15 : Katanya Bahagia

1.4K 246 13
                                    


Vote before reading ❤
Vote sebelum baca, okay?

Enjoy~

Enjoy~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Deka



Gue teringat saat Lucas mendatangi gue 2 minggu lalu. Gue tiba-tiba dikirim pesan, katanya dia mau ketemu sama gue malam itu, gak pakai penolakan karena ini menyangkut Haru. Gue udah tau apa yang ingin dia bahas, udah ketebak. Lucas Wong yang bucin Jeon Haru.

Lucas bilang, Haru selalu menyebut gue di setiap kalimatnya. Jujur, hati gue langsung terbagi menjadi dua kubu. Yang pertama, hati gue menghangat karena tau Haru masih mecintai gue. Tapi setelahnya gue tersadar, semua cinta Haru akan percuma karena gue gak akan pernah bisa membalasnya lagi.

Percaya atau enggak, kami benar-benar gak ada hubungan lebih dari sekadar sahabat dari dulu. Tapi entah sejak kapan kami tiba-tiba menjadi saling posesif, saling menginginkan, saling ingin bersatu tapi gak ada yang mau bilang duluan. Dan akhirnya, hubungan kami hanya tergantung. Anehnya, kami tau hati kami untuk siapa, dia menjaga hati gue, gue menjaga hatinya. Sesederhana itu.

Dan sayangnya.. Semua harus berakhir karena keegoisan gue.

Bukan, lebih tepatnya, keegoisan keluarga gue. Tiba-tiba mereka membawa gue pindah ke Semarang selama 3 tahun. Katanya, ada yang harus kami urus disana. Jahatnya, orang tua gue melarang untuk mengontak Haru selama gue disana. Gue diberi handphone yang baru dengan segala yang benar-benar kosong. Kontak Haru, kenangan kami, semua hilang begitu aja. Gue marah, gue kecewa, gue juga pergi dari rumah karena gue muak dengan keegoisan mereka. Tapi setelahnya gue tersadar, semua gak bener, pasti ada sesuatu. Dan ya.. Bener aja. Semua di luar dugaan, keadaan memaksa gue untuk menurut.

Dan gue, gak mau menyakiti Haru. Gue gak mau membuat dia terancam apapun, jadi gue berusaha menjauh dari dia sebisa mungkin. Gue gak kebayang akan bertemu dia di Rumah Sakit. Gue pikir perasaan gue udah siap untuk ngelupain dia, tapi ternyata gue memang selemah itu.

Gue duduk menatap ke luar jendela, ada pemandangan langit malam yang gelap. Sebenarnya gak bisa lihat apapun, tapi gue senang aja lihatnya. Sekarang kami sedang perjalanan ke Lombok. Di sebelah gue ada Jeonghan, di depan gue ada Haru dan Yuju. Semuanya tidur, tapi anehnya gue gak bisa menutup mata sama sekali. Akhirnya gue memutuskan untuk ke toilet. Saat keluar, gue juga lihat Haru yang baru keluar dari toilet perempuan. Dia menatap gue canggung, begitu juga gue. Dia berbalik untuk duluan ke bangku tapi begonya gue menahan tangan dia.

"Ru." dia menatap tangan gue, menariknya pelan. "Kenapa?"

"Gue minta maaf."

ME FIRST || Lee Dokyeom✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang