Merindukan Mentari

11 3 0
                                    

     Aku sedang mematut diri di depan cermin, tatkala Raskal memberi daftar kehadiran dari awak kabin yang akan terbang bersamaku.

     Tampak terpantul sebuah kebanggaan dengan terpasangnya empat balok di pundak sebagai penanda, bahwa aku kini seorang Captain. Atau yang sering kalian sapa dengan sebutan Pilot.

     Kuraih secarik kertas tersebut guna mengetahui nama-nama mereka. Namun belum sempat kubaca, sudah terdengar suara gaduh mengarah ke ruangan ini.

     “Izin, Capt! Cabin crew sudah lengkap dan siap memperkenalkan diri!” ujar Raskal meminta ijin, dan aku hanya mengangguk sebagai tanda persetujuan.

     Aku memperhatikan mereka secara seksama. Termasuk mendengarkan riwayat dan pengalaman mereka selama mengudara. Sampai pada sosok seorang gadis yang sibuk menautkan jari jemarinya dan terus saja menunduk.

     Hingga salah seorang rekannya menyentuh pundak gadis tersebut untuk memberinya kode. “Nama saya, Elok Mentari Persada. Biasa disapa Tari. Senang bisa mengudara bersama anda, Capt.”

     Itulah kilas memori terindah di ruang tunggu para punggawa, si 'Burung Besi' ... sesaat sebelum kita pertama kalinya mengudara bersama.

🛫🛫🛫

     Sejak kepergianmu dua tahun silam, duniaku menjadi kelam. Caramu memperkenalkan diri, kencan pertama, dan rangkaian kebersamaan kitalah yang dapat kusimpan dengan baik hingga hari ini.

     Penyesalan terbesarku adalah tak pernah mampu mewujudkan apa yang menjadi mimpimu, mimpi kita. Andai saja Tuhan tak menjemputmu lebih dulu, mungkin kita masih bersama.

     Maafkan aku, Riri ....
     Maaf karena aku tak kuasa menjagamu sampai akhir. Dariku ... lelaki yang selalu ingin mengangkasa bersamamu, Elang Dirgantara.

.
.
.
²9.0¹.²0 -> ¹¹.0⁴.²0 15:00

All about LOVE (Kumpulan CerMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang