Jangan lupa like, coment, and share
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•Pagi ini adalah hari senin, hari yang di benci oleh semua siswa karna harus berdiri mendengarkan ceramah yang tidak penting menurut mereka.
Saat bel berbunyi para siswa mulai membentuk barisan per kelas masing-masing, lain hal nya dengan Dara yang duduk di warung belakang sekolah, malas mengikuti upacara dan tidak ingin bertemu sahabat nya itu.
Ya Dara belum berbaikan dengan Faro, tapi Faro selalu meminta maaf atas kesalahan yang telah ia perbuat namun menurut Dara itu sudah sangat keterlaluan.
Karna bagaimana pun juga Richard teman nya, dan Faro sahabat nya yang sudah ia percayai dari dulu, ia mengerti betul kenapa sikap Faro over protektif kepada Dara, tapi tidak begini cara nya, ia memang suka berkelahi tapi jika orang tidak mengusik nya lebih awal makan ia juga tidak akan mengusik kembali.
Daniel dan Dewi sudah membujuk nya agar berbaikan dengan Faro tapi yang namanya Dara itu keras kepala jadi susah untuk melunakkan nya semudah itu.
Dara meminum es yang di pesan nya tadi kepada bibi, si penjual yang ada di warung itu.
Dara dan yang lain sering nongkrong di warung bibi selain tempatnya yang strategis dan nyaman, tempat itu juga bisa di bilang terpencil hanya beberapa orang yang tau seperti geng Parwana.
Dan mereka memanggil si penjual tersebut dengan sebutan bibi agar terlihat lebih sopan jika memanggil dan lebih akrab lagi, bibi juga tidak keberatan. Bukan hanya Dara yang berbaloi di pagi hari ini tapi teman-teman nya yang lain di Parwana pun sama hal nya melakukan seperti nya.
Dara bersantai ria ia harap semuanya akan berakhir, dan tak ada lagi sahabat fake seperti nya, saat sedang asik memperhatikan teman nya yang duduk tidak jauh darinya sedang berbincang, tiba-tiba ia merasa mendengar suara seseorang dan saat mencari dimana asal suara tersebut ia tidak menemukan siapapun disana selain mereka yang sedang menikmati masa bolos nya.
Tapi suara itu semakin jelas dan suaranya seperti salah satu anak Renta. Berani sekali mereka memasuki area SMA sekolah nya.
Bukan hanya Dara yang mendengar suara teriakan suara tersebut tapi teman-temannya yang lain pun mendengarnya, Salah satu cowok yang bisa di bilang lumayan dekat dengan Dara pun menghampiri.
"Ra Renta kesini pasti karna gak terima sama kekalahan mereka lagi, jadi gimana?"
"Ya udah biarin mereka masuk" Jawab nya enteng, si cowok itu pun menganga apa tadi bilang nya membiarkan mereka menginjakkan kaki nya di area sekolah? Tapi ia tau kalau Dara sudah berkata seperti itu berarti ia sudah tau misi nya apa.
Tak lama Renta menaiki tembok belakang sekolah yang terbilang cukup menjulang tinggi tapi mereka masih bisa menggapainya? Dara akui tekad mereka memang kuat.
Dara pun berdiri mencari cowok itu di antara belasan orang yang ada di hadapan nya, Renta tidak membawa semua anggota nya hanya beberapa, tapi cowok itu mana? Bukan nya dia yang memimpin.
"Gara-gara lo dia jadi gak mau gabung lagi sama gue bangsat." Hey dirinya salah apa, orang yang dia maksud pun Dara tidak tau.
"Terus?"
"Lo harus bikin dia balik lagi ke Renta"
"Capek." Jawab nya santai.
"Lo mau gue rusakin nih sekolah lo? Dengan senang hati manis" Cowok itu mendekat dan memegang dagu gadis itu seraya tersenyum smirk, Dara pun menepis nya kasar dan langsung menghajarnya tanpa henti, kurang ajar dia sudah berani nya memegang ketua Parwana. Hingga terjadilah keributan di warung itu.
Sampai tiba-tiba seseorang menghajar lawan Dara dengan sekali pukulan, Dara yang kaget pun melihat dengan saksama bagaimana orang itu melawan lawan nya tadi. Dan Dara tersenyum tipis sangat tipis nyaris tidak terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL
De TodoAndarana Stefani Aderson Seorang gadis cantik yang memiliki sifat cuek, irit bicara, dingin tapi perduli terhadap sahabat dan keluarga nya dan ketua geng. Tatapan yang memukau yang membuat kaum Adam tak siap menahan untuk tidak melihat nya dan kaum...