6. RIBUT LAGI?

33 8 0
                                    

Sesampainya di kantin, mereka menuju ke tempat duduk mereka, meja pojok nomer 27, tempat favorit mereka.

"Makan naon?" tanya Langit saat sampai disana.

"Biasa," jawab Bumi

"Kalian bertiga,ikut gue." ujar Langit sambil menarik Pelangi dan Atan. Sedangkan Lintang ditarik oleh Atan

"Ye malah narik," kesal Atan

10 menit kemudian, "MAKANAN DATANG!" teriak Langit

"Berisik!" ketus Lintang dan Atan. Teman-temannya heran melihat tingkah kedua orang itu.

"Kenapa lo?" tanya Bintang

"Ha apa?" beo Lintang

"Lo kenapa?" tanya Bulan

"Lagi mikir gue," jawab Lintang

"Tumben mikir, biasanya nyontek." ujar Bulan

"Kalo ngomong jangan buka kartu napa!" kesalnya

"Terus, Lo kenapa Tan?" tanya Bumi kepada Atan

"Sama, gue juga lagi mikir." jawab Atan lesu.

"Kalian mikir apaan?" tanya Pelangi sambil menaikkan satu alisnya.

"Jawaban," jawab mereka serentak.

"Jawaban apa?" tanya Langit bingung.

"Agrhh! Tambah pusing gue," kesal Lintang

"Gue kan cuma minta jawaban doang, frustrasi amat neng," batin seseorang

"Mikir apaan sih lo tuh? Jangan bikin gue puyeng juga," ujar Langit

"Satu hal yang susah kalian bantu," jawab Atan. Sedangkan temannya masih bingung dengan kedua sejoli ini, terkecuali Bulan dan Bintang yang cukup mudah peka.

Ia berbisik ke Bintang, "Kayaknya ada sesuatu nih," bisiknya

"Kita tunggu," balas Bintang

"Kalian berdua ngapain bisik-bisik?" tanya Bumi meyelidik. Sedangkan yang ditanya hanya menaikkan bahunya acuh.

"Mending makan gue," kesal Venus, ia memakannya dengan lahap. Tak peduli orang-orang yang melihatnya

"Makannya santuy aja kali Ven, kayak udah nggak makan 3 hari aja lo." celetuk Pelangi

"Buduo amuat," jawab Venus sambil mengunyah makanannya. Sedangkan yang lain hanya geleng-geleng kepala dan ikut makan. Meninggalkan dua orang yang sedang bingung dengan jawaban.

15 menit kemudian mereka telah selesai makan. Pada saat yang bersamaan, seseorang berteriak dengan centilnya,"MY PRINCE! Aku cariin dari tadi loh! Ternyata kamu disini, sama perempuan jalang lagi." ujarnya sambil menatap sinis Bulan. Bisik-bisik mulai terdengar.

"Hah? Bulan jalang?"

"Nggak mugkin Bulan jalang, udah kaya. Ngapain nge-jalang."

Bulan dan Bintang [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang