Halo selamat malam, iya sudah malam aku menulis lagi, sudah lama tidak bercerita melalui tulisan dan bahasa yang kurasa lebih indah daripada bahasa harianku yang mengandung serapah, maksudku bahasa itu sering kugunakan untuk berkomunikasi bersama teman-temanku.
Malam ini ceritaku benar-benar penuh harap pada keadaan dunia, kuharap besok membaik, kuharap dunia ini sedang bermain "April Mop!!" yah tapi dipikir lagi tidak lucu bercanda tentang kematian ribuan orang. Doa ini ternyata hanya sekedar "Dunia tolong membaiklah, kita rindu kebersamaan". Selemah itu ternyata manusia, sok kuat berkutat dengan ego dan melawan yang tidak sesuai dengan logikanya tapi Tuhan menciptakan makhluk mikrobiologi untuk menurunkan ego. Sesederhana itu, lalu keinginan manusia juga sederhana "Tolong membaiklah".
Setiap aku pagi terbangun, tepatnya satu bulan ini, memohon sekuatnya agar ini berakhir. Suara televisi setiap hari mengabarkan berapa banyak korban akibat virus ini, mengabarkan tindakan pemerintah, mengabarkan tenaga yang berjuang diluar sana, intinya mengabarkan kesedihan dunia hari ini. Setiap hari. Aku yang hanya mendengar saja lelah, apalagi yang berjuang. Sama saja kita tetap berharap tolong membaiklah, keluh kita sama, namun bukan artinya lelah menghentikan usaha agar keadaan membaik.
Masih baik-baik saja tahun lalu, hati yang tidak berharap pada siapapun, berjuang dengan skripsi yang penuh keluh kesah. Iya benar, aku tidak bisa move on dari betapa bahagianya tahun lalu dan melihat keadaan sekarang yang sedang tidak baik-baik saja. Menyadari satu hal saja, bersyukur dan akan berlalu. Sebentar lagi saja. Kita semua kuat tolong bersabarlah.
Satu jam menulis dan memikirkan kesedihan ternyata belum bisa tercurahkan ditulisan ini, sedih dan luka nya melihat dunia ini. Kita semua terluka, ada yang luka ditinggalkan ada yang luka tidak bisa menahan keadaan. Banyak sekali. Hanya bersabar, tulis apa yang ingin kamu tulis, ungkapkan apa yang ingin kamu ungkapkan, dan lakukan sebisamu selama Tuhan menyuruh dunia ini beristirahat,
Bicara april, ini sudah bulan april, lewat satu menit tepatnya. Kurasa semuanya berdoa hal yang sama, berakhirlah. Kurasa sudah dulu, ceritaku hanya ini dulu.
YOU ARE READING
Ceritanya Ines Hari Ini
Short StoryMenceritakan keadaan yang dirasakan setiap harinya, jika ada waktu menuliskannya dituliskan.