25

662 24 0
                                    

***
Happy Reading ♡

"Kenapa setiap sekolah harus ada yang namanya ujian matematika?" Gumam Rayn.

"Lo tanya gue? Ya mana gue tau, coba lo tanya sama pencipta matematikanya nya." Ucap Ken.

"Emang siapa pencipta matematika?."

"Kaga tau gue." Rayn berdecak sebal.

Ken melirik ke arah kanan dan kiri lalu ke kelas mencari Marvel dan Vano. Tumben sekali Vano belum sampai ke sekolah padahal biasanya Vano lebih dulu masuk ke kelas daripada ketiga teman nya.

Rayn mengerutkan kedua alisnya, menatap bingung Ken yang sedang seperti mencari sesuatu "ngapain lo celingak celinguk kaya gitu, nyari apaan lo?."

Ken menggeleng. "Vano sama Marvel kemana? Tumben belum sampe kelas."

"Yaelah, lo kaya gatau mereka berdua aja Ken, yang pasti mereka lagi bucin tuh enak-enak an nyender pasti di bahu cewe nya."

"Iri bilang lo jamet." Sahut Marvel yang tengah berjalan ke arah kelas mereka.

"Jamet kok ngomong jamet." Cibir Rayn.

Marvel menyenderkan satu tangan nya ke dinding yang berada di sebelahnya.

"Gue jamet premium kalau lo kan jamet bawah."

"Mana ada jamet premium tolol, gini nih kalau otak nya agak geser ke sebelah jadi nya ga waras sedikit. Orang kalau dikatain jamet mah kesel lah lo malah bilang jamet premium."

"Orang kaya gue cuma ada satu di dunia dan pemiliknya cuma Fira Santika seorang."

"Owalah asu malah pamer pacar."

Vano sedari tadi hanya diam dan berdiri di depan teman-teman nya, tidak berniat menimbrung, Vano lebih suka menyimak percakapan teman-teman nya yang sangat absurd.

"Apa Van? Lo mau pamer pacar lo?!." Ken melirik ke arah Vano yang sedang tertawa melihat kelakuan teman-teman nya.

"Tanpa gue pamer pun kalian tau kalau gue pacarnya Shila." Ucap Vano enteng dan melenggang pergi masuk kelas.

Ken menggeleng kecil "emang salah kalau nantangin Vano."

Rayn mendekat ke arah Ken, menyenggol kecil lengan Ken dengan senyum kecilnya.

"Apasih njing, ngeri gue liat lo kaya gitu." Ken menggeser tubuhnya menjauhkan dirinya dari Rayn.

"Lo jomblo kan? Gue juga jomblo gimana kalau." Rayn menggantung ucapan nya.

Ken bergidik ngeri "najis anjing, jauh-jauh lo sana, gue udah punya gebetan kaga usah deket-deket lo."

"Ck, otak lo ya, gue belum selesai ngomong, gue mau ngomong gimana kalau kita cari cewe bareng gitu."

"Ngomong dong, omongan lo yang gantung itu bikin ambigu."

"Otak lo aja yang kaga beres."

"Udahlah, kalian berdua homo aja." Celetuk Marvel.

"Marvel anjing, gue masih normal ya." Hal itu mampu membuat Ken mengejar Marvel yang berlari duluan ke arah kelasnya.

...

Kita Berbeda (New Version) // (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang