkung kebawah. Dan akhirnya air mata Zara meleleh
"Eh eheheh sayangg kenapa nangis. Maaf sayang aku gak bermaksud buat kamu nangis". Ucap Angga langsung berdiri membawa Zara kepelukannya menyandarkan di dadanya, mencium pelipis Zara.
"Hiks..hikss..hikss".
Saat Angga masih menenangkan Zara di kamar mandi, orang tua Angga dan Zara datang serta Kyla, Kinan, Kenji, dan Rey.
"Assalamualaikum, Angga Zara". Ucap mamam Sofia
"Angga Zara, kita datang". Ucap mama Yuli lagi.
Angga dan Zara yang mendengar suara dari mamam dan mama nya segera keluar. Zara keluar dengan keadaan yang masih menangis dan Angga terus mencoba menangkan Zara.
"Eh, ini kenapa? Zara kenapa ngga?". Tanya Mamam khawatir.
"Istri kamu kenapa? Kamu apaiin Angga?" Tanya mama lagi tak kalah khawatir.
"Angga udah gak sayang lagi sama Zara mam, ma..aaaa hiks hiks". Adu Zara menambah keras tangisannya.
"Gak sayang gimana Zara, jelas jelas Angga sayang sama kamu?". Tanya mama Yuli
"Angga bakal gak sayang sama Zara kalo nanti anak kita lahir itu cewek ma, hikss hiks".
"Angga jangan gitu dong ngomongnya, kasian istri kamu kan lagi hamil". Ucap mama Yuli.
"Gak ma, Angga cuma bercanda masak iya bakal gak sayang lagi sama zara kalo anaknya lahir". Jelas Angga.
"Zara sayang udah ya, Angga kan bercanda ngomong gitunya. Anak mama ini akan selalu sayang sama kamu ya". Jelas mama Yuli kepada Zara yang masih nangis
Angga merentangkan tangan minta di peluk, Zara yang masih segera memeluk Angga.
"Maafin aku ya sayang". Zara memeluk Angga erat mengangguk semangat.Semua kini tengah berkumpul membicarakan masalah yang baru saja terjadi kepada Angga. Apa hubungan papa Angga dengan Samuel itu.
"Jadi dulu itu aku berteman baik dengabnya Rio, kita bersama-sama merintis usaha dari nol. Membangun perusahaan kita sendiri sendiri. Tapi di saat perusahaan kami sedang naik daun. Dia malah mengabaikan perusahaan nya itu dan memilih menghambur hamburkan uangnya sampai dia bangkrut dan tak mempunyai apa apa, dan aku. Aku yang ingin perusahaanku sukses yang ingin aku wariskan dengan anak cucuku nanti tak kenal lelah untuk kerja Rio. Dan jadilah perusahaan menerima banyak kerja sama dengan perusahaan perusahaan yang hebat. Saat itulah mungkin Samuel iri denganku". Jelas Roby.
Semua tak habis pikir dengan apa yang di lakukan Samuel itu sampai sampai hampir saja menghilangkan dua nyawa sekaligus roby dan Angga.
"Tak apa Rob, kini semuanya sudah selesai dan tak usah di pikirkan lagi". Ucap papap Mario.
Semua menyunggingkan senyuman manisnya. Berharap tak ada lagi masalah dalam keluarga nya terutama dalam rumah tangga zarangga. Saat semuanya tertawa mereka di kejutkan dengan tangisan Rey yang tengah bermain dengan adik adik Zara.
"Huuhh kenapa anak mamam, capek ya?". Ucap Zara mengambil Rey.
"Kasi nenen zar". Ucap mama Yuli
Zara segera memberi Reynand nenen. Tapi tangisan Rey bukan nya mereda malah menjadi setelah melihat breast mamamnya.
"Kenapa nak? Kok nangis kejer gitu?". Tanya Mamam.
"Gak tau mam, padahal udah Zara kasi".
"Ya Allah Zara itu payudara kamu kenapa?". Tanya Mamam kaget.
Zara yang ditanya malah Angga yang menunduk, Zara menatap Angga marah, kesal. Ingin sekali dia memarahi Angga karena ini anaknya tak mau nyusu.
" Kalian Habis ngapai?". Tanya papa.
Kyla yang dari tadi hanya diam tak menghiraukan orang di sekitarnya sibuk dengan smartphone nya akhirnya membuka suaranya.
"Alaahh palingan mereka habis ena ena mereka om"."Kyla jaga omongan mu ada anak kecil". Ucap mamam Sofia.
"Hehe maaf mam, lupa. Tapi benerkan ngga Lo abis ambil jatah Lo,hahaha".
Angga dan Zara hanya menunduk tak berani menjawab pertanyaan itu karena memang benar, itu kenyataannya.
"Sudah sudah kasian anak cantik mamam sama mantu ganteng mamam ini, mukaknya udah merah tuh. Mending sekarang siap siap Angga kan udah boleh pulang lagian ini udah sore".
"Iya mam, biar Angga lebih puas lagi minta jatahnya sama Zara". Ceplos Kyla.
Tawa semua orang pecah melihat tingkah laku suami istri ini. Angga yang digoda hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal.
*
*
*
Hallo aku up lagi nih ceritanya. Tunggu part selanjutnya ya, semoga suka🤗Jangan lupa kasi bintang dan comment nya juga ya ❤️
Follow aku juga
IG: @windadwi6
Twitter: windaddIlavyou ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT LOVE[SELESAI]
Novela JuvenilDia lelakiku, belahan jiwaku, lelaki yang sangat aku cintai. Aku tak tahu bagaimana diriku tanpanya ~ Adhisty Zara Sundari Kusumawardhani. Dia wanitaku, separuh napasku, wanita yang sangat aku cintai. wanita yang selalu menjadi bahagiaku ~ Angga Ald...