Alesiana Elendra

188 6 3
                                    

Aku, sangat menyukai Piano.

Terdapat perasaan yang luar biasa,

setiap aku memainkan raingkaian nada...

###

Namaku Alesiana.

Aku, termesuk anak teladan disekolahku.

Ya, dengan otak diatas rata - rata, wajah yang cantik, tingkat kepopuleran yang tinggi, aku juga merupakan queen bee yang menjadi trendsetter sekolah. Semua orang ingin menjadiku. ditambah lagi keluarga terpandang, aku memiliki hampir segalanya. hampir.

setiap orang pasti memiliki kekuarangan, aku contohnya.

aku tidak memiliki seorang teman pun.

sebenarnya banyak orang yang ingin berteman denganku, tapi, seperti kata pepatah : "Ada udang dibalik batu" semua orang yang ingin berteman denganku hanya karena aku pintar, cantik, populer, dan kaya saja. selebihnya tidak. mereka hanya ingin memanfaatkanku. mereka tidak lebih dari Fake Friend.

tetapi, aku tidak merasa kesepian sedikitpun, walau aku selalu sendiri, aku memiliki tempat favorit yang hanya diketahui olehku seorang di sekolah.

tempat itu berada di gudang lapangan belakang. aku tidak sengaja menemukannya saat ingin mengambil alat untuk piket digudang. ternyata ada sebuah pintu yang tidak terkunci dibalik tumpukan kardus-kardus yang tidak terpakai. didalam ruangan itu ada sebuah piano usang, tetapi masih dapat berfungsi. dan ruangan itu kedap suara.

Belakangan ini, aku sering sekali ke ruangan ini saat waktu istirahat. Seperti sekarang ini contohnya.

Aku bermain piano sambil bernyanyi tanpa beban sedikitpun. Aku merasa bebas, merasa terbang ke langit ketujuh, masuk kedalam duniaku sendiri. Aku hanyut dalam alunan pianoku.

Prok..prok...prok..

Eh?

"Permainan yang sangat bagus. Aku juga menyukai suaramu."

Aku segera menghentikan permainan pianoku dan menengok ke asal suara. Seorang laki-laki yang memakai seragam sma sepertiku.

"Siapa lo? gimana lo nemuin tempat ini?!" Tanyaku dengan nada yang sedikit meninggi.

"Tenang. Rahasiamu aman bersamaku. Namaku Ashton. Ngomong-ngomong, namamu siapa yah?" Kata laki-laki bernama Ashton tersebut.

"Jawab dulu pertanyaan gue. gimana lo nemuin ruangan ini?" Tanyaku lagi.

"Umm.. aku, murid baru disini. Kelas 11 IPA-2. Aku belum tahu tepat tentang sekolah ini. Lalu saat aku melewati koridor, aku melihatmu berjalan sendirian ke arah lapangan belakang. Karena aku penasaran, aku mengikutimu. Maaf kalau aku sudah berlaku tidak sopan." Katanya menjelaskan semuanya.

Aku mengamati lelaki bernama Ashton ini dari atas sampai bawah.

Seragam yang sedikit berantakan, sepatu dengan tali yang tidak terikat sebelah, dasi longgar, kaus kaki sepanjang mata kaki, rambut acak-acakkan dan wajah menawan. Ya. Bad Boy enough. Wait.. apa aku baru mengatakan dia menawan? Hell no!

Kami baru saja bertemu. Aku belum mengetahui sifatnya.

"Umm.. halo??" Katanya membuyarkan lamunanku. Aku melihat ke manik matanya. Dan ia menatapku pada saat yang bersamaan. Aku baru menyadarinya. Ia memiliki mata coklat yang sangat indah. Aku terpesona kepada matanya yang indah dan teduh, juga membawa kesan hangat. Kami bertatap-tatapan seperti itu sampai Ashton mengalihkan wajahnya. Tunggu... ia, blushing?? Atau aku salah lihat?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Piano (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang