8

789 55 3
                                    


06.30.

Malam berganti pagi. Bulan diganti matahari. Menyuruh semua manusia agar bangun dari tidur lelapnya.

Begitu pula dengan sepasang kekasih(?) Yang masih enggan beranjak dari singgasananya. Masih memeluk satu sama lain menghangatkan tubuh pasangan mereka masing-masing.

Sampai saat sinar matahari mengganggu tidur mereka membuat nya terpaksa bangun dari mimpi indahnya. Oh tidak, bukan mereka. Tapi sepertinya hanya Sang pria saja yang terbangun.

Ia tersenyum saat pertama kali membuka mata di pagi hari ia melihat gadisnya yang masih memeluknya erat. Ia mencium puncak kepala gadisnya dan mengusap punggungnya agar gadisnya bisa tertidur lebih nyenyak lagi.

Tapi bukannya tertidur lebih nyenyak sang gadis malah bangun dan menatap nya kesal.  " Kookie gangguin Soo Ra tidur. Kan Soo Ra masih ngantuk " ujar Soo Ra sambil mengerucutkan bibirnya kesal.

Jungkook malah tertawa gemas melihat gadisnya yang kini kembali menutup mata. Ia mengeratkan pelukannya dan mengusap Surai Soo Ra. " Yaudah lanjut aja tidurnya yah. Siang aja kita jenguk rosenya " ucap Jungkook ikut menutup mata.

" Oh iya rose!! " Teriak Soo Ra langsung terduduk membuat Jungkook kaget.

" Astaga sayang kaget aku " ucap Jungkook ikut duduk di samping Soo Ra.

" Nggak kookie kita jenguk rose sekarang. Aku mandi dulu " setelah itu Soo Ra berlari kecil ke arah kamar mandi.

Jungkook hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah lucu Soo Ra.

Tanpa menunggu lama ia ikut beranjak dari tempat tidur untuk mandi di bawah.

08.30

Soo Ra berjalan dengan kesal di lorong rumah sakit diikuti Jungkook yang terkekeh di belakangnya.

Bagaiamana tidak kesal, Jungkook menyuruhnya sarapan sebelum pergi ke tempat rose. Padahal Soo Ra sudah bilang jika ia tidak terbiasa sarapan pagi. Dan ia akan memuntahkannya saja kalau begitu.

Tapi pria di belakangnya ini tetap saja memaksanya jika tidak mereka tidak akan menjenguk rose. Dengan kesalnya Soo Ra terpaksa memakan sarapannya. Tapi anehnya kali ini tidak muntah atau mengeluarkan isi perutnya saat sarapan.

" Sudah ku bilang bukan sayang, kamu tidak akan muntah saat sarapan " ucap Jungkook sambil terkekeh melihat gadisnya yang masih kesal.

" Tapi kalau di rumah Soo Ra habis sarapan itu selalu muntah " bantahnya.

" Emang kamu sarapan apa sih sampai muntah? " Tanya Jungkook mensejajarkan jalannya dengan Soo Ra.

" Soo Ra di kasih ramen sama ayah dan bunda " ucap Soo Ra dengan santainya. Tapi itu justru membuat Jungkook menggeram marah.

Bagaiaman tidak muntah jika pagi-pagi sarapan ramen. Orang tua angkat gila. Batin jungkook.

" Kok ramen sih sayang? Emang nggak ada makanan lain? " Tanya Jungkook mengelus rambut Soo Ra dengan sayang.

" Ada " jawab Soo Ra sambil mengerucutkan bibirnya " banyak malahan. Makanannya enak-enak di atas meja sarapan. Tapi kata bunda sama ayah aku cuman boleh makan ramen. Dan aku cuman makan ramen aja " lanjutnya.

Jungkook berhenti berjalan dan menatap Soo Ra dengan tatapan pedih " jadi selama ini kamu cuman makan ramen? Nggak pernah makan nasi?! " Tanya Jungkook dengan sedikit amarah.

" Iya " jawab soora dengan polosnya tidak melihat kemarahan Jungkook.

" Sial " gumam jungkook.

Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang