Sebuah Rasa

14 10 1
                                    

  Rasa itu timbul seketika deras dalam hati ini,entah mengapa pikiranku slalu tertuju padanya, perasaan ini hadir terus dan menghantui diriku ini, ingin rasanya melontarkan perasaan padanya.

Namun,..apa dayaku?.. Hanya berusaha untuk menjaga dan terjauhkan dari segala bentuk dosa. “Suatu saat nanti aku berjanji padamu Ya Allah, aku ingin meminangnya, hidup bersamanya, dan menjadi imam yang baik untuknya” batinku
Malam itu muzib tengah melamun memandangi bintang-bintang di langit lalu sontak naufal mengagetkan  muzib. “kak muzib!”
“astagfirullah, fal” jawabnya dengan memegang dada karna terkejut
“hehe..ngapain sih bengong aja disini sendirian, sambil senyum-senyum lagi” kata naufal
“kepo ahhh., ada deh”
“yehh,..gitu amat sih”
“aku sedang menenangkan perasaan ini fal, rasanya perasaanku slalu riuh ketika mengingatnya” jawabku
Ajadoll..haha ternyata Kakak bisa suka sama orang ya!” ucapnya sembari tertawa
“adeuh!, ya bisalah fal, aku ini juga manusia masih punya hati” ucapku sambil memegang jidat
“haha..oke-oke iya, becanda kali Kak, memangnya siapa sih yang Kakak suka”
“hmm..buat apa cerita sama orang yang kepo kek kamu” ucapku sambil meninggalkan naufal dan masuk kedalam kamar
“ahh serah dah..ribet sama orang yang bucin” batin naufal kesal yang membuat ribet pada pertanyaanya
“Kak..sebenernya siapa sih orang yang kakak suka itu” tanya naufal yang sedang berbaring diatas kasurnya
“apa kak atikah!”
“Kak..”
“astagfirullahalajim kak. Dari tadi aku berbicara kirain ngedengerin ternyata sudah tidur aja” ucap naufal saat melihat sang kakaknya muzib yang sudah terlelap tidur di atas kasurnya

***

Dalam qur’an surat An-nisa ayat 14
Yang Artinya: “Dan terhadap dua orang yang melakukan perbuatan keji diantara kamu, maka berilah hukuman kepada keduanya. Jika keduanya tobat dan memperbaiki diri maka biarkanlah mereka.sungguh,allah maha penerima taubat.maha penyayang”

05:25

Setelah melaksanakan sholat shubuh berjamaah Ustad Maulana menyuruhku untuk belajar al-qur’an di rumah nya, aku pun menyetujuinya meski sepagi ini pun.
Aku yang sudah memakai kemeja merah maroon dan sarung hingga kopeah ini yang baru ku beli kemarin di toko, niat ku karna allah karna ingin memperbaiki diri dalam cara berpakaian ku dengan sopan, saat aku masuk kerumah aku diizinkan untuk duduk di sofa ruang tamu
“sebentar yah Ustad panggil dulu Ati nya”Setelah 2 menit berlalu atikah pun datang menghampiriku yang sedang duduk di sofa, jarak kami lumayan jauh,hanya dibatasi meja. atikah mengajarkan ku cara membaca dan qiroat nya padaku, aku sangat terkagum pada qiro'at nya yang membuat tubuhku bergetar saat atikah
mulai berqiroatnya, Abi itulah sebutanku sekarang pada ustadz maulana karna ustad maulana memintaku untuk memanggilnya Abi saja.

***

“Ati!..” panggil abi dari balik pintu
“iyah Abi” jawabku menghampiri abi sedang berdiri di ambang pintu
“ada Muzib di bawah”
“astagfirullah”aku baru sadar bahwa aku akan mengajarkan muzib belajar al-quran hari ini” batinku
Setelah memakai baju sopan kini aku siap untuk mengajarkan muzib, ku turuni tangga demi tangga, sesaatnya aku di depannya aku melihat dia memakai kemeja merah maroon..Masyallah indah saat ku pandangi, sebenarnya aku suka warna merah maroon
Aku mengajarkan ia qiroat namun saat aku sedikit meliriknya ia seperti memandangiku dengan senyumanya, ya allah..senyumannya membuatku luluh tak karuan, astagfirullah zinah mata, ia mulai merusak pikiranku kali ini
Saat ku tanya kan kenapa ia terus memandangiku ia menjawab bahwa ia tidak memandangiku hanya saja ia memandangi betapa indahnya ciptaan allah yang telah allah pancarkan itu padamu, BAPER..ya allah hati ini langsung berbunga bunga dengan kata-katanya. Ya allah aku tak berniat untuk berkhalwat dengannya niatku hanya ingin memberikan ilmu saja. Batinku.
Setelah 5 menit berlalu, kami pun mengakhiri selepas itu muzib pulang ke asrama sedangkan aku sedang menenangkan perasaan yang sedang tidak karuan
“sudah ngajarnya” ucap Abi dari balik pintu kamarnya
“alhamdulilah Bi,”
“Bi, mungkin sehari ini saja yah Ati ngajarnya” “kenapa” “ aku tak kuasa menahan atas dalam diri ini “
“jika Ati sudah tidak bisa, yasudah tidak apa-apa”
“Bi, sepertinya Ati sedang merasakan getaran yang tak seharusnya pada muzib” “jika Ati telah menyukai ia, pendam lah dulu..lalu doakan saja”
Aku tahu rasa adalah sebuah kenikmatan yang allah telah beri padaku sekarang aku tahu perasaan ini pada seorang laki-laki yang belum mahromku telah mengisi hatiku, ya allah jika saja ia jodohku tolong dekatkanlah ia padaku dan jagalah ia untukku dan keluarganya jika ia bukan untukku tolong jagalah perasaanku ini, ya Allah. Batinku.

Doa Dan HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang