Bab 4

69 15 0
                                    

Rama?

085 8867 XXX: woi
085 8867 XXX: woi
085 8867 XXX: woi
085 8867 XXX: ini gue rama

Arsha mengernyit heran kenapa tiba tiba cowok ini mengirimkan pesan padanya?

Apa karena tadi ia meninggalkannya di halte sendirian? Dan merasa bersalah? Tapi tidak mungkin sejak kapan dia seperti itu

Arsha pun kembali melihat ke layar ponsel nya yang sedang membuka room chat, Rama tidak henti henti nya spam chat kepada Arsha bawel sekali rupanya

085 8867 XXX: woi
085 8867 XXX: woi
085 8867 XXX: anjir di read doang

Arsha: apa?

Hanya itu balasan yang Arsha kirim kepada Rama, tapi langsung dapat balasan dari Rama

085 8867 XXX: Lo udah sampe rumah?

"Dih, sokab ni orang," entah apa yang merasuki Rama sampai ia seperti ini, Arsha memang tidak tau sifat sikap asli Rama tapi merasa aneh saja jika Rama seperti ini

Arsha: blm

085 8867 XXX: lah dimana lo sekarang anjir?

Arsha menghela nafas malas, ia merasa risih dengan Rama yang seperti ini

Arsha: apan si?

Tidak butuh waktu lama Rama sudah kembali membalas chat Arsha, ternyata Rama sangat fast respon

085 8867 XXX: Lo dimana sekarang? Gue jemput

Arsha: g ush

085 8867 XXX: udah malem gila
085 8867 XXX: pulang ga lo

Arsha: kata siapa subuh

Di satu sisi Arsha membalas dengan dingin dan tak peduli, di sisi lain Rama yang khawatir sejak dari ia pulang

Entah kenapa Rama sekhawatir ini mungkin karna ia merasa bersalah sudah meninggalkan Arsha sendirian di halte toh juga Arsha pulang selarut itu juga sebab karna dirinya

Murid laknat: kata siapa subuh

"Ngeselin ni cewek" mimpi apa Rama semalam harus khawatir sampai mengirim pesan kepada muridnya yang laknat

Rma: lo udh pulang blm si?

Jika Rama fast responnya maka Arsha lah yang slow respon Rama harus menunggu beberapa menit untuk dapat balasan chat dari Arsha

Murid laknat: dah

Rama saat ini ingin sekali mengeluarkan sumpah serapahnya, nyesel Rama sudah khawatir kepada Arsha. Lain kali jika Rama melihat nya sendirian di halte atau di markas preman sekaligus ia bersumpah tidak akan mengkhawatirkan apapun yang terjadi. Itu janji nya terhadap dirinya sendiri

**

Hari ini hari Sabtu yang dimana sekolah SMA NUSA INDAH HARAPAN libur. Banyak sekali yang memanfaatkan hari liburnya dengan cara apapun ada yang memilih liburan, belajar, dan tidur seharian

Termasuk Arsha yang masih nyaman tanpa ingin bangkit di ranjang nya

*Tok tok tok

Aslan mengetuk ngetuk pintu kamar Arsha yang masih tidur terlelap, kebiasaannya memang pagi pagi di hari libur bukan buru buru beres beres malah tidur lelap seperti sekarang

Sudah di pastikan Arsha kemarin malam Begadang membaca novelnya

"Dek bangun oi!" Ucap Aslan yang tak terdengar sama sekali ke telinga Arsha

Tok tok

"Dek woi bangun ga lo!!,"

"Udah pagi gila bukannya bantuin Ambu beres beres,"

Puitis and si otak Rumus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang