Part 1
MC/(Name) POV
Aku tidak tau apa yang terjadi, tiba-tiba saja Diavolo memintaku untuk menemuinya pagi ini di ruang Dewan.
Apa sesuatu terjadi lagi? Atau Mammon berulah dan menyeret ku ke dalam masalahnya?
Ah, terserah saja. Lebih baik aku bergegas ke sana.
- RAD Council Room -
"Permisi... "
Diavolo: "Halo (Name). Terima kasih telah datang, aku mendengar rumor kalau kau adalah detektif yang handal. "
Ha? Sejak kapan?
"Anu, Diavolo-"
Lucifer: "Diavolo... Sepertinya ada maksud lain dari ini? Karena ya, kau terdengar seperti itu. "
Ah, sejak kapan Lucifer ada disini?
Diavolo: " Ya, aku tidak menyangkal. Aku akan menjelaskan detailnya. "
Oke, baiklah. Sepertinya ini adalah hal lain dari yang ku pikirkan sebelum datang kesini.
Diavolo: "(Name). Aku minta bantuan mu karena aku yakin kamu memiliki kemampuan untuk melakukannya."
Diavolo:" Aku kehilangan kunci untuk peti harta ini. Dan bisa kau bayangkan, ini akan jadi masalah. Jadi, aku memintamu menemukan kunci itu untukku. "
Diavolo: "Bagaimana? Bisakah kamu menolongku? "
Hmmmmmmmmmmmmmm, sepertinya ini akan menjadi hari yang panjang ya. Tapi, aku tetap tidak bisa menolak.
Aku menghela nafas dan menatap Diavolo.
"Tentu! Serahkan padaku!"
Diavolo: "Benarkah?! Terima kasih banyak. "
Diavolo: "aku kehilangan kuncinya kemarin, aku pikir itu tertinggal di RAD atau mungkin saat aku berkunjung ke House of Lamentation."
Diavolo: "Semoga beruntung! Aku tau aku bisa mengandalkan mu. Lagipula, kau adalah detektif hebat."
Aku hanya tersenyum kikuk mendengar rentetan kata yang keluar dari mulut Diavolo.
Diavolo: "oh ya, Lucifer dan adik-adiknya juga akan membantumu menemukannya, jadi-"
Lucifer: " Tunggu dulu. Aku belum membicarakan hal ini dengan adik-adikku. "
Diavolo: "Tapi, kau akan melakukannya sekarang bukan? "
Ini tidak Bagus. Lucifer terlihat kesal, tapi dia menutupi hal itu dan hanya menghela nafas.
Um... Sepertinya aku mengganggu ne-
"Kalau begitu, aku permisi. "
Part 2
Setelah itu, aku kembali ke kelas. Kebetulan di sana aku bertemu dengan Leviathan dan juga Belphegor.
Mereka berjalan ke mejaku dan menanyakan kenapa aku dipanggil ke ruangan Dewan.
Tentu, aku menceritakan apa yang terjadi pada mereka.
Belphegor: "Jadi, kau mencari kunci peti hartanya Diavolo..."
Belphegor:"Kau pikir kunci itu akan ada di kelas? Maksudku, meskipun dia meninggalkannya disini. Seseorang pasti sudah mengambilkan kan?"
Ugh- iya juga sih tapi kan ya, semua kemungkinan itu pasti ada Belphie.
Leviathan: "Well, setidaknya kita harus memastikan itu."
Belphegor: "jadi, pertama kita harus mencarinya dimana, detektif? "
Aku memperhatikan seisi kelas dengan seksama. Dan melihat kemungkinan Diavolo meletakkan kunci itu.
"Di bawah meja."
Belphegor: "bawah meja? Jika itu jatuh disini, seseorang pasti menyadarinya-"
Aku mengabaikan kata-kata Belphegor dan mencarinya. Tapi-
Belphegor: "...!!!!"
Sial, wajahnya terlalu dekat.
Belphegor: "K-Kau membuatku terkejut (Name)! Jangan masukkan kepalamu ke bawah meja saat aku melakukannya juga, paham? "
Di saat itu, Leviathan yang berada di dekat kami berseru kesal.
Leviathan: "Hey! kalian hanya berciuman di bawah sana kan?! "
Belphegor: "Kami tidak berciuman Levi, tadi itu cuma nyaris aja."
Leviathan: "Aku tidak percaya! Terus kenapa kau tersipu, Belphie!"
Belphegor: ".... Aku tidak tersipu."
Meski begitu, Belphegor tetap membantuku mencari kuncinya. Sampai...
Belphegor : "tunggu dulu... Lihat, apa kunci ini yang Diavolo cari?"
....!!
Masa sih?!
Part 3
Leviathan: "Itu dia! Pasti itu kuncinya!"
Leviathan: "Maksudku, itu terlihat seperti kunci yang dimiliki Diavolo!"
Belphegor: "Iyakah? Itu terlihat seperti kunci biasa bagiku. "
Yaudah serah kalian.
Tak lama, Belphegor menoleh kearahku.
Belphegor: "Apa benar ini kuncinya? "
Yah, aku pun tidak yakin kalau itu kuncinya Belphie.
"kita tanya Diavolo untuk memastikan. "
Belphegor: "Benar. Mungkin saja kita menemukan kunci yang salah. "
Kami bertiga sepakat untuk menemui Diavolo. Tapi-
Asmodeus: "Hey!"
Leviathan: "D'aahhh!"
Aku kira siapa rupanya Asmo.
Belphegor: "Asmo.... Ayolah, jangan mengagetkan kami seperti itu!! "
Tanpa mengindahkan kata-kata Belphie, pandangan Asmo hanya tertuju pada kunci di tanganku.
Asmodeus: "Kunci itu! Kau menemukan kunciku!! Apa kalian menemukannya untukku? Ah, manis sekali~ terima kasih! "
Asmodeus: "Ugh- kau tau ini kunci untuk closet pribadiku di RAD, kalau sampai ini hilang aku tidak tahu harus bagaimana kedepannya!"
Leviathan: "oh, jadi ini kunci si Asmo? Meh. "
Belphegor : "Lihat kan? Apa ku bilang."
Asmodeus: "(Name), ku tebak kau yang menemukan kunci ini untukku kan?"
Asmodeus: "Hehehe, sepertinya aku harus memberimu kecupan sebagai rasa terima kasih."
Aku lebih baik dengan belphie kalau begitu.
Aduh, aku tidak ingin menerimanya dari Asmo- mataku melirik ke arah Levi.
Maafkan aku Lev.
"Sebenarnya,Levi yang menemukan kuncinya."
Leviathan: "Ap-AAAA!! Kenapa kau mengatakannya?! Dia akan menciumku sekarang! Aku tidak mau!!"
Asmodeus: "hehehe, ayolah Levi jangan malu!"
Ugh-sepertinya aku harus menyensor ini untuk beberapa saat.
Belphegor: "Btw, kalau ini kunci Asmo, lalu dimana kunci Diavolo? "
- To Be Continued -
Hufh... Gomen ne Ruin rada males main gamenya lagi. Entahlah kenapa-
KAMU SEDANG MEMBACA
Obey Me (Chatroom + Fanfiction + X Chara)[Slow Update]
De TodoTranslate-an chat dari game Obey Me yang baru-baru ini Ruru mainin. . . . Happy reading. Obey Me dan Karakternya punya NTT Soulmare Corp.