🐄🐄HappyReading 🐄🐄
.
.
.
"Kini Aku mulai merasa Nyaman.""aaaaaa--- sakit sakit mbok,"
"bok bok bok, pala lo peyang." Telinga Vero ditarik paksa oleh seseorang berjas sama seperti diri nya."Lo mau bunuh anak orang!"
"Eh ada papih, nggak kondangan?" "kondangan-kondangan, lo nya sendiri kenapa malah kabur kesini." Juan menatap marah Vero dan yang ditatap pun malah cengegesan nggak jelas."Tn. Juan yang kagak ganteng. Beda sama anak nya si handsome Vero. Kenapa anda tidak menghadiri acara kondangan teman anda." Vero bertanya dengan nada suara seperti seorang pembawa acara diacara formal.
Juan memutar bola mata nya malas, "Gue mau bawa lo pergi, tapi lo malah kesini. Mana main cium-cium anak orang. Gila emang."
"papih yang lebih gila, masa main izinin anak nya buat bolos sekolah.""heh bego! Gue udah nanya sama lo kenapa lo milih bolos."
"istighfar pih. Kaya nya papih udah kerasukan. Masa anak nya dikatain Bego.""emang lo nya bego."
"iya, iya anak mu memang bego nggak sepintar anda, yang ikut test di Harvard tapi nggak lolos."
"Sad boy memang." Vero mengusap bahu Juan sedih.Tanpa di sadari oleh mereka, Wendy sudah membuka matanya.
"lah lo udah sadar? Kapan?"
"udah dari kemarin." Jawab Wendy dengan suara parau nya. Vero mendengus sebal.
"salam kenal om." Wendy duduk dikursi, lalu tersenyum hangat pada Juan. Juan mengangguk lantas tersenyum juga. Raut wajah Wendy tiba-tiba muram, Vero duduk disamping Wendy"why?""Papih dibawa polisi." Juan dan Vero terlonjak kaget, "Serius?"
"karena?""Wendy juga nggak tau. Jadi Wendy pengen ke kantor polisi."
"gue temenin ya." Wendy mengangguk saja."mau ditemenin om?"
"om-om sooo om om deh pih.""sirik aja lo key."
"key?""mongkey."
"bangsat." Vero memukul perut Juan keras. Membuat Juan megaduh sakit."kak Vero nggak boleh kasar dong." Tegur Wendy.
"sesekali boleh lah.""hih..."
"Ayo?!" Vero mengulurkan tangan nya membantu Wendy. Dengan senang hati, Wendy menerima uluran itu. Disaat seperti ini kenapa Vero yang terus ada disamping nya. Apakah pertemuan tak sengaja itu membuat mereka sedekat ini. Wendy sendiri merasa sangat nyaman dengan Vero. Apakah Vero juga merasa nyaman dengan kedekatan ini?"kenapa?"
"eh enggak, ayo."
Simbok menyaksikan itu ikut tersenyum, tak biasa nya anak majikan nya ini selalu tersenyum kala mendengar kabar buruk."Mbok mau ikut?" Si mbok menggeleng, "mbok pengen jaga rumah aja non. Toh udah ada den Vero."
"yaudah Wendy pamit dulu ya."
"iya, hati-hati non." Mereka bertiga berjalan keluar."papih nggak boleh ikut."
"kondangan nya gimana?""yaudah si, gini aja. Kita kondangan dulu terus pulang nya langsung ke kantor polisi. Giamana?" usul Juan, tapi ditolak mentah-mentah oleh Vero.
"nggak, papih kira gue nggak tau. Kondangan itu bisa sampe satu jam an. Berarti itu buat Wendy nunggu dong. Nggak mau."Vero tersenyum usil, "gini aja. Gimana kalo papih bawa anak tetangga aja gimana. Soal nya kalo nggak salah Agam lagi nggak sekolah."
"gila kali ya.""terus aja gila." Wendy mendengarkan perdebatan dari Juan dan Vero jengah.
"om, mending kita ke kantor polisi aja dulu."
"kan kalo dikantor polisi diwaktu. Nah berarti Cuma sebentar, terus langsung kondangan deh.""nah itu ide brilian dari pada ide anak om." "ohh syutt..."
"okeyy, Wendy dandan yang cantik ya!" "siap om." Wendy langsung masuk kedalam rumah dan berias diri. Sedangkan gaun nya dipakai nanti saja.~dikantor polisi~
Wendy memandang pak polisi geram, "pak masa nggak ada sih."
Pak polisi memijit pelipis nya, seperti nya pusing, "Kalo papih Wendy nggak disini. Dimana?" Tanya Wendy kepada pak polisi.Sedangkan pak polisi mengangkat bahu nya tak tau. Vero sibuk memainkan ponsel tak mau ambil pusing.
"Ish, kak Vero?!"
"Apa? Udah debat nya?" Wendy duduk didekat Vero lalu menyandarkan bahu nya."kalo Papih Wendy nggak disini. Berarti dimana?"
"Coba Tanya tante Winnie.""tante Winnie?"
"Nyokap lo."
"hehehe iya ya." Vero mencubit pipi Wendy gemas.Wendy berdiri lalu berlalu keluar sendiri meninggalkan Vero yang dilanda kebingungan, "Kak Vero cepet?!"
"astagfirullah." Vero pamit terlebih dahulu kepada pak polisi dan meminta maaf atas semua perlakuan yang Wendy lakukan.
"ish lama banget?!"
"mau kemana sekarang?""ke kantor Bunda." Wendy meminjam ponsel Vero untuk membuka akun instagram nya. Tak disangka ada banyak sekali DM dari Rissa dan teman-teman nya yang lain.
Wendy tak tertarik sama sekali dengan isi Dm an itu. Ia akan live Instagram nya sekarang. Baru saja 5 menitan tapi sudah ada lebih dari 500 orang yang sedang menonton live an nya. Tak terkecuali Rissa dan Dania. Rissa sendiri meminta bergabung dengan live instagram nya. "Kenapa Riss?" dilihat dari layar ponsel, seperti nya Rissa tengah marah besar.
"Lo dimana?"
"Wendy lagi sama kak Vero, kenapa?""KATA NYA LO ILANG?!" Rissa berteriak membuat Wendy terkejut.
"kata siapa?"TgglUp: 020420
KAMU SEDANG MEMBACA
B A D - P A R T N E R || wendy's || END || ✔
Teen FictionCover by: @kaishe_ Wendy duduk meringkuk disamping tempat tidur nya, siaran langusng nya telah selesai 10 menit yang lalu. Dia sudah berbicara banyak dengan pengemar nya, tiba-tiba satu pertanyaannya muncul dipikiran, apakah dia pantas untuk menjadi...