Ku pungut yang seharusnya dibuang. Ku gapai yang sepantasnya lenyap. Jika dipikir sejenak, ada yang lebih pahit namun bukan kopi tanpa gula. Ada yang begitu hambar juga bukan teh tanpa pemanisnya.
Duka menderu ingin menjadi suka. Namun siapa sangka, harapan itu semu untuk capai. Ku pilah mana yang seharusnya ku cari, kan ku ratapi yang telah ku temukan di sisa-sisa kenangan yang habis di lalap malam.
Bagimu, Aku hanyalah benalu yang selalu ikut kemana arah tujuanmu. Terlalu tak tahu diri selalu menunggu padahal Kau tak berjanji akan datang. Dimana ku pikir selalu ada harapan untuk menang, selagi kau diam Aku akan tetap terjaga.
Ku tunggu satu kalimat yang membuatku merasa aman, setelahnya Aku berjanji untuk tak melakukan hal yang membuatmu merasa tak nyaman. Namun, coba pikirkan sekali lagi. Barangkali ada sedikit celah agar aku bisa menemani sisa-sisa cerita dikehidupan selanjutnya.
30/3/20