Prolog

684 76 5
                                    

"Pernahkah kau merindukanku?Pernahkah kau memikirkanku?Pernahkah kau menyesal jauh dariku?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pernahkah kau merindukanku?
Pernahkah kau memikirkanku?
Pernahkah kau menyesal jauh dariku?"

"Semua itu selalu ku rasakan, merindukanmu, memikirkanmu, serta penyesalan yang tiada akhir karena jauh darimu dan betapa ingin aku memelukmu. Kau tau? selama 18th terakhir, rasanya semakin sesak saja saat hari demi hari kulalui hanya sendirian di negeri orang. Semakin menyakitkan saat ibu benar-benar sudah pergi meninggalkanku selamanya. Aku semakin kesepian."

"Apa kau juga akan bersedih saat tau ibu sudah tiada? Apa kau juga ikut menangisi kepergiannya? Di saat nafas terakhirnya namamu lah yang ia sebut."

"Betapa ibu juga merindukanmu. Kami merindukanmu. Betapa menyakitkan menahan rasa rindu ini selama belasan tahun. Meski hidup ku sekarang sudah sempurna tapi, tidak akan pernah bisa sempurna tanpa kehadiranmu, tanpa kabar darimu."

"Andai, kau ada bersamaku, aku tak akan pernah merasa segelisah dan takut seperti sekarang ini. Sungguh, aku ingin bertemu dan memelukmu."

"Wahai adikku.. Soo Young. Tunggu aku, aku akan menemukanmu. Aku akan mengajakmu mengunjungi makam ibu. Aku pasti bisa menemukanmu. "

Diary Suzy kembali dipenuhi dengan kalimat-kalimat kerinduannya dengan sang adik. Ia yang berada jauh dari sang adik hanya bisa menangis disaat rasa rindunya kembali melanda.

Hanya buku diary berwarna merah jambu yang selalu menjadi pelepas kesedihannya. Malam yang dingin di apartemen miliknya yang berada ditengah kota New York menjadi saksi bisu kesendirian Suzy semenjak sang Ibu meninggal 3 bulan yang lalu.

Suzy gadis berusia 25 th dengan karir bagus, prestasi yang cemerlang, memiliki potensi dalam segala bidang, tak ada yang tau dibalik kesuksesannya ia memendam kesedihan yang mendalam.

----

"Kemanapun aku berada, disana juga ada ibu dan kakakku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kemanapun aku berada, disana juga ada ibu dan kakakku. Aku memikirkan mereka, selalu dalam hati, itulah hal yang membuatku bisa bertahan, karena dengan begitu aku disini merasa tidak lagi sendirian."

Brother SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang