Maaf yaa ini banyak bercerita dulu. Silahkan dibaca, biar ngga bingung nanti.
Happy Reading. ♥
Jangan lupa vote and comen nya yaa.. 🤗✨✨✨✨✨✨
Pada suatu hari di grup facebook, laki-laki itu bertanya tentang jadwal pelajaran untuk besok. Karna tidak ada yang menjawabnya, aku memutuskan untuk membalasnya di grup tersebut. Esok dan lusa pun sama seperti itu. Hingga dia pun memutuskan untuk bertanya lewat percakapan pribadi.
Sebenarnya aku tak enak hati. Karna yang ku tahu bahwa dia dekat dengan teman sekelas kami. Mereka memang satu sekolahan dulu saat MTs nya. Entahlah, mungkin karna itu mereka terlihat begitu akrab di kelas. Aku juga tidak tahu apa hubungan mereka. Karna aku yakin itu bukan sekedar teman biasa. Mereka selalu dekat, bahkan tiap hari mereka selalu mengobrol bersama. Yah laki-laki itu selalu menghampiri temanku ke tempat duduknya. Entahlah apa yang mereka bicarakan tiap harinya. Tak jarang pula ku melihat perempuan itu menangis setelah berbincang dengam laki-laki tersebut.
Aku bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa mereka terlihat begitu emosi? Kenapa perempuan itu sampai menangis? Ada hubungan apa mereka ini?.
Bahkan teman-teman sekelasku pun mengira bahwa mereka itu pacaran. Ya, mungkin saja itu terjadi, Mengingat kedekatan mereka tiap harinya. Tak jarang pula aku melihat perempuan itu membelikan jajanan untuk laki-laki itu. Ah ngapain sih aku mikirin mereka, bukan siapa-siapa ini. Tapi kenyataan nya aku terus-terusan ingin tahu apa yang terjadi. Tak jarang pula aku diam-diam memperhatikan mereka. Saat mereka berinteraksi satu sama lain, saat mereka berbincang, dan lain sebagainya. Mungkin tak ada yang menyadari apa yang aku lakukan, karna aku sangat pandai melakukan nya. Seperti seorang Pengintai.
Lanjut ke sekarang. Awalnya aku memang tak begitu dekat dengan nya di chat. Karna kutahu mereka ada hubungan special. Aku pernah menggodanya dengan menyebut nama cewe itu. Tapi dia malah tidak mau mengakuinya. Bahkan dia menjelaskan dengan panjang lebar bahwa dia tak mempunyai hubungan apapun dengan cewe itu. Dan dalzm keterangan nya, dia memintaku untuk tidak salah paham lagi. Sempat ku berpikir Memangnya apa pengaruhnya untuk dia jika aku salah paham atau tidak. Toh dia bukan siapa-siapa aku dan juga sebaliknya. Tapi yasudahlah, aku tidak mau kepedean juga .
Muhamad Azzam
Oh ya aul, boleh aku minta nomor whatsapp mu?Hm.. Boleh
08********Muhamad Azzam
Oke, makasih yaaIyaa sama-sama. Jangan disebar yaa
Muhammad Azzam
Siapp okeTak lama kemudian bunyi notif hpku terdengar. Saat ku buka notif nya, ternyata darinya, Azzam. Langsung kubalas pesan nya. Dan semenjak hari ini, obrolan beralih di whatsapp.
Sebenarnya aku ragu, apa aku harus memberikan nomorku padanya atau tidak. Kalo tidak, takut disangka sombong dan sok sok an. Tapi dia juga temenku, yaudahlah aku kasih aja. Toh nanti juga bakal satu grup ini.___________________
Hari ini ada jam kosong, karna guru berhalangan hadir. Sebagian murid senang, karna mereka bisa menggunakan waktu jam kosong ini untuk tidur, bermain, bercanda dan lain sebagainya. Menurutku sih agak bosan yaa karna tidak ada kerjaan sama sekali. Aku hanya pura-pura membaca buku. Entahlah meski tak semuanya masuk ke otakku. Tiba-tiba aku merasa ada yang sedang memperhatikanku. Sontak aku langsung melihat ke arah kiri ku. Dan ternyata Azzam lah sedang memperhatikanku. Saat ku melihat ke arahnya, dia gelagapan karna ketahuan oleh orang yang sedang ia perhatikan, dan langsung membuang muka. Ah dasar, ngapain sih liatin aku terus, emang ada yang salah ya sama aku? Atau cuma perasaanku saja? Ah tapi ngga mungkin, soalnya aku sering memergoki dia yang diam-diam memperhatikanku. Ah, jangan kepedean kamu. Dia kan udah punya pacar gimana sih. Dia juga ngapai coba kek gitu, engga takut apa nanti cewenya liat terus marahan lagi, nanti nangis lagi tuh cewe. Tau ah masa bodo deh.
___________
"Oke anak-anak ibu bagi kelompok yaa. Kalian hari ini berdiskusi yaa. Oke berhitung saja dari pojok sana. Hitung satu sampai tujuh ya. Yuk mulai.",ucap guru bahasa inggris
Oh tidakk... Ah kenapa sih harus satu kelompok sama dia. Ah, gimana nanti. Aku males banget.
Ya saat ini, aku dengan duduk dalam satu meja yang sama. Berhadapan pula. Ah sialnya, kenapa dia terus memandangiku. Aku menyadarinya, tapi aku pura-pura tak tahu dengan menundukkan kepalaku. Karna aku malu. Mungkin sekarang wajahku sudah blushing.
Aku sekuat tenaga untuk bersikap biasa saja. Dia kerap kali bertanya padaku. Hanya kubalas dengan anggukan kepala ataupun menggeleng. Beginilah aku, aku tak bisa seakrab di media sosial. Dalam dunia nyata aku seorang pemalu dan pendiam. Apalagi berinteraksi dengan lawan jenis, minim sekali. Perlu kalian tahu saat dia terus-terusan memandangku dan bertanya banyak hal, saat itu aku sedang menahan suhu badanku yang tiba-tiba saja panas dingin, bukan hanya itu aku terasa lemas begitu saja. Entahlah kenapa bisa terjadi seperti itu.
Memang aku dengan nya sudah akrab di whatsapp, bercanda bareng. Tak terasa kami mulai dekat. Tak lagi merasa canggung berkomunikasi dengan nya di medsos. Yup hanya di medsos, karna di dunia nyata aku begitu canggung berinteraksi dengan nya. Selalu saja panas dingin dan gemeteran. Huhh.
🍁🍁🍁🍁🍁
Maaf yaa masih terlalu pendek, maklumin ajaa. 🤗🤧
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Pendiam dengan segala rasanya
Ficção AdolescenteSetiap manusia pasti mempunyai masa lalu. Tak terkecuali seorang pendiam, bahkan seorang pendiam pun mempunyai kisah cinta. Namun sayang, kisahnya begitu rumit baginya. Semua itu berawal dari grup kelas. Tak hanya rasa cinta. Sedih, kecewa, dilema...