08

699 88 18
                                    

"Jun, mama udah siapin- eh ada Eunsang. Ya ampun, mama kangen banget sama kamu, nak."

Mama Junho -Cha Jiwon- masuk ke dalam kamar Junho, ia melihat Eunsang yang sedang duduk di pinggir ranjang milik Junho, dan disana tidak ada Junho nya. Sepertinya, anaknya sedang berada di kamar mandi.

Ya, ketika Junho pulang, tidak terlihat dimana kakaknya, ayahnya, dan mamanya. Junho hanya melihat ruang tamu yang kosong, dan suara berisik dari dapur. Junho tidak mempedulikan suara berisik di dapur, ia menarik Eunsang untuk naik ke kamar nya saja. Tidak ingin apa-apa, Junho hanya menyuruh Eunsang menunggu dikamarnya, sementara Junho, ia mandi sekaligus mengganti pakaian nya.

"Eh, bunda. Eunsang juga kangen banget sama bunda. Udah lama Eunsang gak main kesini ya, hehehe." Eunsang membalas pelukan Jiwon karena tadi mama nya Junho itu sudah memeluknya terlebih dulu.

"Kamu kenapa gak main kesini lagi semenjak naik ke kelas 11? Sibuk banget ya?" Tanya Jiwon yang masih memeluk Eunsang.

"Iya, bun. Eunsang sibuk banget, tugas numpuk, emangnya Juno gak bilang apa-apa sama bunda kalau Eunsang belum bisa mampir?" Eunsang menjawab sekaligus bertanya.

"Enggak. Setelah Junho naik ke kelas 11, bunda sama ayah pergi gak tinggal disini lagi. Rumah ini buat Eunwoo sama Junho, bunda sama ayah tinggal ditempat lain karena kami pengen punya anak yang bisa hidup mandiri." Jawab Jiwon.

Eunsang memang suka sekali memanggil papa -Cha Hyungsik- dan mama nya Eunwoo dan juga Junho itu dengan panggilan 'bunda' dan 'ayah'.

Diam-diam, Junho mengintip dari balik pintu kamar mandi. Ketika ia mendengar alasan mama nya yang pergi meninggalkan rumah ini, membuat sudut bibir Junho terangkat dan tertawa sarkas. Air mata Junho turun tanpa permisi. Ia menghapus air matanya dengan punggung tangannya, ia tidak ingin keluar kamar mandi sebelum mama nya keluar dari kamar nya.

"Junho nya lagi di kamar mandi ya?" Lanjut Jiwon.

"Iya, bun. Kayaknya lagi mandi," jawab Eunsang sambil melihat pintu kamar mandinya. Di pintu itu, terdapat bayangan Junho yang sepertinya sedang berada tepat dibelakang pintu nya. Sangat dekat, tidak seperti sedang mandi. Tetapi, seperti sedang menguping.

"Ohh, kalau gitu... Nanti kamu bilangin ke Junho ya kalau bunda udah siapin makanan nya. Ayah pulang nya dipercepat, jadi nanti kita makan-makan. Kalau kamu masih disini sampai nanti malam, nanti bunda bikinin kue buat cemilan. Kalau perlu nginap aja gak apa kok. Biar Junho ada temannya," ucap Jiwon, ia mengangkat tangan kanan nya untuk mengusap kepala Eunsang, lalu tersenyum kepada Eunsang. Eunsang membalasnya dengan senyuman yang tak kalah manis dari Jiwon.

Karena tidak terdengar suara Jiwon lagi, Junho keluar dari kamar mandi dengan handuk yang menutupi punggungnya. Ia mengacak-acak rambutnya yang basah, wajahnya sangat putih dan tubuhnya juga sangat putih. Kulit Junho bagus, bahkan... Tubuh nya memiliki perut yang sangat sangat sangat bagus.

Eunsang tidak mau kalau Junho melihat dirinya yang sedang menatapnya kagum, dan pipi Eunsang yang memanas dan merah akibat malu. Eunsang menenggelamkan wajahnya dibantal milik Junho, ia memejamkan matanya, pura-pura tertidur.

Mumpung Eunsang sedang -berpura-pura- tidur, Junho menarik handuknya yang menutupi punggungnya, lalu buru-buru mencari baju untuk Junho pakai. Eunsang tiba-tiba loncat dari ranjang Junho sambil merengek sekaligus terkejut.

"Juno... Eunsang la- ih Juno! Itu punggung nya kenapa?!" Eunsang buru-buru menghampiri Junho, Junho yang dikagetkan oleh suara teriakan Eunsang pun langsung membalik badannya, ia belum memakai bajunya. Ia tidak ingin Eunsang melihat punggung. Tetapi telat, Junho telat. Eunsang sudah lebih dulu melihat, dan menarik tubuh Junho hingga terjatuh di ranjang.

Candu [Junsang+Hwangmini+Wonkyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang