Jangan lupa vote dan komen
~•~
Putri terbangun dari tidurnya, sedetik kemudian menguap dan menegakan badan. Gadis itu terdiam ketika melihat Angga yang kini sudah bangun, sedang memakan bubur sambil disuapi Vivin dengan lahap.
Putri tertegun tidak percaya. "Angga? Lo udah bangun?" tanyanya dengan wajah berseri.
Vivin tersenyum, begitu pun juga Angga. Cowok itu sengaja melirik tangannya yang kini masih digenggam tangan gadis mungil ini.
Putri menoleh ke arah mata Angga menuju. Sontak tangannya melepaskan genggamannya dengan pipi memerah.
"Haha, iya dong udah bangun," kekeh Angga kemudian melahap satu suapan ketika sendok datang di depan mulutnya.
"Gue..., gue seneng banget," tuturnya tidak bisa berkata-kata.
Angga tersenyum sambil mengacak rambut gadis itu. Kemudian terkekeh ketika melihat baju kesayangannya dipakai Putri, walau terlihat kebesaran.
Putri menggaruk tengkuknya. "Hm oh iya tante, aku kayaknya mau pulang dulu sebentar. Mau ganti baju sama mandi, hehe," ujarnya malu.
Vivin tersenyum dan manggut-manggut. "Oke deh!"
Angga langsung menutup hidungnya. "Oh pantes dari tadi kayak ada yang bau ketek," tuturnya ledek.
Putri melirik sebal. "Ih, mulai nih tante nyebelinnya," keluhnya mengadu.
Vivin tertawa. "Tau, emang Angga mah suka gitu!" balas wanita itu.
Angga mengangkat alisnya seraya menatap Putri dan Vivin bergantian.
Putri bangkit lalu meraih hoodie kotornya di samping nakas. "Ya udah tante, aku mau berangkat dulu ya," pintanya.
"Oh iya, kamu pulang pake apa?" tanya Vivin sambil merengut bingung.
Gadis itu terdiam. "Aaa naik ojek kayaknya," jawabnya ragu.
"Aku aja ma yang nganterin!" sahut Angga berbinar lalu segera bangkit. "akh--"
Putri memegang tangan Angga panik. "Eh eh apanya yang sakit?"
"Ih lagian kamu mah Angga, sabar sabar, nanti kalo udah sembuh baru deh terserah," tutur Vivin setengah terkekeh karena Angga yang terlalu bersemangat.
Putri menyengir kekeh ketika mendengar perkataan Vivin. Sementara Angga mulai merasa lebih baik ketika dirinya sudah bersandar.
"Kamu pake mobil Angga aja," tutur wanita yang tak terlalu tua itu.
"Oh oke tante," balas Putri lalu meraih kunci mobil Angga yang kemarin ia taruh di atas nakas. "aku berangkat ya!" cewek itu berjalan ke arah pintu sembari melambaikan tangan.
"Iya say, hati-hati!" sahut Vivin membalas lambaian Putri.
Angga menoleh sambil merengut kaget. "Mama kok kayak udah deket banget sama dia?"
Wanita berumur empat puluh tahun itu kembali menyuapi Angga lagi. "Iya dong, lagian ternyata tuh anak seru juga kalo di ajak ngobrol," ujarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATSA [ Tamat ] 𝗿𝗲𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻𝗱𝗮𝘀𝗶
Novela JuvenilHanya cerita si cewek yang mati rasa bernama Putri. Sudah berkali-kali dikecewakan oleh cowok-cowok yang selalu mempermainkan dirinya, membuat Putri menutup diri dan tidak peduli lagi dengan apapun yang berhubungan dengan laki-laki, apalagi ternyata...