Chapter 53

489 23 4
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya..

Bacanya pelan-pelan

~•~

Putri menyuap sesendok bubur ke mulutnya sambil memandangi Angga sampai setengah melamun. Banyak pertanyaan yang kini dia ingin tanyakan. Seperti, apakah Angga tidak kelaparan jika terus tidur seperti ini, dan lain lain.

Suara decitan pintu tiba-tiba terdengar. Putri langsung menoleh dan menatap Vivin yang berjalan ke arahnya sambil memegang map cokelat dan menenteng sekantong makanan di tangan kanannya.

Wanita itu tampak tersenyum pada Putri. "Ya ampun nak, untung kamu buru-buru bawa Angga ke rumah sakit," tuturnya lalu berjalan hendak menaruh kantong makanan di atas nakas.

"Kenapa tante?" Mata gadis itu mengikuti kemana Vivin pergi.

Tanpa berkata apa-apa, Vivin memeluk Putri dengan mata berlinang haru. "Kata dokter tadi, kalo seandainya telat dibawa ke rumah sakit, kemungkinan Angga selamat itu kecil," ungkapnya.

Putri agak terkejut, kemudian perasaannya langsung lega campur aduk. "Hah.., syukurlah tante, terus Angga kapan bangun?"

Vivin melepaskan pelukannya. "Kata dokter sih seharusnya hari ini juga bisa," jawabnya.

Putri membulatkan bibir. "Ooh, semoga Angga cepet sadar," harap gadis itu sambil perlahan memegang telunjuk tangan Angga.

"Aamiin," balas Vivin.

"Oh iya, tante mau nanya, kamu itu pacarnya Angga bukan sih?" lanjutnya tiba-tiba.

Mata Putri membulat kaget. "Aa em gimana ya, hehe." gadis itu menggaruk tengkuknya sambil cengengesan.

Vivin menarik kursi lain dan duduk di samping Putri. "Soalnya nih ya, pas tante liat di kamar Angga, ada foto kamu dipajang sama ada tulisan 'si gembul suka makan'," ungkap wanita itu sambil terkikik geli.

Putri merengut mendengarnya lalu melirik kepada Angga yang terdiam pulas. Benar-benar cowok ini. "Em saya belum pacarnya sih tante," jawab Putri ngaco.

Vivin mengangguk. "Ooh berarti kalo 'belom', artinya 'mau' dong?" tanyanya meminta penjelasan.

"Hm kayaknya iya sih tante hehe," jawab gadis itu lagi cengar-cengir. "sebenernya aku malu jawabnya, tapi karena tante nanya, ya gitu," lanjutnya polos.

Vivin menepuk jidatnya tertawa. "Gak pa-pa kali, by the way baru pertama kali tau, tante liat Angga lagi ngedeketin cewek," ujarnya sambil menoel bahu Putri.

Putri terkikik, dia agak terkejut dengan sifat Vivin yang seperti ini. Tanpa sadar mereka malah ghibahin Angga depan orangnya.

"Ohh, tapi kalo di sekolah dia banyak yang suka tau, tante," balas Putri meyakinkan.

Vivin mengangguk. "Masa sih? Tapi nih ya, biasanya kalo cowok yang biasanya banyak yang ngejar, tapi ada satu cewek yang cuek, pasti tuh cowok malah ngejar si cewek yang cuek!" pungkasnya menjelaskan penuh keyakinan.

"Ohh gitu tante?"

"Iya! Tante pernah punya temen kayak gitu...."

MATSA [ Tamat ] 𝗿𝗲𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻𝗱𝗮𝘀𝗶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang