Chapter 6

31 11 2
                                    

Pelajaran kali ini sangat membosankan bagi siswa yang ikut pelajaran vloger bloger, pasalnya hari ini ngga ada materi yang di berikan apalagi kita disuruh fokus ngedit video yang jelas jelas udah selesai. Marsha dan Tania yang awalnya ghibah sekarang ikutan bosen ya mungkin karena ga ada topik lagi, jadi mereka mau keluar kelas bolos pelajaran sampai pelajaran berakhir. Mereka berdua ijin ke kamar mandi tapi ngga balik balik seperti biasanya.

Marsha dan Tania duduk di depan kelas sambil melihat siswa lain yang bolos berlalu lalang. Entah kenapa, biasanya Marsha sangat benci bolos pelajaran tapi kali ini ia rasanya ingin bolos terus. Tania menatap wajah sahabat nya itu yang kini sedang ngelamun memikirkan sesuatu. Ia ingin tanya mengapa akhir akhir ini Marsha sering menyendiri dan jadi pendiam, bahkan sering ngelamun, tentu hal ini tak biasa karena pasalnya Marsha anak yang ceria, bawel, perhatian sama temen temennya, bahkan sangat benci kata bolos, tapi kali ini dia melakukan hal yang sama sekali bukan seperti dirinya. Tania mulai bingung dengan perubahan sifat Marsha yang drastis.

"Sha, Lo gapapa?" Tanya Tania lembut

"Hm? Gue kenapa? Gapapa kok" jawab Marsha menatap sahabatnya

"beneran nih?" tanya Tania tak yakin

"iya beneran gue gapapa" jawab Marsha meyakinkan Tania lalu pandangan nya kembali seperti semula

"Eh kalian berdua, liat pak Bambang ngga?" tanya Daniel yang datang bersama Chandra

"Tadi sih liat, orangnya lewat depan sini" Jawab Marsha menatap kedua kakak kelasnya itu

"Sekarang dimana?" tanya Chandra

"ngga tau" jawab Marsha dan Tania kompak

"Kita ngga terlalu perhatiin sih, tapi tadi arahnya kesana" tambah Marsha sambil menunjuk arah pak Bambang tadi lewat

"Makasih ya dek" kata Chandra

"Anjir gila gue dipanggil dek, eh tapi kan pasti dia manggil nya sama ke semua adek kelasnya" batin Marsha

"Oh iya Sha, habis ini ada latihan drama buat lomba, bilangin temen kalian yang kemarin udah kepilih buat ikut lomba langsung aja sekarang ke ruang drama" kata Daniel memberikan info

"Oh iya kak" jawab Marsha

"Ya udah gue cabut dulu ya" ucap Daniel meninggalkan Marsha dan Tania disusul oleh Chandra

Marsha dan Tania langsung ke atas, ke kelas mereka untuk meletakkan buku yang tadi dibawa karena kelas vloger bloger ada di lantai 1. Setelah itu mereka langsung memanggil temen temen mereka yang ikut drama, ada Nafisha, Aretha , dan Revan, ya memang anak kelas 10 yang ikut lomba drama cuman sedikit mungkin karena lebih mengutamakan yang kelas 11.

Mereka harus melewati lorong kelas 11 untuk sampai di ruang drama. Memang hal yang sangat tak disukai Marsha ketika dia melewati lorong ini, pasalnya ia selalu mendengar sindiran kakak kelasnya itu walau Marsha tak tau apa salahnya, bahkan setahunya dia ngga pernah sama sekali bikin masalah sama kakak kelasnya itu.

Ketika mereka sampai di ruang drama ternyata masih sepi, karena mereka udah siapin semuanya jadi enak deh tinggal duduk dan makan, ya mereka telah membeli beberapa camilan dan minuman dari kantin. Ketika mereka lagi asik ngobrol dan memakan camilan nya tiba-tiba Marsha tersedak dan bingung kenapa ada Chandra disini, padahal Chandra kemarin ngga ikut pemilihan.

Marsha baru sadar kalo memang Chandra ikut lomba drama ini karena Chandra jago main drum, ya sebagai backsound dari drama ini. Marsha seneng banget rasanya bisa deket sama Chandra walau ngga Deket banget, seenggaknya dia bisa melihat Chandra terus.

Sepertinya mood Marsha pun juga udah balik. Marsha sudah jadi seperti biasa dikit-dikit ketawa, emang sih humornya rendah banget. Marsha terlalu menikmati drama dari teman temannya itu hingga tak tau bahwa sedari tadi ketika Marsha ketawa dilihatin sama Chandra, dan hanya Tania yang menyadari hal itu. Akan tetapi Tania ngga bilang ke Marsha, takutnya entar Marsha berharap lebih Dan dia akan mengatakan pada saat yang tepat. Anjaaay
Dan pada saat tak terduga ketika Marsha ketawa lagi dia melihat ke arah Chandra yang juga ternyata sedang menatap ke arahnya. Tentu hal ini membuat Marsha sangat gembira, tapi akalnya selalu menepis bahwa semua ini hanya kebetulan saja.

MYSTERIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang