Allah Maha Adil #JurnalSyukur Part 1

17 4 2
                                    

H-24 Ramadhan 1441 H

Pernah gak sih kalian merenungkan kejadian yang telah lalu dengan sekarang?
Dan berucap.. "MaasyaAllah, alhamdulillah Allah Maha Adil ya..," itulah yang ku ucapkan (lagi) setelah mengingat dan menuliskannya di sini.

Berawal dari lulus kuliah akhir Oktober tahun 2017.. ketika orang-orang terdahulu (senior) mengucapkan "Selamat," atau ucapan dan doa "Barakallah fii ilmi" bahkan kata-kata penyambutan dengan dunia baru "welcome to the jungle," barulah ku menyadari setelah beberapa hari, mungkin beberapa minggu bahwa ku telah memasukin kehidupan yang berbeda... kehidupan di mana "lo harus bisa mandiri... terutama menghasilkan uang sendiri. Lo bukan lagi tanggung jawab orang tua, dan minta-minta uang seenaknya lagi..." yaa meskipun orang tua gak bakal langsung ngelepas gitu aja sih, cuma ada rasa "gak enak kalau minta uang" setelah itu...

Mulailah ikhtiar untuk mencari pekerjaan, mulai dari googling cara membuat CV yang bagus, surat lamaran beserta berkas-berkasnya, dan mencari lowongan-lowongan di beberapa perusahaan.
Bahkan CV, surat lamaran dan berkas lainnya ku perbanyak dan masukin ke dalam amplop... ku antar ke RS sekitar rumah (karena baground ku Ahli Gizi) yang bahkan ku gak tau di RS tersebut ada lowongan apa gak...

Usaha demi usaha ku lakukan... Uang transport terpaksa harus "masih minta" ke orang tua.. Sampai akhirnya akhir Maret di tahun 2018, ku keterima menjadi Enumerator Riskesdas 2018. MaasyaaAllah alhamdulillah akhirnya setelah 5 bulan ikhtiar ke sana ke mari mencari pekerjaan.. akhirnya dapat walaupun hanya "project" bukan pekerjaan tetap, tapi ku bersyukur tiada tara..

Seperti pepatah "Usaha tak akan menghianati hasil," 5 bulan ikhtiarku, sabarku, dibayar dengan pekerjaan yang hanya dilakukan 1 bulan lebih tetapi... maasyaaAllah bayarannya sudah seperti digaji tiap bulan 2,2 jt pengganti 5 bulan yang nganggur... total 11 jutaan... maasyaaAllah alhamdulillah.. Allah Maha Adil.

Setelah project itu selesai awal Mei, kembali ke kenyataan.. bahwa aku telah menganggur... (lagi). Mulai googling, tanya teman info tentang lowongan pekerjaan.. tapi masih agak santai karena uang masih ada. Alhamdulillah setelah beberapa bulan, di bulan Oktober diadakan Asian Paragames, di mana ku melamar di salah satu catering yang mengurus makanan Panitia pelaksana. Di sini ku bekerja selama 1 minggu aja dengan gaji 2,8 juta. Alhamdulillah... cuma bekerja 1 minggu tapi seperti gaji 1 bulan. Alhamdulillah bersyukur meskipun lagi lagi ku mendapat project, bukan pekerjaan tetap. Allah Maha Adil.

Yaap, satu minggu berlalu... Statusku berubah kembali menjadi pengangguran.. Kembali lagi mencari pekerjaan.. rata-rata lowongan ahli gizi di RS untuk D3, sedangkan aku S1... dan entah kenapa ya meskipun aku masuk-masukin CV dan surat lamaran ke RS bahkan perusahaan catering RS, ada penolakan di hati bahwa ku gak mau dan gak siap kerja di RS... tapi masih aja ku masukin ke sana... pasrah kalau misalnya keterima ya itu jalan untukku dari Allah, pasti itu yg terbaik, meskipun hati tetap menolak gak mau kerja di RS pengennya di puskesmas...

Tapi tetap usaha.. sampai naik bis ke daerah kab Tangerang pun ku datangi..
Namun... tak ada satupun yang berhasil sampai ku kerja di tempatnya.. hanya sebatas telah wawancara aja.. tidak apa-apa, itu berarti belum jodoh dan bukan yang terbaik. Sabar.... Cari lagi... sambil tetap berdoa minta yang terbaik.

Beberapa kemudian.. uang sudah mulai tiris... karena uang yang dari Asian Paragames hanya menyisakan sedikit dikarenakan beli hape baru sebab hp lamanya jatuh dan hilang... Sabar... Allah punya rencana baik..

Menganggur #dirumahaja memang tak enak... tiap hari kerjaannya bebenah, tiduran, main hape, makan, baca buku (kalau mood).. begitu berulang kebesokannya... Mamah juga sering share lowongan kerja.. bahkan papah pun juga akhirnya ngasih tau info2 job fair... Ku sudah merasa lelah... sudah ke sana ke mari tak dapat jawaban... tak ada yang cocok... belum dapat pekerjaan tetap...

Sudah berganti tahun 2019, tetap belum kerja... uang udah gak ada... sejujurnya lelah... sampai diri ini "enggan" untuk mencari pekerjaan lagi.. Nangis? Tentu nangis... Sedih? Tentu sedih banget.. Di saat teman-temanku sudah pada bekerja... hanya aku yang belum bekerja. Di saat teman-teman ngajakin ngumpul, ku hanya ingin menghindar. Kumpul-kumpul gitu butuh uang, sedangkan aku sudah tidak punya uang. Mau minta? GENGSI! Sengaja menghindar berkumpul, karena selain mengeluarkan uang, biasanya pada cerita-cerita tentang pekerjaan mereka... buat hatiku sedih.. "Ya Allah kapan aku dikasih pekerjaan.."  Nangis lagi... Sholat malam dan dhuha aku lakukan..
Bahkan mamahpun setiap hari mengisi celengan untuk anak Yatim Doeafa dari komunitas @pecintaanakyatim.

Namun... ada saja pertolongan Allah datang lewat seseorang... Datanglah untuk mengajak bisnis... menjadi reseller untuk jualan sepatu produknya... selain itu membuat tulisan untuk websitenya. Alhamdulillah ada penghasilan.. meskipun lagi-lagi bukan pekerjaan tetap. Itupun tak berjalan lama.. hanya 1 bulan membuat tulisannya... setelah itu tidak ada lagi sumber penghasilannya...

Masih tetep usaha.. meskipun hampir putus asa.. ingin seperti yang lain bisa kumpul, makan ini, beli itu, ikut kegiatan ini, sedekah itu, tapi kondisiku tak bisa. Sabar... Nangis lagi...
Sebelum Ramadhan, diamanatkan untuk menjadi koor Publikasi Bukber Akbar PAY 2019. Padahal kondisi gak memungkinkan di mana sering keluar untuk rapat, tau kan kalau keluar rumah butuh apa? Yap, Uang... tapi maasyaaAllah ada saja pertolongan Allah datang... banyak orang-orang baik seperti Bang Fredy yang selalu menyediakan buka puasa, Zami yang selalu membackup makan juga dan akomodasi pulang pergi. Alhamdulillah di sekitarku orang baik semua.. #bersyukur

Karena "menganggur" ku kerahkan tenaga dan pikiranku untuk kegiatan sosial ini... sampai hari H tiba.. ketika 2019++ Yatim dan Doeafa berkumpul dan berdoa sebelum buka puasa... ku tetap berdoa yang terbaik untukku bahkan untuk mendapat pekerjaan tetap.

Mendekati lebaran... pikiran kalut lagi.. sedih lagi... lebaran gak bisa memberi uang ke adik2 atau sodara.. bahkan males berkumpul karena pasti akan ditanyakan "sekarang kerja di mana?" kalian yang pernah menganggur pasti merasakan.. betapa sedihnya ditanya ini... Sabar... gak boleh marah..

Sampai akhirnya ada lowongan dari web nusantara sehat untuk Provinsi Banten sekitar mei or juni.. ku reflek mendaftar.. melalui 3 tahap seleksi.. Dan Allah sungguh Maha Baik. Alhamdulillah ku keterima.. dan ditempatkan di puskesmas dekat dari rumah. Alhamdulillah buah dari ikhtiarku... sabarku... menghasilkan yang lebih indah.. Allah mengabulkan permintaanku. Bukan hanya mendapat "pekerjaan tetap" saja tetapi tempat kerjanya di Puskesmas pun Allah kabulkan. Nangis lagi... tapi kali ini bukan nangis sedih melainkan nangis bahagia.

Alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah tak henti ku #bersyukur September 2019 akhirnya ku bekerja tetap. Mungkin ini berkat doa Mamah yang tiada henti dan di'aamiin'kan adik-adik Yatim dan Doeafa saat buka puasa bersama.

Kalian pernah baca tulisan "waktu kehidupan tiap orang berbeda-beda"? Yaaa itu benar.. bukan telat, tapi memang waktu terbaiknya belum tiba. Ada yang orang udah nikah duluan, kita baru kerja. Gpp.. waktu kita berbeda, tak usah risau, dia lebih dulu dapet kerja, gpp.. waktu terbaik kita berbeda, tak usah risau. Sedih? Wajar... tapi ingatkan diri bahwa Allah-lah yang berencana dan mengatur kehidupan kita. Kita hanya perlu tetap ikhtiar dan bedoa serta menjalankan perintah tuk beribadah kepada-Nya.

Dan ucapan "welcome to the jungle" benar... cari kerja itu susah... ketika sudah mendapatkannya jangan sia-siakan. Kerjakan sebaik mungkin, gak boleh males, karena cari kerja itu susah. Sudah menganggur lama.

Lalu, saat ini 2020, dunia ini sedang dilanda virus covid 19. Yang gejalanya mirip flu biasa dengan komplikasi pneumonia. Untuk memutuskan rantai penyebarannya, banyak perusahaan yang menetapkan WFH (work from home), namun itu tidak berlaku untuk kami (tenaga medis dan para medis) yang bekerja di fasilitas kesehatan. Alhamdulillah tetap harus #bersyukur. Allah Maha Adil. Ketika ku mengingat masa-masa menganggurku dulu 11 bulan hampir 1 tahun dari November 2018 sampai September 2019, dan sekarang setiap hari bekerja tanpa WFH ya begitulah adilnya Allah ke kita... aku sudah pernah merasakan #dirumahaja selama 11 bulan... biarkan kini orang lain yang gantian.. ku yang bekerja.

Jadi.. selalu ada hikmah besar dan balasan indah dibalik cobaan pahit yang melanda sebelumnya. Yakin, tetap ikhtiar, berdoa, sabar dan pasrah.. insyaAllah keajaiban berupa pertolongan Allah pasti datang.

Sekian..
Ambil hikmahnya aja yaa.. yang buruk dibuang.
Terima kasih telah membaca. Semoga Pandemi Covid ini cepat hilang dan para pasien sembuh semua. Aamiin

Mohon maaf jumlah nominal yang ada di sini bukan berniat pamer... hanya berbagi cerita saja.. Mohon maaf apabila ada yang menyinggung yaaa... terima kasih.
#JurnalSyukur Part 1 selesai~

#JurnalSyukurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang