Hari terus berjalan, waktu terus berputar, pagi siang malam terus berganti tepat pada saat ini Velin akan ke jakarta untuk menetap disana dan akan meninggalkan segala kenangan yang ia dapatkan di kota kelahirannya dan juga akan meninggalkan teman-teman dan juga sahabatnya,Mira. Dengan segala persiapan yang dilakukan keluarga Velin lakukan untuk perpindahan nya, akhirnya mereka telah sampai di bandara yang kebetulan diantar oleh Mira.
"Velin, loo hati-hati yah di kota orang, gue harap lo bakalan berubah gak kayak sekarang si cewek cuek,jutek, pendiam dan gak punya cowok tapi gue sih berharap lo punya cowok dijakarta biar hidup lo berwarna masa abu-abu terus kan gak lucu hahah satu lagi jangan lupain gue, guee senang kenalan baik sama lo vel. Byeeeee" celotehan Mira untuk Velin.
"Hahaha iya Mir, makasih yah sudah baik sama gue dengan segala kekurangan yang gue punya lo masih aja menetap dan stay untuk menjalin kisah kasih lika liku hidup ini ahahah" ucap Velin seraya tertawa melihat wajah Mira yang sontak kaget mendengar perkataan yang baru saja lolos di bibir seorang velin yang notabennya cewe jutek ini. Tapi Kembali lagi velin adalah sosok cewek yang susah untuk ditebak.
"Ih velin belum apa-apa juga lo udah alay gini yah, gimana kalau udah setaun loo tinggal di jakarta jadi Gak warasss nantinyaaa kek gue" sambung Mira dan Velinpun ikut tertawa. Mereka pun saling berpelukan untuk perpisahan ini.
Menunggu memang keadaan yang menyebalkan bukan? Menunggu itu bagaikan menanti hujan di musim kering. Tak ada gunanya dan membosankan. Sama halnya Velin yang harus menuggu dibandara karena keberangkatan bandung-jakarta harus delay sejam tapi jangan salah setidaknya velin menunggu sesuatu hal yang pasti kan? Beda dengan ketika kita menunggu seseorang yang jelas-jalas hatinya bukan untuk kita.
~
Setelah penantian dan kisah velin untuk menunggu selama 1 jam akhirnya terselesaikan dan ia langsung bergegas meninggalkan tempat yang membuatnya menunggu tadi. Selama perjalanan ini. Velin selalu memikirkan banyak hal yang mengenai kelangsungan hidupnya di kota yang besar dengan segala ketidaktahuan Velin akan dunia perkotaan ini. Ia sadar apakah dia mampu untuk bertahan dikeadaan baru untuk dirinya? Apakah dia mampu beradaptasi dengan orang-orang yang baru? Semakin banyak pertanyaan yang bermunculan di otak Velin. Tapi seperti kita ketahui kalau Velin bukanlah cewek yang biasa-biasa saja, dia cewek yang aktif di kegiatan penting, cerdas dan menarik walaupun dia bersikap bodo amat sama sekitarannya yang menurutnya itu tidak penting ataupun cuek serta ia sangat pendiam.
Perjalanan ini terus berjalan hingga berada di titik dimana nantinya akan menjadi tempatnya untuk pulang dari segala penatnya lika-liku permasalahan ataupun kegiatan diluar rumah.
Akhirnya mereka tiba tepat dirumah baru mereka yang nantinya akan ia tinggali selama berada di jakarta.
Setelah mereka menyiapkan dan membereskan barang-barang dirumah ini akhirnya velin dapat beristirahat dari segala aktivitas yang melelahkan untuk hari ini.
~
Tidak ada yang bisa melawan waktu yang begitu cepat berganti dimana hari kemarin berubah menjadi hari ini. Sangat hebat sang maha pencipta yang menciptakan sebuah sinar yang seakan menyapa Velin di pagi hari seakan sinar matahari ini memberikan senyuman kepada velin yang seakan permisi untuk melewati jendela ruang yang berada dikamar velin dimana matahari itu seolah memperhatikan velin yang baru saja bangun dari mimpi indahnya dimalam hari."Velin bangun sayang, jangan lupa mandi yah lalu kebawah untuk sarapan setelah itu kita kesekolah baru kamu untuk daftarin kamu" ucap mama velin seraya membuka jendela velin sehingga sinar matahari itu mampu memasuki ruang-ruang kamar velin.
"Hmm iya ma, bentar lagi 5 menit" jawab velin memalas
Akhirnya velin bangkit dari rebahannya dan segera bergegas mandi dan mempersiapkan dirinya untuk mendaftarkan dirinya di salah satu sekolah yang ada di jakarta.
Setelah siap. Velin pun berjalan menuju ruang makan dan tentu saja sudah ada mama serta ayah velin yang sangat lahap untuk sarapan pagi di tempat yang baru. Setelah selesai sarapan Velin dan mamahnya berangkat menuju ke sekolah Velin nantinya.
"Mah, kok mama ikut sih ngantarin aku buat daftar? Velinkan udah besar hm bisa kalik kalau aku yang daftar sendiri yah palingan cuman anbil formulir doang terus nulis nama terus kumpulin berkas aku dan kemudian ikut tes ujian masuk dan tunggu pengumuman deh" ucap velin panjang lebar.
"Hemmm, emang kamu tau sekolah kamu dimana? "balas mama velin
"Hehe nggak sih mah" ucap velin seraya malu seakan telah protes terhadap mamanya itu.
"Makanya nurut aja kalikk" balas mama velin
"Tapi tapikan mama gak ngasih tau, coba mama ngasih tau pasti aku bakalan tauuu" protes velin lagi
Tapi tidak ada respon dari mama velin dan kemudian mobil yang ia pakai untuk kesekolah baru velin berhenti tepat didepan pintu gerbang yang besar yang membuat velin heran dan mencoba mencerna pikiran dan jiwanya.
"Udah gak usah banyak protes, nih kita udah sampaiii" akhirnya mamanya kembali mengeluarkan suara.
"Mah, ini sekoalah velin yang mama papa daftarin aku? SMA Pelita Harapan?" Ucap velin kaget.Siapa yang tidak mengenal SMA Pelita Harapan. Sekolah yang terkenal akan prestasinya dan kehidupan sosial ekonomi para siswa yang bersekolah disekolah ini cukup sangat menggairahkan dan juga dapat dikategorikan menguras dompet terlepas dari itu sekolah yang paling banyak diminati serta sangat populer dikalangan orang-orang yang berjiwa sosialitanya tinggi dan juga orang-orang yang memiliki otak yang mampu membanggakan sekolah ini, bagaimana tidak sekolah ini selalu menjadi pusat perhatian disetiap perlombaan dengan segala kreativitas dan fasilitas yang sangat menjanjikan dan tidak mampu dipungkiri sekolah ini memiliki siswa-siswi yang cantik dan juga ganteng. Sempurna pokokonya. Yah namanya juga sekolah elit.
Velin pun berjalan melewati koridor sekolah ini serta tak luput ia memperhatikan gedung-gedung serta bangunan yang berdiri kokoh nan megah. Ia juga memperhatikan murid-murid lainnya yang nantinya akan menjadi seniornya dimana tampakan mereka sangatlah modis berbanding terbalik dengan velin yang menurutnya biasa-biasa saja.
Setelah merekam seluruhnya yang ada di sekolah favorite ini, velin pun masuk di sebuah ruang tata usaha untuk mengurus admintrasinya bersama mamanya. Kemudian ada sebuah sosok yang kemudian menarik perhatian velin lagi dimana ia melihat sosok laki-laki yang begitu tenang,cool yang juga sama mengurus admintrasi di sekolah ini. tapi ntah itu siapa(?)
"Hm oh mungkin dia nanti bakal jadi salah-satu tampakan teman gue" ucap velin dalam hati memperhatikan cowok itu."Daftar juga disini mba?" ucap mama velin ke mama cowok itu
"Iya, ini udah mau ngurus admintrasinya" jawab mama cowok itu
"Kalau boleh tau mba asalnya dari mana yah atau mba asli orang jakarta?" Sambung mama velin lagi, biasa ibu jaman sekarang pada kepo dan juga ingin mencari bahan untuk diajak berbicara soalnya diruangan itu sangat hening dan membuat kita menjadi bosan jadi akhirnya mama velin berinisiatif mengakrabkan diri biar tidak hambar hidup ini.
"saya asalnya dari palembang bu, mau mindahin anak saya sekolah disini biar ada yang ninggalin rumah disini kasian gak ada yang ninggalin bu berhubung ayahnya masih kerja di palembang .kalau ibu asli orang mana?" Ucap mama cowok itu
"Kalau mba asalnya dari bandung pindah ke jakarta soalnya suami dan saya ada kerjaan dijakarta" jawab mama velin."Oh cowok itu dari palembang" ucap velin dalam hati yang telah mendengar kedua ibu-ibu yang saling berbicara mengenai alasan keberadaan mereka bisa terjun berada dikota ini.
Setelah mengurus admintrasi akhirnya cowok itu keluar dengan masih keadaan yang dingin tanpa melihat velin sedetikpun dan akhirnya dia berlalu dari ruangan ini. Sehingga barulah kesempatan velin untuk mengurus berkasnya. Setelah urusan berkas-berkas ini selesai velin dan mamanya pun beranjak meninggalkan sekolah ini yang akan menjadi tempat mengukir sejarah putih abu-abu velin nantinya. Selang 30 menit akhirnya velin tiba dirumah dan tetap saja velin langsung memasuki kecintaannya dengan merebahkan dirinya dikasur dan kembali melalukan aktivitasnya seoerti biasa dikala jam kosong menghampiri dirinya tidak lain tidak bukan untuk membaca novel.
*****
Sekian untuk part ini. Masih awal guysssss...
mohon dukungannyaaa...
Love♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
Own love
Teen FictionSeberat apapun kau berjuang dan bertahan jika tidak saling memperjuangkan, maka kata kita akan tetap berlalu. Oleh sebab itu maka lebih menyakitkan mana ditinggal, digantung atau Cinta sendiri?!