26.
Penantian yang begitu panjang, sampai-sampai akhir dari Ujian Nasional telah usai sejak dua jam yang lalu. Semua yang nampak begitu tegang, keringat dingin bahkan terus meminta doa agar dilancarkan, kini sudah selesai dengan baik dan tinggal menunggu hasil.
Seluruh murid SMA Atlantis bertepuk ria. Dengan rasa bahagianya yang tiada terduga, mereka menyambut satu bulan lagi dengan mengadakan acara syukuran karena sudah menyelesaikan ujian ketegangan mereka. Seling banyaknya doa yang dipanjatkan, sesekali mereka terharu karena sebentar lagi akan meninggalkan gedung sekolah, yang banyak menyimpan kenangan manis didalamnya.
Ada yang berhamburan di tengah lapangan dengan memainkan sebuah cat pewarna untuk melukis, ada yang mengambil gambar untuk sekedar memotret, dan ada juga yang berinteraksi dengan beberapa guru untuk mengucapkan rasa terima kasih mereka selama 3 tahun ini.
Memang rasanya tidak puas dengan melakukan ini semua. Apalagi dengan hitungan jari, ketika mereka akan melangkah ke jenjang pendidkan yang lebih tinggi, atau mungkin langsung pergi mempelajari pekerjaan orang tua mereka masing-masing.
"Bu Arum, maaf kalau selama ini saya ada salah sama ibu," teman-teman Denira bergabung dalam grup saling meminta maaf kepada bu Arumi—selaku guru mata pelajaran Sejarah, yang menurut anak-anak yang lain, bu Arumi ini guru paling killer kalau memberikan catatan Sejarah.
Bu Arum tertawa mendengarnya. Diusap puncak kepala Denira dan menepuk bahunya pelan. "Wajar kalau murid melakukan kesalahan... Ibu juga minta maaf kalau ada salah-salah kata maupun perbuatan, yang membuat kalian tertekan sama pelajaran ibu."
"Iya bu, sama-sama. Yang penting doa ibu jangan putus ya, untuk semua murid menjadi lulusan yang terbaik dan mendapatkan predikat bangga dimata ibu dan rekan-rekan."
"Semoga anak-anak ibu semua, menjadi orang yang sukses. Sering-sering main kesini ya, jangan lupain ibu sama yang lain..."
"Aduh ada Denira sama yang lain... Selamat yaaa kalian udah mau berjuang selama tiga tahun ini," kini bu Widia datang dengan bu Hasna disampingnya, kedua guru IPA dan Ekonomi itu begitu bahagia melihat seluruh muridnya sudah berjuang dengan baik.
Denira yang ikut bahagia, ia menyalimi tangannya kepada bu Widia dan juga bu Hasna. "Alhamdulillah, makasih banyak bu Widia..."
"Iya ibu, makasih banyak. Jangan lupain kita yaaa bu, apalagi lupain saya. Hehehehe," sahut Puma memberikan sedikit lelucon kepada ketiga guru itu. Belum lagi dengan Nindi dan juga Leni, mereka terus asik mengajak ketiga guru itu berbincang dengan baik.
Rasanya, rasa-rasa seperti ini begitu sulit untuk dilupakan. Apalagi dengan kejadian waktu Denira terlambat masuk sekolah dan dijemur di tengah lapangan dengan memberikan hormat kepada Sang Pusaka. Denira ingat, dulu yang menghukumnya adalah bu Hasna—selalu guru Ekonomi yang menurut murid lain, bu Hasna sering marah-marah tidak jelas.
"Oh iya, Marsel dan para sohibnya kemana yaaa, tumben nggak kelihatan," bu Arumi mendadak mencari Marsel dkk. karena sampai saat ini, belum terlihat batang hidungnya. Biasanya, keempat remaja itu suka menggoda bu Arumi apalagi bu Hasna. Mungkin sudah menjadi kebiasaan mereka dan membuat kedua guru itu, terus mencari mereka.
Denira yang asik melihat murid lain tengah memainkan cat pewarna, tiba-tiba buyar karena perkataan bu Arumi barusan. Melihatnya dengan senyuman lalu menoleh kearah Leni, yang masih saja menatap layar ponselnya.
"Tau nih, saya whatsapp belum dibales. Mungkin masih nongkrong di kantin kali bu, biasa, anak muda jaman sekarang. Hehehehe," ucap Leni dengan tertawa begitu renyah.
Nindi yang berada di samping Leni, mengangguk seraya melipat kedua tangannya. "Lagi pada tidur kali bu di kantin, biasanya kan mereka kalau habis ujian gini, suka tidur dimana aja. Macem gembel gitu deh, hahahaha."
KAMU SEDANG MEMBACA
THEORY OF LOVE [END] #Wattys2021
FanfictionSemisal begini, "Jangan berlebihan, kita ini cuma sekedar teman," lantas, apa yang harus dikatakan pada hati? Tetapi, tunggu, lebih baik mengucapkan selamat datang atau selamat tinggal? pilih yang mana? atau, lebih baik sekedar berteman atau dia...