Drttttttt...drrtttttt
Menandakan ada panggilan masuk.
"Ada apa mah?""Assalamualaikum nak" ucap Dila(Mama zahra) di balik telfon dengan nada lembut.
"Ehh iyaa,Waalaikumsalam mah.hehe" jawab Ara malu.
"Kamu pulang ya sekarang, Mama tunggu di rumah"
"Lho kenap..."
Belum sempat Ara melontarkan protessannya, Mama sudah menjawab di balik telfon.
"Mama tunggu yah" ucapnya sambil mematikan telfon.
Tut Tut. Panggilan terputus.
Mama kenapa sih? Kok aneh ya? apa jangan-jangan Mama kangen, masa iya kangen. tiap hari kan ketemu. batin Ara
"woii bengong ajee lu, Sadar ngapa"
"Dih paan sih Dim, ngagetin aja" Gerut kesal Ara.
Segera Ara memasukan ponsel ke dalam totebag berwarna Biru laut.
"Dim, cha gue balik ya. Nyokap udah nungguin nih"
Ucapnya pada Dimas dan Acha. Dimas adalah Sahabat Ara yang bener-bener bisa ngertiin Ara.Eittss.tapi Ara juga punya sahabat cewe lho.
Acha namanya, Ara mengenal Acha ketika memasuki sekolah menengah kejuruan."Memangnya kenapa?" Tanya Dimas kepo.
"Bentar lagi praktek boss! Lo tau kan. Dosennya killer beuhh galaknya minta ampun, Lebih lebih dari ibu tiri, lhaa klo ibu tiri bisa gue godain. Klo Pa Hendra mana bis--" ucapan Dimas di stop oleh Ara menggunakan jari telunjuknya.
"sttt.. berisik bet dah lu korek kuping"
Dimas malah terkekeh melihat ekspresi Ara.
"Iya nih, Lo mah ada ada aja." Ucap Acha
"Gue juga ga tau, tiba-tiba nyokap gue telfon Trus nyuruh gue ke rumah. Pas gue mau tanyain Eh malah mati" penjelasan Ara yang panjang lebar membuat Dimas dan Acha mengerti.
"Trus klo dosen nanyain Lo gimana? Gue jawab apaan?" Tanya Dimas serius.
"Bilang aja Gue lagi berak" ucap Ara asal.
"Gue pulang dulu ya Assalamualaikum, bye gais"Ara menepuk bahu kiri Acha, dan berlari kecil meninggalkan dua sahabatnya itu.
"Waalaikumsalam" ucap Dimas dan Acha bersamaan.
"Aneh luu" teriak Dimas sambil memanyunkan bibirnya.
"Yaudah deh sana hati hati yaa" Ucap Acha.
"Temen elu tuh cha" Dimas.
* * *
Setelah sampai dirumah.
Ara merasa aneh, Begitu sunyi sepi. Pak Mamat pun taada didepan pos.Saat berjalan mendekati pintu, tetap saja sunyi sepi.Ara membuka pintu, ia tidak mendapati siapa-siapa disana.
"Assalamualaikum, mama. Assalamualaikum mama" Ucap Ara agak teriak layaknya anak kecil.
Dila menuruni anak tangga "Waalaikumsalam, kamu ini pake teriak segala"Jawab Dila.
Zara mencium punggung tangan mamanya tersayang."Hehe, habisnya sepi banget ini rumah" Ara cengengesan , "Eh tapi kenapa aku disuruh ke rumah memangnya ada apa si?" Tnya Ara kepo.
Ara menyiritkan dahi.
"Udah sekarang kamu mandi, Trus pake baju sopan ya"
"Oke deh, tapi btw kita mau jalan-jalan ya? Kemana mah? Ke mall atau..." Ara tersenyum jail
"tempat dugem?" Lanjutnya sambil menaik turunkan alis.Rentetan pertanyaan itu membuat Dila tertawa kecil, dan ngelus puncak kepala anak tersayang itu.
"Kamu ini ada ada saja..." Ucapnya dengan tawaran kecil.
"Jangan lupa pake baju sopan yaa!" Jelasnya lagi."Memangnya mau kemana sih?" Tnya Ara dengan penasaran menggebu-gebu.
"Udah jangan banyak omong, Ntar papa juga Dateng"
"Oiyah?" Antusias Ara.
Ara benar-benar merindukan ayahnya.
Menjadi seorang anak tni berarti harus bisa menahan rindu.Dito (Ayah Ara) berprofesi sebagai Tni dengan jabatan Brigadir jendaran. Angkatan Darat.
Dila mengangguk.
"Yaudah Ara mandi" ucap Ara teriak
* * *
Jelang beberapa menit Ara sudah siap dengan rok plisket berwarna putih dipadukan dengan baju hitam yang dimasukan ke dalam, tak lupa pula ia mengenakan outerwear rajut berwarna Peach, dan Balutan jilbab berwarna Hitam, Tentunya Dangan polesan make up yang sangat natural, membuat wajah Ara Begitu cantik.
"Ehh anak mamah, udah cantik nih" ucap Dila gemas.
"Kayak miss Indonesia" lanjut Dila."Ish kok cuma miss Indonesia, bukannya miss universe"
Btw aku gatau cara nulisnya gess Mon maap yaa wkwk.Ara menggerut kesal.
Ahahaha, Dila tertawa nyaring mendengar Ucapan Ara.
"Ahaha lagian mamah kok baru sadar si Klo aku cantik. Harusnya dari dulu" ucap Ara bangga.
Mereka tertawa kecil.
"Mahh siapa si yang mau datang, kyknya penting banget. Sampe papah juga yang sibuknya minta ampun bisa nyempetin buat tamu ini" ucap Ara dengan sangat sangat penasaran
"Kamu ini sebenarnya..."
Belum sempat mamanya menjelaskan.
"Assalamualaikum" ucap Dito papa Ara, yang membuat mama dan Ara menoleh ke sumber suara.
"Waalaikumsalam" ucap Mama dan Ara kompak.
"PAAPAAA" ucap Ara antusias sambil memeluk papanya layaknya anak kecil.
"Kamu ini makin gede bukanya makin dewasa, malah kek anak-anak, gimana nanti jadi seorang istri"
Papa Ara mencubit hidung mancung anaknya, Dengan kekeh.
Ara memasangkan ekspresi sebal.
"Pah kenapa sih Ara tiba-tiba disuruh pulang. Padahal tau ga sih, Ara tadinya mau praktek" jelas Ara
"Kita mau ngobrolin sesuatu yang penting nak, betulkan mah?" Ucapnya sambil melirik Dila istri tercintanya.
"Iya syang" kata Dila dengan lembut, dan mengelus puncak kepala anaknya yng tertutup jilbab.
Mau kedatang siapa sih? Penting banget gtu sampe gue ikut. Batin Ara
* * *
Jangan lupa vote plus komen gaisee.
Kritik sama sarannya aku tunggu juga yaa!Salam hangat buat klean semua❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Tentang Kamu Kapten!
Acak[On Going] Zahra gadis periang, lumayan polos, smart, namun memiliki sikap agak kekanak-kanakan. tiba tiba mendapatkan kabar dia di jodohkan dengan seorang Tentara yang memiliki sikap dingin.Apakah Zahra mampu meluluhkan hatinya? Bagaimana kelanjuta...