Young Blood

532 41 5
                                    

Tuut... tuut... tuutt...

Nada tunggu terus berbunyi, tak ada tanda-tanda akan dijawab. Baru saja ia akan mengakhiri panggilan itu, ternyata ada jawaban dari sana dan membuat ia berhenti berlari.

"Halo"

"Hyung!" teriakan Mingi lebih lantang saat ini,  membuat Hongjoong menjauhkan ponsel dari telinganya

"Kenapa?" tanya Hongjoong

"Kau kemana saja beberapa hari ini? Guru-guru juga tak ada yang mencarimu, sungguh menyebalkan" geruru Mingi

"Memang, apa hubungannya dengan mu?" tanya Hongjoong lagi

Mingi terkejut, berhenti melangkah "Aku merindukanmu" dan lanjut berjalan

"Haha, jangan bercanda. Kau hanya kasihan dengan ku bukan? Hentikan lah, aku sudah terbiasa sendiri dari dulu. Sudah ya" jawab Hongjoong akan memutus panggilan

"Tidak, tunggu dulu" Mingi berteriak lagi

"Apalagi?"

"Aku akan kerumah mu, bukakan pintu"

Tut!

Panggilan diakhiri Mingi dan Hongjoong panik dibuatnya, mencoba menelfon Mingi.

"Halo?"

"Hey! Jangan! Apa apaan kau?! Aku tak ada dirumah, pulanglah!" sambungan langsung diputus oleh Hongjoong

"Tapi hyung! Halo? Haish yang benar saja" kesal Mingi berbalik dan memilih ke mini market, berjalan sambil merapatkan jaketnya, malam ini terasa lebih dingin dari malam-malam biasanya

Setelah memutus sambungan sepihak, Hongjoong kembali merebahkan tubuhnya lelah, benar-benar lelah. Hari biasanya memang melelahkan, tapi tak sampai seperti ini.

Beberapa menit Hongjoong memejamkan mata tak ada niatan untuk tidur, hanya memejamkan mata. Ia mengambil hoodie dan jaket, lalu keluar dari kamar.

Memilih untuk pergi mencari angin diluar. Menghiraukan teriakan kedua orang tuanya, dengan ayahnya yang sedang memukuli ibunya.

Tanpa diduga, ternyata Mingi masih berada disekitar gedung tempat ia tinggal, sedang duduk disalah satu ayunan.

Hongjoong terkejut 'Sialan! Kenapa masih ada disana?!' rutukny pada diri sendiri, berbalik badan berjalan ke arah berlawanan

Mingi beranjak dari duduknya, menoleh "Oh! Hongjoongie-hyung!" berlari mengejar Hongjoong, memegang pundak yang lebih tua, membalikkan badannya paksa

Hongjoong menunduk, diam, tak ingin bersuara. Tapi kini ia sedang bersama Mingi.

"Kau kemana hyung? Kenapa tak masuk sekolah?" tanya Mingi mencondongkan badannya

Hongjoong masih diam, dan menunduk.

"Hyung..." perlahan Mingi mengangkat dagu Hongjoong untuk menatap wajahnya

Mingi terkejut "Siapa hyung?" tanyanya mengusap lebam dipipi Hongjoong pelan

Hongjoong meringis dibuatnya "Tak apa, ini sudah biasa" menyingkirkan tangan Mingi dari wajahnya

"Katakan siapa yang memukulmu?" tanya Mingi dengan lembut

"Kenapa tak pulang? Ini sudah malam dan besok sekolah" Hongjoong mendorong pelan tubuh Mingi

"Hyung!" Mingi membentak Hongjoong, jelas Hongjoong terkejut

"sesak hyung rasanya melihat matamu yang bergetar pura-pura kuat, jika ingin bercerita aku selalu bisa menjadi pendengar untuk mu. Ayolah." kembali menangkup wajah Hongjoong, dan air mata menetes disana, sontak Mingi memeluk tubuh kecil itu, mengusap punggungnya.

Lapak MinJoong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang