Bab 27 (Bukan Malam Pengantin)

1.8K 85 41
                                    

*Adult content 21+*


Alana tahu, suaminya itu tidak mungkin meloloskannya begitu saja, terlebih sedari siang Mahendra sudah merengek meminta haknya.

Ketika Mahendra membersihkan diri, Alana sudah berjanji akan memberikan spesial service. Ia pun membuka salah satu kado dari Stella yang kini telah resmi menjadi adik iparnya. Ternyata, Adik Mahendra itu sama mesumnya seperti kakaknya. Ia memberikan hadiah lingerie berwarna merah, tentu saja jika Alana memakainya Mahendra akan semakin tergoda. Berpakaian biasa saja Mahendra selalu ingin menerkamnya, bagaimana jika berpenampilan seksi? Berniat untuk menyenangkan hati suaminya, Alana pun mengganti baju tidurnya dengan lingerie pemberian Stella.

Mahendra membuka pintu kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya yang basah, air bercucuran dari rambut dan membasahi keningnya sungguh membuat Mahendra semakin seksi dimata Alana. Tubuh Mahendra yang dililit handuk putih yang hanya menutupi bagian pinggang hingga lutut itu membiarkan dadanya yang bidang bertelanjang dan terpapar air conditioner, bentuk tubuhnya yang masih tetap atletis membuat Alana terlena untuk sesaat. Namun, Mahendra berhenti mengeringkan rambutnya dengan handuk ketika melihat Alana yang sedang senyum mesum kearahnya dan hanya mengenakan lingerie.

Bersusah payah menelan salivanya, Mahendra tersenyum puas dengan tatapan tajam seolah seperti singa yang ingin menerkam rusa betina. Dilempar asal ke lantai handuk yang Ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya, dan pria itu langsung saja menindihi Tubuh Alana.

"Hmm rupanya istriku ini sedang berusaha menggodaku" ucap Mahendra sembari mengunci kedua tangan Alana.

Deg-degan, jantung Alana serasa mau copot saja. Ini bukan malam pertama dan ini bukan kali pertama juga melakukannya, tapi mendadak gugup dan tak bisa mengontrol detak jantungnya. Apa karena sudah terlalu lama berpisah dan Mahendra tidak pernah lagi menjamah tubuhnya? Meskipun ini bukan malam pertama, tetapi rasanya seperti baru pertama kali mau melakukan.

Tatapan Mahendra yang sendu dan begitu menginginkan membuat Alana semakin serba salah, Mahendra tersenyum tipis. Menyingkirkan helaian rambut Alana yang menutupi sebagian wajahnya, dihirup aroma parfum yang melekat ditubuh Alana. Parfum ini mengingatkan nya pada malam kebersamaan yang pernah mereka rengkuh dalam sebuah ketidak sengajaan, Mahendra memanfaatkan malam itu untuk memiliki Alana seutuhnya, Ia kira kisah itu hanya akan terjadi satu malam. Tapi, rasa ingin memiliki justru malah selamanya, tidak ingin kehilangan dan tidak ingin miliknya disentuh orang lain, sehingga Mahendra ingin mengubah kisah One' Night Stand' itu menjadi One more Night. Mencintai wanita yang telah resmi menjadi istrinya itu untuk lebih dari seribu malam, mungkin selamanya hingga mau yang memisahkan.

Namun, mengingat Alana yang begitu kerepotan karena harus beberapa kali berganti pakaian ketika acara resepsi pernikahan, membuat Mahendra tidak tega, Ia takut wanitanya itu sedang lelah. Sehingga, Ia berpikir dua kali sebelum melakukannya.

"Bolehkan, aku meminta hak ku malam ini?" Tanya Mahendra meminta izin lebih dulu, sambil membelai pipi Alana.

"Just do it, I am Yours" Alana membalas permintaan Mahendra dengan lapang hati, sudah menjadi kewajibannya sebagai seorang istri melayani Suami.

Mendapat sebuah lampu hijau, senyum manis tersungging dibibir tipis Mahendra, dengan mata terpejam Ia mengecup kening Alana, turun ke hidung, lalu kedua mata, nafas Mahendra yang memburu menandakan hasrat yang semakin bergelora dengan segera Mahendra menyatukan bibirnya dengan bibir ranum Alana merasai setiap inchi bentuk bibir mungil yang selalu menjadi candu baginya, Alana tersenyum disela-sela pagutan itu, Merasakan betapa suaminya itu menginginkan nya.

"I want you" bisik Mahendra parau, rasanya sudah begitu lama Ia merindukan malam ini.

"I know" ucap Alana sambil tersenyum kemudian meraih tengkuk Mahendra dan memberi kecupan tapi setelah itu melepaskan kecupannya ketika Mahendra begitu mendambanya.

One Night Stand IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang