~3

18 1 0
                                    

Pagi ini udara yang tidak terlalu dingin yang tampak begitu sangat lembut untuk menyambut hari yang dinanti velin untuk pertama kali melangkahkan kakinya untuk kembali bersekolah dengan status baru sebagai anak SMA Pelita Harapan, sekolah yang tidak pernah ia harapkan untuk bersekolah di sekolah itu, karena baginya ia hanya gadis dari kota kecil yang berada dibandung sehingga ia merasa tidak pantas untuk berada di lingkungan mewah seperti orang-orang agungkan mengenai cerita sekolah itu. Walaupun begitu Velin pantas untuk berada dalam lingkungan itu karena velin juga bisa dikatakan sosok yang menarik dan juga eksis sehingga mampu mencuri perhatian orang-orang meskipun Velin tidak sadar akan hal itu.
~
SMA Pelita Harapan di awal tahun ajaran baru tampak ramai oleh seragam baru nan putih bersih. Ratusan anak yang baru lulus dari berbagai sekolah menengah pertama berdiri canggung di lapangan SMA pelita harapan. Dengan berusaha melepaskan kegelisahan Velin karena terpisahkan oleh teman lamanya dan berada di lingkungan yang sangat baru untuk velin, tidak ada satupun berhasil ia kenal selama memperhatikan setiap sudut wajah orang-orang yang ada disekitarnya saat ini dan Velin pun mulai mengumpat karena ada rasa penyesalan pada dirinya mengapa ia bersekolah disini dan ikut pindah kejakarta bagaimana tidak, tidak ada satupun ia kenali dimana Velin yang memiliki sifat pendiam dan cuek pasti akan susah untuk cepat mendapatkan teman.
Selama kegalaun Velin tiba-tiba tampak seseorang berambut hitam lebat dan berwajah manis menghampiri Velin.
"Hai, nama gue Raisha. Nama lo siapa?" Sapa hangat raisha

"Oh hai!! Nama aku velin" jawab velin

Setelah perkenalan singkat itu, tiba-tiba terdengar sebuah intruksi untuk siswa baru agar kiranya melihat papan pengumuman untuk mengetahui pembagian kelas. Sama hal nya dengan siswa lain yang berbondong-bondong menghampiri papan pengumuman tersebut. Velin yang menghela napas memalas sambil menghentakan kaki, tanpa sengaja, kakinya menginjak sepatu seseorang didekatnya. Velinpun membalikkan badannya untuk bermaksud minta maaf karena telah menginjak kakinya pada sosok sesorang yang tidak asing baginya, sosok yang amat dingin dan ternyata cowok itu yang berada dengan dirinya pada saat mengurus admintrasi ditata usaha kemarin.

"Maa hm maafff" ucap Velin, takut pada sosok yang berdiri pas dihadapanya yang sedang menatap Velin dengan amat sangat datar dan tanpa membalas ucapan maaf dari velin, cowok itu langsung saja pergi meninggalkan Velin.

Kegelisahan Velin makin membeludak "ihh gue kan gak sengaja, bilang apa ggp kek atau apa gitu malah main tinggal aja" gumam velin dalam hati.

kemudian Velin kembali sadar karena ada seseorang yang tuba-tiba memanggilnya dan menghampirinya.

"Vel, dapat kelas berapa?" Ucap seseorang yang menghampiri Velin tentu saja sosok itu adalah Raisha

"Aku dapat kelas X Ipa 1, kalau kamu? "jawabnya

"Wahhh seriusss? Asik dong soalnya gue juga dapat kelas itu, itu artinya lo sama gue sekelass" ucap Raisha yang begitu penuh dengan semangat.

"Eh vel, kenalin ini teman SMP gue tapi dia ngikutin gue buat lanjut di sini gituuu hehe" gurauu Raisha yang memperkenalkan temannya.

"Ih apasih lo, lo tuh yang ngikutin gue. Jelas-jelas gue yang duluan daftar disini" balas sewot teman Raisha

"Haii, nama aku Velin" akhirnya velin buka suara kembali

"Sebenarnya gue udah tauu sih hehe nama gue aulia lo bisa manggil gue quuen aul cantik" jawab aul dengan senyuman yang terukir diwajahnya.

"Pede banget sih lo, lebih cantikan kecoak gue di wc daripada lo tau gak. Maafin aul yahh Vel, dia gitu emang anaknya rada autis" ucap raisha yang sangat menohok yang membuat Velin ikut tertawa.

"Seautis autisnya gue lebih autisan lo taik kucing" balas aul sebel dan makin membuat velin tertawa

"Duh sudah-sudahhh, daripada kalian ribut mending kita kekelas aja gimana" ucap velin yang membuat keduanya berhenti mempeributkan kecoak dan kucing.

Own loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang