"Permisi tanteee tante imaa" Teriak Indri di depan rumah ZaraTak lama kemudian pintu terbuka, menampakkan sosok wanita yang cantik tak lain adalah mamanya Zara atau Ima
"Lohhh kok tidur?" ucap Ima kebingungan
Yups, sejak dari bioskop Zara sudah tidur hingga Angga tak tega untuk membangunkannya
"Iya tan tadi pas kita nonton, Zaranya malah tidur" ucap Angga yang masih setia menggendong Zara ala bridal style
"Yaampun yaudah masuk yuk, Angga tolong bawa Zara ke kamarnya ya"
"Iya tante"
Indri dan Angga membawa Zara ke kamar milik Zara yang bernuansa serba pink, Ima menutup pintu depan, sedangkan Rio sudah pulang karna ada telpon dari ibunya untuk segera menjemput ayahnya yang ada di kantor lantaran ban mobilnya bocor
"Indri tadi kamu pulang bareng siapa?" tanya Ima yang menyusul mereka di kamar Zara
"Tadi aku sama Rio tan"
"Loh Rionya kemana sekarang?"
"Ohh tadi pulang dulu ibunya mintak Rio buat jemput Ayahnya dikantor"
"Ooo, kalian udah makan?" tanya Ima kepada Indri dan Angga
"Ooh udah kok tan tadi"
"Kalo gitu saya pulang dulu ya tante" pamit Angga
"Oooh iya hati-hati yaa"
"Iya tan"
"Yaudah kalo gitu tante anter kamu sampek depan ya, Indri kamu tidur ya" ucap Ima
Angga pun menuju pintu kamar Zara, tak sengaja dia melihat bebek karet yang waktu itu diberikan dirinya kepada Zara,
"Ico?" tanya Angga pada diri sendiri
Angga tersenyum bahagia ternyata Zara merawat bebek karet tersebut hingga diberi nama, Angga tak kepikiran soal itu dimana Zara akan sesuka itu pada bebek karet mainan anak kecil
"Hati-hati" ucap Ima dibalas klakson oleh Angga dan Angga segera meninggalkan pekarangan rumah Zara
"Broo lo dimana?" ucap Roy disebrang sana yang sedang berbicara dengan Angga
"Gue dijalan nih ada apa?"
"Ooh lo bisa gak ke kantor bokap gue, mobilnya bocor trus gak bawa ban serep lagi"
"Oohh bisa-bisa kebetulan nih gue deket sama kantor bokap lo"
"Thank's ya bro"
"Sip"
Angga melajukan mobilnya menuju arah kantor milik ayah Roy, karna jaraknya tak begitu jauh sehingga tak memakan waktu yang lama Angga sampai di kantor ayah Roy
Angga dan Roy membantu mengganti ban Ayah Roy yang bocor hingga selesai
"Makasih ya Angga"
"Iya om sama-sama, kalo gitu saya pamit dulu"
"Iya hati-hati ya"
"Hati-hati bro"
"Siaapp"
Angga melanjutkan perjalanannya menuju rumah tercintanya, tak sampai di rumahnya dia bertemu dengan orang yang tak asing bagianya, Angga bertemu dengan Bisma di cafe yang tak jauh dari rumah Angga
"Loh itu kan Bisma"
Angga meminggirkan mobilnya ingin mengetahui sedang apa dia disana
"Hah santi? Mereka berdua ngapain disana"
KAMU SEDANG MEMBACA
Setangkai Surat Dari Bebek Karet (end)
Любовные романыBukan cinta namanya Kalo tidak ada perjuangan Yang pada hakikatnya Cinta tidak mudah untuk didapatkan Tapi semua orang bisa merasakan Dan tidak semua orang bisa mendapatkan Angga Yunanda Jangan lupa VOTE DAN COMEN...