Seseorang pernah bilang, masa kecil kita terlalu bahagia untuk gila saat dewasa.
Jika diingat-ingat aku memang tidak kekurangan apapun pada waktu itu. Kasih sayang yang melimpah, ekonomi yang berkecukupan dan waktu bermain yang banyak dengan teman-teman. Hal-hal sederhana itu membuat masa kecilku berwarna.
Jadi, tidak adil jika dewasaku dipenuhi lara tak berkesudahan. Tidak masuk akal jika sekarang hidupku bersanding dengan kegelapan.
Barangkali ada yang waktu kecilnya banyak memandang langit siang dan malam? Walaupun sekedar mengamati perubahan bentuk awan, ataupun menghitung jumlah bintang. Bisa juga ... menggantungkan harapan dan angan untuk kita di masa depan.
"Langit, sebahagia apa yah aku yang besar?" Karena kecil begini saja sudah sebahagia ini apalagi saat dewasa dimana kita bisa melakukan banyak hal.
Aku tidak tahu mengapa mulutku dulu bisa melontarkan kata-kata penuh kenaifan itu.
"Bukankah terlalu kejam?"
"Mengapa penghakiman yang kudapat tidak sepadan yang kuperbuat?"
"Maksudku ..., aku hanya ingin seperti mereka. Aku ... Ingin memiliki teman."
"Namun, mereka memperlakukanku seperti aku seorang pembunuh."
"Tidak ... Aku tidak pernah melakukan itu."
"Tapi, mereka begitu kejam kepadaku."
"Mereka memperlakukanku lebih buruk dari binatang."
Aku tersenyum pilu.
Nami, dunia tidak seindah langit yang selalu kau tatap sewaktu kecil. Tidak ada pelangi lagi, tidak ada lagi bintang yang berkelap-kelip, tidak ada lagi langit biru yang kerap menghiasi tawa lebarmu. Sekarang hanya ada badai dan gemuruhnya.
Mataku tertutup perlahan dengan garis senyum yang menipis. Kusiapkan diriku untuk merasakan pedihnya menjemput maut. Entah apa yang terjadi setelah mati, yang pasti aku sudah tidak sanggup lagi.
Dunia ... ucapkan selamat tinggal untuk diriku yang tak sempurna.
* * *
14-09-2023
KAMU SEDANG MEMBACA
See You When I See You
Teen FictionDunia ... Ucapkan selamat tinggal untuk diriku yang tak sempurna. ~See You When I See You Nami bukan anak yang sabar dalam hidupnya, bukan juga gadis yang lemah lembut dan baik hati bak protagonis pada umumnya. Dia mempunyai sifat iri dan selalu mem...