09. Tak Ada Gading Yang Tak Retak

2K 117 8
                                    

  Senin adalah hari dimana semua sekolah melaksanakan upacara di skolahnya masin-masing hingga selesai

  "Ciee yang kemaren minggunya kencan sama kak Angga"

   Indri menyoraki Zara dikelasnya usai upacara, Zara tak menghiraukan Indri, dia meneguk air mineral yang ada dibotol kesayangannya itu

  "Sumpah capek banget tau gak" ucap Zara mengusap peluh yang mengalir di pelipisnya itu

  "Emmm iya deh, btw kamu beli apa kemaren?"

  "Gak ada cuma yaa kebutuhan aku aja"

  "Kebutuhan apa kebutuhan?"

  "Ya kebutuhan laah"

  Tiba-tiba Bisma datang membawa sebotol air mineral yang baru dibelinya dikantin

  "Bisma kok belum masuk, ntar dimarahin loh kalo ketahuan" ucap Zara

  "Iya aku cuma mau bawain kamu ini" ucap Bisma memberikan sebotol air mineral yang digenggamnya itu

  "Oooo makasih" ucap Zara tersenyum

  "Udah sana jangan ganggu Zara, bentar lagi masuk" usir Indri

  "Iya ini juga mau balik" ucap Bisma segera keluar dari kelas Zara

  "Indri jangan gitu donk, kasian Bismanya"

  "Ya lagian udah tau bentar lagi masuk masih aja kesini"

  "Ya kan dia cuma bawain ini" ucap Zara menunjukkan sebotol air mineral

  "Iya deh iyaaaa" ucap Indri mengambil air Zara yang diberikan Bisma

  "Eh itu kan punya aku" ucap Zara yang melihat Indri meminum airnya

  "Nih makasih, kamu tuh yaa sama temen perhitungan amat, lagian kamu kan udah minum"

  "Ya bukan gitu ini kan dari Bisma, kalo kamu haus kamu minum nih punya aku"

  "Sama aja kan, orang airnya Bisma hambar, gak ada rasanya"

  "Namanya juga air Indri"

  Zara mulai kesal sama Indri, sedankan Indri hanya tersenyum menampilkan deretan giginya itu

 
****

  Di koridor menuju perpustakaan Angga bertemu dengan Bisma, tak ada sapaan dari keduanya yang ada hanya tatap tatapan

  "Kak" panggil Bisma yang akhirnya mengalah dan mengakhiri tatapan itu

  "Kenapa?"

  Bisma dan Angga berbicara serius didepan perpustakaan, entah apa yang mereka bicarakan tapi itu pasti menyangkut Zara, tak lama kemudian Angga meninggalkan Bisma, Bisma tersenyum licik menatap kepergian Angga

  "Raa, nanti pulang bareng aku yuk" ajak Bisma yang kebetulan Zara akan masuk ke perpustakaan
 
  "Haah?" Zara kaget mendengar pernyataan Bisma

  "Kenapa? Gak mau ya?"

  "Enggak cuma aneh aja gitu, tumben ngajak pulang bareng, kamu kagi sakit yaa" ucap Zara menyentuhkan punggung tangannya ke kening Bisma
  
  "Gak boleh?"

  "Ya boleh cuma aneh aja"

  "Yaudah aku tunggu kamu nanti diparkiran"

****

  Sepulang sekolah Zara mencari keberadaan Angga, mengedarkan seluruh pandangannya tapi menemukan sosok Angga

  "Hufff" Zara mulai putus asa dengan dirinya sendiri

Setangkai Surat Dari Bebek Karet (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang