SATU

503 62 9
                                    


Pagi-pagi sekali Riyan sudah dipanggil oleh komandan untuk menghadapnya, Namun ketika sampai di teras kantor...

Drttt drttt.
Ponselnya berdering.

"Assalamualaikum yah"

"Waalaikumsalam, Yan sekarang kamu pulang kerumah ya ayah tunggu" ucap Dinata to the point.

Dinata merupakan seseorang yang disegani dalam militer.

"Tapi yah..." Ucap Riyan agak lemas.

Ucapan Riyan terpotong.

"Gausah tapi-tapian ayah udh minta izin sama komandan kamu" ucapnya tegas.

"Kamu kerumah lari!jangan naik kendaraan!" pintanya dengan nada cekikikan.

"Siap" ucap Riyan tegas.

* * *

"Yan ngapain kmu lari-lari...Mana Motor mu?"
Tanya Maya (ibu Riyan)dengan menatap keheranan.

Bagaimana tidak heran, Riyan Bercucuran keringat dari pelipis kanan kiri, Dahi, Leher, bahkan bajunya pun basah.

"Tadi iyan disuruh sama ayah buat lari kesini"
Kata Riyan dengan napas terengah-engah.

"Yaampun...yasudah sana mandi dulu" ucap Maya sambil tertawa kecil.

"Iya bu" ucap Riyan sambil berjalan masuk kerumah.

Padahal kan gue baru mandi, jadi harus mandi lagi, batin Riyan.

begitu banyak kenangan indah disini kasih sayang, kebahagiaan, kehangatan.

Riyan melirik kanan kiri begitu jelas semua, Riyan rindu masa kecilnya. Dia ingin sekali kembali tinggal disini tapi ayah menepis keinginannya, menyuruh riyan untuk tinggal diasrama dengan alasan agar dia bisa mandiri. Ntah mengapa saat riyan tinggal di asrama hidupnya berubah menjadi kaku, dingin, dan cuek.

Hehe engga Deng Riyan emng gtu oranhya cuek, dingin, ga peka, kaku, sama yng paling penting jarang ada cewe yang dkt sama dia.kecuali ibunya Dan Keyla? Hah Keyla? Wkwk.

tiba-tiba Riyan berpapasan dengan lelaki paruh baya, Siapa lagi kalau bukan ayahnya.

Dinata melihat dari bawah sampai atas."Eh Yan, kenapa pada basah. Kayak abis renang aja? Abis renang apa main hujan nih?" Tanya Dinata dengan nada meledek.

"Tadi kan ayah nyuruh Iyan buat lari kesini" ucap Riyan jujur.

"Yaampun yan, nurut sekali kmu ini padahal kan ayah hanya bercanda" Dinata tertawa renyah.

"Hah bercanda" Riyan melongo mendengar ucapan ayahnya tersebut.

"yaudah Iyan mandi dulu" ucapnya singkat.

Riyan berlalu.

"Mulai deh kambuh judesnya" ucap Dinata dengan nada kecil, namun masih bisa di dengar oleh Riyan.

Yahh, Dinata Memang sudah paham betul tentang sikap putra sulungnya.

"Iyan denger" singkat Riyan.

"Ahahaha" Dinata lagi lagi tertawa keras. Riyan dibuatnya kesal.

* * *

"Ehh kok kamu pake baju kek gini sih. Mana cuma pake celana pendek, kaos pendek... Yaampun" ucap Maya ketika saat melihat anak sulung keluar kamar.

Maya memperhatikan detail, Menggeleng-gelengkan kepala.

"Lho emang nya kenapa Bu? Emang ada yang Salah?" Tanyanya terheran-heran.

"Kitakan mau pergi Iyan"

"Pergi kemana? Tapii tadi ayah ga bilang apa-apa sama Iyan"

Riyan mengerutkan keningnya.

"Udah gausah banyak tanya, ganti baju kamu. Pake baju rapih ya! Ibu tunggu di bawah"

"Iyaa Bu" ucapnya sambil melangkah masuk ke kamar.

8 menit kemudian
"Iyan sekarang dah rapi, mau berangkat kemana?" Tanya Riyan

Iyan menuruni anak tangga dengan wajah datarnya itu. Sontak Maya dan Dinata melihat ke sumber suara tsb. Maya melongo melihat penampilan putranya, Sedangkan Dinata tertawa lepas melihatnya.

"Yaampun Riyan, masa iya kamu pake jas lengkap, bawa map pula. Kamu pikir mau ngelamar kerja" ucap ibu dengan nada tegas namun tertawa kecil.

"Bukan lamar kerja Bu, lamar calon mantu" Bisik Dinata pada Maya.

"Lho kan ibu sendiri yang nyuruh Iyan pake baju rapih"

"Yaudah ibu aja yang pilihkan baju untuk mu" ucap Maya.

Maya beranjak dari duduknya menarik lengan Riyan.

"Memangnya mau kemana? kayak mau ketemu calon mertua aja" ucap Riyan pelan, namun masih bisa didengar oleh ayah dan ibu

"Emang mau ketemu calon mertua" ucap ayah dan ibu kompak.

Riyan terkejolak kaget

"Hah?gimana? Apa maksudnya?"

Hanya ada satu pertanyaan dibenak riyan "apakah aku akan dijodohkan?"

Namun bukannya mendapat jawaban, ibu langsung menarik ke kamar dan memilihkan baju untuk Riyan.

* * *

Kritik sama sarannya aku tunggu!
Jangan lupa vote plus komen gaisss.

salam hangat buat klean semua ❤

Semua Tentang Kamu Kapten! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang