26

1.5K 232 25
                                    

Lagi malas revisi.
Nulis panjang, langsung publish.
Kalau ada kalimat yg kurang dimengerti atau typo, mohon koreksinya ya.
Terimakasih.

Kyungsoo menelan semua kemarahannya lagi dengan sangat lambat. Otaknya masih mencerna semua ucapan Kris saat deru mobil pria itu meninggalkannya.

Kris pergi karena cemburu. Kyungsoo baru menyadarinya.

"Hyung..." lirih Kyungsoo, tetapi tidak ada lagi jawaban.

Kyungsoo berlari keluar rumah, hendak menyusul. Kris benar-benar pergi meninggalkannya.

"Hyung, mianhe..." Kyungsoo berujar dengan lemah.

*****

Kyungsoo menunggu di depan gerbang rumahnya dengan perasaan cemas. Sesekali dia menunduk, sesekali dia duduk karena kelelahan atau kepalanya menjulur untuk melihat kedatangan Kris. Ponsel Kris tertinggal tadi, karena dia pergi tanpa berfikir dulu.

Kyungsoo menunggu Kris.

Sore menjelang, Tuan dan Nyonya Do bersama anak-anak, pulang dari jalan-jalannya. Mereka tentu saja kaget melihat Kyungsoo yang menunggu di depan rumah.

"Appa, ayo masuk." Pinta Jisung karena Kyungsoo tidak masuk setelah memberikan pelukan pada anak-anaknya.

"Appa menunggu Daddy, Jisung-ah."

"Ng?" Jisung memiringkan kepalanya karena tidak mengerti.

"Sudah, biarkan Appa menunggu Daddy. Sekarang, siapa yang mau mencoba mainan yang baru dibeli tadi?" Nyonya Do sangat sangat sangat mengerti dengan kondisi anaknya. Untuk itu, dia akan membiarkannya sendiri.

"Aku! Aku Nek!" Jaemin dan Jisung menjawab kompak. Seketika mengabaikan Kyungsoo.

Sekitar sejam berlalu. Kyungsoo masih betah menunggu di depan gerbang rumahnya. Langit sudah menjadi gelap. Penerangan diganti dengan lampu-lampu sekarang.

Kyungsoo berjongkok setengah putus asa. Dia memiliki tekad kuat untuk tetap menunggu.

Dari kejauhan, lampu mobil menyoroti tempat Kyungsoo. Pria mungil itu tidak bergerak sedikitpun. Bahkan saat mobil itu berhenti tepat di depannya. Kyungsoo mulai terisak sekarang.

"Kyung, apa yang terjadi."

Tangis Kyungsoo yang awal isakan, berubah menjadi raungan.

"Hueee... Hyung jahat!!"

Keluarga Do keluar untuk melihat keributan diluar. Beruntung letak rumah Keluarga Do tidak terlalu berdekatan, sehingga tidak ada tetangga yang kepo sekedar ingin tahu.

"Hey. Kenapa?" Kris membawa Kyungsoo ke dalam pelukannya.

"Hiks... Hyung jahat! Aku tidak suka!" Kyungsoo memukul-mukul dada Kris yang memeluknya. Air mata Kyungsoo bahkan sudah membasahi baju Kyungsoo.

"Iya... iya... Hyung minta maaf." Kris memilih mengalah. Awalnya dia masih merasa kesal dan cemburu. Tujuannya datang kembali ke rumah Keluarga Do, hanya untuk menjemput Jisung, –takut merepotkan. Tapi siapa sangka, Kyungsoo justru menangis seolah sangat membutuhkan Kris saat ini.

"Hiks... jangan pernah pergi meninggalkanku seperti tadi! Aku tidak suka!" Ujar Kyungsoo dalam isakannya.

"Tidak suka?"

"Aku mengejar Hyung tadi. Tapi Hyung terlalu cepat perginya."

"Jangan bilang... Kau tidak menungguku dari tadi di depan kan Kyung?" Kris takut jika Kyungsoo benar-benar melakukannya.

ᴋʀɪꜱꜱᴏɪꜱᴍᴇ - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang