Perfect Love 25

1.8K 54 5
                                    

Happy reading ❤️
Enjoyyy
*
*

Zara yang tengah menyisir rambut nya didepan kaca riasnya menatap lembut dirinya sendiri, hanya dengan seutas kain putih polos yang berhasil menutupi tubuh kecilnya.

Angga dengan gagahnya berjalan mendekati Zara, buliran air yang mengalir di tubuh sixpack nya. Menyentuh bahu telanjang Zara, mencium punggung dan mengendus wangi natural dari tubuh istrinya.

Tubuh Zara meremang, menyadari sentuhan dari jemari dan ciuman mesra di punggung telanjangnya. Dengan rambut yang masih basah menambah aura panas Zara.

Zara meremas kain kuat saat tangan Angga mulai nakal menyentuh bagian sensitif Zara. Tak ada yang berubah dari sentuhan Angga masih sangat lihai, selalu mencari titik rangsangan Zara.

"Sayangg, aku sangat menginginkan mu. Entah kenapa aku selalu bergairah menatapmu dengan perut buncit yang sangat lucu, ingin rasanya aku terus menelanjangi mu kapanpun dan dimanapun". Menatap Zara lewat kaca rias.

"Sayangg, kamu juga tau kan aku gak bisa nolak keinginan kamu termasuk saat kamu menangih hak mu di atas ranjang. Aku siap melayanimu kapanpun  asal itu gak berlebihan, dan yang paling penting kamu harus tau situasi papap". Menatap balik Angga dari cermin.

"Aku berusaha untuk itu sayang. Tapi aku ingin kamu sekarang". Memeluk dan mengelus perut buncit Zara.

Zara berbalik menghadap Angga, mengelus dada Angga membuat pola abstrak. Mencoba menggoda suaminya.
"Ingin apa dari aku Hem?".

"Aghhh". Desah Angga karena tangan Zara sengaja menyenggol adik Angga yang sudah menegang.

"Upss, sorry sayangku".

"Raa".

"Ngga".

Ah istrinya itu selalu mengulur ngulur waktu jika ia ingin berhubungan intim dengannya. Gairah nya sudah diubun ubun, Angga langsung menggendong Zara dan menindihnya. Setelahnya mereka saja yang tau. Semoga saja Angga tidak main kasar ya. Hehe

Paginya Zara menemani Angga untuk olahraga di taman dekat rumahnya, sambil mendorong Rey yang ada di strollernya. Zara yang hanya berjalan mengitari taman bersama Rey, menikmati udara segar. Memang anjuran dokter  sangat baik untuk ibu hamil sering berjalan, itu akan membantu saat persalinan nanti dan Zara sangat ingin untuk bisa melahirkan normal.

Kyla, dia juga ikut bergabung untuk berolahraga tapi dia bertemu dengan temannya, jadi dia pergi bersama temannya itu.

"Anak mamam, gantengnya mamam seneng ya mamam ajak jalan-jalan". Mengajak Rey berbicara.

Zara duduk menunggu Angga selesai olahraga, sambil memandangi Angga yang gerakan olahraga nya yang tak jauh dari tempat duduknya.

"Mamhhh bruhshh".

"Bruuuusshhhh". Ucap Rey yang mengeluarkan buih dari air liurnya. Mengangkat tangan nya minta di gendong Zara.

Zara yang melihat anaknya tersenyum, sekarang perlahan anaknya sudah belajar bicara sudah mengeluarkan suara bayinya yang gumush. Zara yang selalu jadi mamam siaga untuk anaknya itu sampai sampai membawakan susu dan bubur bayi juga untuk anaknya.

"Kenapa anak mamam, eum? Lapel ya, aduh Kacian. Ayok kita makan". Ucap Zara mengambil Rey dan memangkunya.

"Sayang". Panggil Angga yang sudah ada di samping Zara yang tengah membuka bubur bayi Rey.

"Eh udah selesai pap? Ini minumnya". Ucap Zara Memberikan sebotol air.

"Mam gak papa kalo Rey makan disini? Mending kasi susu aja sayang. Biar makan dirumah aja lebih bersih". Ucap Angga.

PERFECT LOVE[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang