"Juno, Eunsang kekenyangan gara-gara Juno nih..."
Eunsang bersandar pada kursi nya. Ia memegang perutnya yang sepertinya ingin meledak segera. Junho yang sedang memotong daging pada piring ketiganya itu tertawa. Junho sudah menghabiskan 3 piring daging, dan 1 minuman. Sedangkan Eunsang, ia baru habiskan 1 piring katsu yang dipesan oleh Junho. Ukuran katsu nya sedang, tetapi jika dimakan sendirian akan membuat perut menjadi kekenyangan dalam sekejap dan serasa ingin meledak.
"Junho udah makan 3 piring, masa Eunsang yang cuman 1 piring aja udah kekenyangan. Kita masih punya makanan penutup, baby."
"Heh?"
Eunsang bingung, tadi Junho bilang apa?
Minkyu datang sambil membawa nampan berisi pesanan Junho, dan pesanan milik Minkyu sendiri. Ya, mereka sedang makan di restaurant milik bunda Minkyu —Kim Tae Hee.
"Juno... Eunsang udahan ya? Kenyang banget ini... Emangnya Juno mau kalau Eunsang mati meledak disini?"
Junho dan Minkyu sontak tertawa terbahak-bahak dengan rengekan Eunsang tadi. Bagaimana bisa Eunsang mati meledak karena kekenyangan?
"Gak bakalan kamu mati meledak hanya karena kamu makan satu piring katsu ukuran sedang." Ucap Junho sambil memakan daging yang ia potong.
"Heh? K-kamu?" Eunsang membulatkan kedua bola matanya, dan sedikit memiringkan kepalanya.
"Gak boleh kalau Junho manggil nya sekarang aku-kamu an?" Ucap Junho sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Bentar, kayaknya gue salah tempat. Maaf deh ganggu," Minkyu mengangkat piringnya, ia berdiri dan ingin pergi dari meja Eunsang dan Junho, tetapi tangan nya ditahan oleh Eunsang.
"Minkyu sini aja, jangan kemana-mana." Ucap Eunsang.
Junho menatap genggaman tangan Eunsang pada pergelangan tangan Minkyu, lalu wajah Junho berubah datar.
"Denger-denger, kalau orang yang pegangan sama calon pacar orang sekaligus calon masa depan orang, besoknya orang yang dipegang itu bakalan kena penyakit stroke, kejang-kejang, sama batuk paku payung." Cibir Junho.
"Denger-denger, kalau orang yang sirik sama pertemanan seseorang, besoknya bakal langsung mati." Balas Minkyu dengan senyum jahilnya.
Eunsang tertawa terbahak-bahak dan hampir saja terjengkang kebelakang, tetapi tangan nya ditarik oleh Minkyu.
"Anak perawan ketawa nya jangan kayak gitu ah. Bahaya, sang." Ucap Minkyu jahil.
"Minkyu ngeselin! Eunsang bukan anak perawan!" Ucap Eunsang dengan nada yang cukup tinggi.
"Eunsang udah gak perawan? Wahh, pasti pelakunya oknum Cha Junho nih, ngaku lo tudung saji!" Kata Minkyu sambil menunjuk ke arah Junho dan kembali duduk ditempat nya.
"Enak aja, gue mau nyium Eunsang aja udah ditampol, kalau sampai buat dia gak perawan, bisa jadi apa gue nantinya?" Kata Junho.
Minkyu tertawa sangat keras, untung saja restaurant sedang sepi karena pelanggan biasanya datang pada malam hari.
"Minkyu, Eunsang mau tanya boleh nggak?"
"Tanya aja, sang. Tapi kalau Eunsang mau tanya siapa yang lahir duluan antara telur sama ayam, gue gak bisa jawab."
"Gak kok, ini tentang seseorang."
Minkyu awalnya tenang, ia mengambil minum Junho, lalu meminum nya hingga hampir tandas, tapi....
"Minkyu suka sama Wonjin ya?"
"Uhukk! Uhukk! Jun, ambilin air, Jun! Uhuk! Uhuk!"
Minkyu tersedak minuman Junho, padahal minuman Junho kan juga air.
KAMU SEDANG MEMBACA
Candu [Junsang+Hwangmini+Wonkyu]
De Todo❛❛Senyuman itu tetap sama. Ya, selalu sama ketika menatapnya dan merasakannya. Hangat, dan Candu.❞ Warn(!) • bxb area • non-baku