.
.
.
.🎃
We'll be alright
I want to try again
🎃
.
.
.
.
🎃
"Jae, aku ingin bermalam di rumahmu" Doyoung bangkit dari duduknya, beberapa panggilan dari ayahnya benar benar sudah mengganggu ketenangannya, Jaehyun hanya bisa memandangnya dengan pasrah.
"Tidak hyung, pulanglah.. "
"Aku akan menyelesaikan semuanya dengan cepat Jaehyun, aku mohon bersabarlah"
Jaehyun mengangguk paham, Doyoung sudah menceritakan semuanya, tentang perjodohan itu dan bagaimana dirinya bisa tiba tiba datang menemui Jaehyun.
Setelah kepergian Doyoung, Jaehyun meneguk satu gelas soju di tangannya. Pikirannya kalut, seolah hubungan mereka kedepannya akan semakin rumit. Jaehyun sudah paham betul aturan yang ada di keluarga Kim. Tidak akan pernah ada yang bisa menghentikan rencana kedua orang tua Doyoung, termasuk Doyoung sendiri.
"Apa kau sudah puas?" Seru Jaehyun tiba tiba seolah berbicara pada seseorang. Jaehyun memalingkan wajahnya, lalu menajamkan penglihatannya pada sesosok yang sejak lama memperhatikan Jaehyun. Ya, tampaknya Jaehyun sudah menyadari keberadaan orang itu sejak awal dia muncul.
Lelaki yang kini mulai berani menampakan dirinya hanya tersenyum licik.
"Apa kau tidak bosan berurusan denganku, huh?" Respon lelaki itu kasar
"Sudah ku katakan berkali kali, berhenti menemuinya! Berengsek!" Lanjutnya dengan tegas, Jaehyun hanya meresponnya dengan senyuman tipis seolah meremehkan semua ucapan dari laki laki di hadapannya itu.
ini bukan untuk yang pertama kalinya Jaehyun mendapatkan ancaman dari keluarga Kim. Doyoung tidak pernah mengetahui hal ini, selama Jaehyun menjalin hubungan dengan Doyoung, kehidupan Jaehyun selalu terusik. Namun rasa tulus yang Jaehyun miliki terhadap Doyoung membuat dirinya terus bertahan sampai detik ini.
"Kau sendiri? Apa kau tidak bosan menguntitku, dan melihat kesayanganmu yang selalu ingin menemuiku?" Jaehyun meresponnya dengan santai
"Berengsek! Hati hati dengan ucapanmu, Jung!" Orang dihadapan Jaehyun tampak semakin kesal, tangannya sudah mengepal keras
"kau benar benar menyedihkan, Lee!"
Seseorang yang dipanggil Lee oleh Jaehyun itu semakin beramarah.
"Ini peringatan terakhir untukmu, Jung Jaehyun! Jangan pernah menemuinya lagi, atau hidupnya akan hancur!"
Seseorang yang sudah memperingati Jaehyun itu tiba tiba pergi, menggantungkan ucapannya yang kini membuat Jaehyun berpikir. Sepertinya ancamannya kali ini bukan main main. Bukan Jaehyun yang kini menjadi sasaran ancamannya, tapi Doyoung sendirilah yang akan mendapatkan akibatnya.
"Argh!!" Jaehyun menjambak rambutnya frustasi, lalu meneguk soju terakhirnya.
🎃
"Kim Doyoung!"
Doyoung menghentikan langkahnya ketika tepat saat dia memasuki pintu rumahnya, suara berat ayahnya membuat langkahnya tertahan."Darimana saja kamu?" Doyoung sebenarnya malas merespon pertanyaan ayahnya itu, tapi bagaimanapun juga dia tidak bisa mengabaikan ayahnya yang satu ini.
"Pa.." ucapannya terpotong saat ayahnya melempar kasar berbagai foto dirinya yang sedang memeluk Jaehyun. Doyoung hanya bisa mematung dan menunggu ayahnya kembali mengoceh.
"Kau masih menemuinya!!?" Sang ayah menjabak kasar rambut Doyoung
"Akh!" Doyoung hanya meringis kesakitan, dirinya hanya bisa terdiam, Doyoung tidak bisa mengelak. Sekeras apapun ayahnya melarang Doyoung untuk menemui Jaehyun. Doyoung tidak akan pernah bisa melakukannya.
"Jangan pernah keluar rumah setelah ini! dan layani Sejeong dengan baik!!"
"Tapi.. akh!" Doyoung merasakan nyeri dikepalanya setelah ayahnya kembali menarik rambutnya kasar.
"Jangan pernah membantah!! Atau kau dan lelaki itu akan merasakan akibatnya!"
Tuan Kim melepaskan kasar rambut Doyoung hingga Doyoung terjatuh sempoyongan. Doyoung mengacak rambutnya kasar. Sepertinya kesalahannya kali ini benar benar fatal.
🎃
"Tapi tuan.."
Seorang lelaki kini tengah terduduk dihadapan tuan Kim. Tampaknya perintah dari tuannya kali ini cukup sulit untuk diterima olehnya. Sehingga dia bersikeras untuk mencoba menolaknya.
"Kau berani membantahku, Lee Taeyong!?"
"Maaf kan saya tuan Kim, tapi..."
"Lee Taeyong!"
Taeyong kembali menunduk tidak bisa melawan perintah atasannya itu. Sudah sejak lama ini Taeyong selalu mengabdi kepada keluarga Kim dan menjadi asisten kesayangan pribadi ayahnya untuk memata matai kehidupan Doyoung. Tapi untuk pertama kalinya, Taeyong ragu akan tugasnya kali ini.
'Buat Doyoung membenci pria'
🎃
Raut wajah Taeyong sedikit gelisah, tubuhnya tidak dapat berhenti mondar mandir karena memikirkan sesuatu. Bagaimana bisa Taeyong membuat Doyoung untuk membenci seorang pria, sedangkan dirinya sendiri menyukainya? Terlebih atasnya sendiri adalah seorang pria bukan?"Hh.."
Taeyong melempar tubuhnya kasar diatas ranjang. Entah rencana apa yang harus dia lakukan setelah ini.
🎃
TBC.
Ini malah TBC lagi aku kesel sama diri sendiri 😭