Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wang Yibo berjalan mondar-mandir di depan ruang operasi, sementara Haoxuan berdiri bersandar pada dinding. Luka Xiao Zhan cukup dalam hingga harus menjalani operasi.
Setelah beberapa jam, dokter yang menangani operasi Xiao Zhan akhirnya keluar. Dengan tergesa kedua pemuda itu menanyakan bagaimana kondisi Xiao Zhan.
"Maaf. Kami sudah berusaha semampu kami. Namun nyawa pasien tak dapat tertolong." jawab dokter tersebut. "Luka pasien cukup dalam hingga mengenai jantungnya."
"Tidak! Tidak mungkin!" seru Wang Yibo. "Xiao Zhan tak mungkin mati! Dia tak boleh mati!"
Dengan panik, Wang Yibo menerobos masuk ke dalam ruang operasi. Setibanya di ruang operasi dilihat Xiao Zhan terbaring dengan berbagai alat penunjang yang masih terpasang. Hati Wang Yibo terasa hancur dan sakit, bagaimana mungkin dia bisa membiarkan hal buruk seperti ini terjadi pada orang yang disayanginya.
Wang Yibo menggenggam tangan kanan Xiao Zhan yang terbaring, dia menciumnya lembut. Air mata perlahan mengalir dari matanya. Diusapnya wajah Xiao Zhan yang pucat.
"Xiao Zhan bangunlah!" ujar Wang Yibo lirih. "Ayo bangunlah! Aku berjanji jika kau bangun aku akan sering-sering mengajakmu jalan-jalan, menonton, makan es krim, apapun yang kau mau."
Wang Yibo yang sedang dirundung duka teramat dalam tak menyadari saat Haoxuan menyusulnya masuk ke dalam ruangan operasi. Haoxuan terkejut melihat keadaan Wang Yibo yang tampak begitu menderita. Dia memutuskan untuk beberapa saat membiarkan Wang Yibo berbicara pada Xiao Zhan.
"Xiao Zhan... bukalah matamu. Apa kau tidak lelah tidur terus?"
Namun tak ada reaksi apa pun dari Xiao Zhan. Matanya masih terpejam dengan rapat.
"Jangan tinggalkan aku seperti ini Xiao Zhan! Aku belum sempat mengatakan isi hatiku padamu! Jadi kumohon bukalah matamu!"
===***===
Selamat pagi...
Cerita di atas adalah cerita pertama kali yang aku buat
