33. Tomorrow Never Dies

2.2K 152 3
                                    

。◕‿◕。

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

。◕‿◕。

Ke empat anak itu sudah bersiap-siap untuk pergi jalan-jalan. Janjian di rumah si kembar, dan pergi menggunakan mobil baru si kembar. Kali ini yang mengendarai mobil itu Antares, karena ia sudah memiliki SIM, jadi sewaktu-waktu ada razia mereka aman.

Ke empatnya keluar rumah, lantas berpamitan dengan Arisha.

"Hati-hati ya, Antares bawa mobilnya hati-hati" ucap Arisha saat ke empatnya bergantian salim padanya

Antares mengangguk, "Siap, Tante"

"Senja sama Angkasa jangan pecicilan, nanti ilang" ucap Arisha lagi

Senja tertawa, "Ma, kita bukan anak kecil yang bakal ilang"

"Fajar, Antares, jagain mereka berdua ya" ucap Arisha lagi dan lagi

Lantas keduanya masuk ke dalam mobil, dan Antares melajukan mobilnya. Di perjalanan, mereka ketawa-ketiwi layaknya tidak punya masalah. Menyetel musik, memakan snack dan menghibur satu sama lain.

Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di Trans studio Bandung. Setelah memarkirkan mobil, ke empatnya langsung pergi membeli tiket. Senja berjalan di samping Fajar, tenang baju mereka tidak samaan karena kadang mereka risih jika bajunya harus sama. Sedangkan Antares dan Angkasa berjalan mendahului mereka.

"Kak, gue seneng....banget" ucap Senja sembari menoleh pada Kakaknya yang sedang fokus berjalan

Fajar menoleh pada Senja yang sedang tersenyum lebar itu, "Seneng kenapa?"

Senja tersenyum sampai kedua mata minimalisnya tidak kelihatan, "Bisa liburan bareng sama lo, sama mereka juga"

"Lah, kan tiap bulan kita emang liburan terus" ucap Fajar

"Ini tuh beda cuy, gatau kenapa beda aja" balas Senja sembari merangkul pundak kakaknya yang lebih tinggi darinya

Fajar terkekeh kecil, "Gue aja yang rangkul, kasian lo jinjit" lantas Fajar ditatap Senja oleh tatapan horor yang persis seperti apa yang ia punya

。◕‿◕。

Senja mengernyit saat melihat roller coaster melesat di depan matanya. Fajar, Antares, dan Angkasa berniat untuk naik roller coaster itu, namun lain dengan Senja yang sudah ciut melihat lesatan roller coaster itu.

"Mau ikut gak?" tanya Fajar pada adiknya

Senja mengangguk, "Iya gue ikut, kapan lagi gue naik ginian. Gue kan penakut, tapi lo sama gue ya" ucap Senja

"Asekkk Senja, dapet hidayah dari mana lo berani naik rollercoaster" Angkasa berkomentar

"Bacot ah lo" ucap Senja

"Daripada gue nyia-nyiain waktu gue sama kalian, mending gue ikutan" ucap Senja lagi

Lantas ke empat anak itu menaiki wahana rollercoaster itu. Disana Senja yang duduk dengan Fajar sudah memegang lengan kembarannya dengan erat, dalam hatinya ia sangat takut, tapi ini adalah waktu liburannya yang tidak boleh disia-siakan.

Fajar Senja [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang