Perfect Love 23

1.8K 49 7
                                    

Happy reading ❤️
Enjoyyy
*
*

Dan sekarang Angga sudah ada dirumahnya, sedangkan mamam, papap, kyla sudah pulang ke rumahnya. Dan untuk mama papa Angga sudah kembali ke Lombok, dari rumah sakit mereka langsung ke bandara.

Hari ini Angga sedang makan siang ditemani anak dan istrinya. Seminggu telah berlalu setelah kejadian itu, dan selama itu juga Angga belum menginjakkan kaki di  kantor nya. Ia tidak menyerahkan pekerjaannya kepada orang lain begitu saja memang sebagian pekerjaan, Angga menyuruh orang kepercayaannya untuk mengendalikan dan untuk sebagian lagi ia kerjakan di rumah.

Selain Angga masih dalam tahap pemulihan, Angga juga ingin menghabis kan waktu untuk anaknya dan juga Zara yang tengah mengandung anak pertamanya. Zara sangat manja tak mau jauh dari angga untuk kehamilan kedua ini, lain waktu Zara hamil rey Zara masih bisa melakukan sesuatu hal.

Zara dan Angga menghabiskan waktunya dengan bersantai anaknya yang sudah nyenyak bergulat dengan mimpinya di kamarnya. Angga yang merebahkan tubuhnya di sofa dibarengi oleh Zara menidurkan dirinya diatas Angga.

"Pap, mamam pengen sesuatu deh". Ucap Zara manja.

"Apa sayang? Anak papap mau apa?".

"Aku mau kamu buatin aku pudding mangga. Emmm pasti enak seger". Zara yang sudah membayangkan.

"Tapi mam papap kan gak pernah masak. Kedapur aja gak pernah, ngambil air minum aja aku nyuruh kamu ini kamu nyuruh aku masak. Gak mau ah".

"Hiks..hiks kamu udah gak sayang sama aku, kamu juga gak sayang sama anak kita. Hikkss".

"Ahh sayang, Zara sayang. Jangan nangis dong, siapa yang bilang aku gak sayang kamu, aku sayang banget sama kamu sama anak anak kita juga sayang".

"Tapi kamu gak mau nurutin kemauan anak kamu".

"Iya sayang aku mau buatin kamu pudding mangga, jangan nangis lagi dong".

Senyum dibibir Zara seketika merekah melihat Angga yang mau membuatkan nya pudding. Angga yang melihat Zara seketika tersenyum senang berusahan akan menjadi suami siaga untuk nya, mencoba menuruti semua keinginan istrinya itu.

Angga membutuhkan waktu satu setengah jam untuk membuat pudding itu untuk Zara, tapi yang pasti keadaan dapur sekarang seperti kapal pecah dan keadaan Angga sangat berantakan, rambutnya sembrautan, wajahnya yang penuh dengan sisa adonan pudding.

Tiga puluh menit kemudian Angga menyajikan pudding buatan nya itu kepada Zara yang sudah menunggunya di meja makan.

"Wahhhhh, pasti enak ini". Dengan mata berbinar binar menatap hasil buatan suaminya itu.

"Sayang aku takut gak enak". Ucap Angga was was

"Gak kok, kelihatan enak sayang". Tersenyum menatap Angga.

"Kalo gak enak gak usah di makan ya sayang".

"Gak papa, aku pasti makan kok".

Zara dengan lahap memakan pudding buatan Angga itu sampai sampai tak ada sisa pudding dipiringnya, Zara menelan semua pudding buatan Angga. Terlalu bersemangat dengan makanan dari suaminya, sampai pudding menempel di sudut bibir Zara, tapi Dengan telaten juga Angga segera membersihkan.

"Ahhh aku suka banget sayang, puas aku makannya". Ucap Zara sambil mengelus perutnya.

"Terimakasih suamiku". Lanjut Zara memeluk Angga dari samping.

Angga yang gemas melihat tingkah istrinya, mengecup bibir Zara cepat. Dan tersenyum nakal, sedangkan Zara, ia malah memancing gairah Angga dengan mengelus rahang kokohnya. Angga yang tersiksa mati-matian menahan gejolak aneh pada dirinya.

"Anggaa". Ucap Zara dengan nada manjanya.

"Apa sayang? Mau apa, Hem?". Ucap Angga lembut sambil mengelus pipi Zara yang mulai chubby.

Zara menggeleng kan kepalanya dan pindah posisi menjadi di pangkuan Angga. Angga yang melihat tinggkal laku istrinya heran, Zara membuka sedikit bajunya di bagian perut.

"Papapp anaknya pengen dielus kamu. Elusin ya?". Ucap Zara manja dan menyandarkan kepalanya di dada Angga.

Dengan senang hati Angga melakukan itu untuk anak dan istrinya. "Tapi di kamar ya sayang. Kalo kayak gini gak nyaman posisinya". Ucap Angga tersenyum. Zara mengangguk antusias.

"Gendong". Merentangkan tangannya.

Segera Angga menggendong Zara ala bridal style. Dikamar Angga dengan sabar mengelus perut Zara, sampai Zara benar benar memejamkan matanya.

Hari yang semakin sore, Angga yang tadi menemani Zara. Kini dia ada di taman belakang sambil menggendong Rey yang nangis, baru bangun. Taman belakang rumahnya Angga dilengkapi dengan kolam renang yang cukup besar. Terdapat kursi pantai juga untuk bersantai dan juga di hiasi beberapa macam bunga dan tumbuhan lainnya. Yang membuat udaranya semakin sejuk.

Saat Angga tengah mencoba mendudukkan Rey di rumput. Rey perlahan memang mulai belajar duduk sendiri tanpa ada yang memegangi nya. Saat itu Zara datang dengan memijat kepalanya yang pusing dan hampir jatuh.

"Sayang". Ucap Angga berlari menghampiri Zara yang hampir terjatuh.

"Kenapa? Duduk dulu ya, aku mau gendong Rey dulu". Menuntun Zara lalu menggendong Rey.

Rey yang melihat Zara merentangkan tangannya ingin digendong. Zara yang melihatnya tak tega, Zara hanya bisa memangku ya.

"Kenapa sayang?". Tanya Angga duduk di depan Zara.

"Pusing pap". Jawab Zara lesu.

"Dikamar aja yuk, biar bisa istirahat". Ucap Angga.

Zara hanya menggeleng pelan dan menatap Rey dari tadi tangan nya asik menepuk payudara Zara. Lalu melihat Angga.
Merasa tak direspon oleh mamamnya Rey malah menarik paksa baju Zara.

"Kasi aja sayang".

"Emang boleh?".

"Dicoba dulu".

Dan Zara mengeluarkan breast, menyuapi mulut Rey dengan putingnya. Rey dengan semangat 45 nya menghisap puting Zara.
Zara yang melihatnya tersenyum kecil, mengelap dahi Rey yang penuh keringat.

"Pelan pelan dong sayang. Semangat banget, mau saingan sama papap ya?". Ucap Angga ngawur yang dipelototi oleh Zara dan dicubit.

"Auhh, sayang".

"Ih kok ngedesah gitu".

Angga yang malu cengengesan langsung memeluk zara yang tengah menyusui.
*
*
*
Halloo aku up lagi ceritanya, semoga suka. Dan tunggu next partnya 🤗

Jangan lupa kasi bintang dan comment nya juga ❤️

Follow aku juga
IG : @windadwi6
Twitter: windadd

Ilavyou ❤️

PERFECT LOVE[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang