Terbiasa

894 76 39
                                    

Cast:

Eunha (GFriend)
Yohan

And other....

Request :ALYAALYA816

***

"Eunha bantet! Eunha bantet! Eunha bantet! Eunha bantet, Eunha bantet, bantet, bantet bantet, bantet, bantet, ban ... tet ... Bantet! Hahahaha! Huuuu! Bantet, ahahaha!"

Sedangkan gadis bersurai pendek sebahu tersebut hanya terdiam sembari membaca buku pelajaran tentang sejarah dan mencoba untuk mengabaikan suara yang menurutnya berasal dari dunia gaib.

"Eh, neng bantet! Lo kenapa diam aja? Ayo dong balas!"

Eunha berdecak sebal lalu menutup lubang telinganya dengan kapas yang ia bawa dari rumah. Untuk persiapan.

"Eh, gak seru lo!"

Sabar Ha, sabar ... abaikan aja anak setan itu.

"Eunha jelek, Eunha buluk! Dekil, bau! Hahaha!"

Gak Ha, enggak. Lo gak jelek, lo gak dekil, lo gak bau!

Tuh cowok bilang kek gitu karena cuman pengen lihat lo marah, Ha.

Eunha tak merespon perkataan lelaki itu. Walau kedua lubang telinganya telah di masukan kapas, Eunha tetap bisa mendengar dengan jelas apa yang lelaki itu katakan.

Sedangkan lelaki bertubuh jangkung itu hanya memandang Eunha dan ia berhenti untuk berkata lagi. Lalu duduk di sebelah gadis itu dan memandang wajah halus Eunha secara teliti.

Eunha tersentak ketika merasakan bahwa tak ada yang mengganjal di kedua lubang telinga nya. Nyatanya lelaki itu telah mengambil kapas yang ada di telinga Eunha. Lalu membuang kapas itu ke sembarang tempat.

"Kenapa sih lo?"

"Apaan?" tanya Eunha balik.

Lelaki bernama Kim Yohan tersebut terkekeh kecil lalu menundukkan kepalanya sebentar kemudian memandang Eunha lagi.

"Bosen nih, gue," ujar Yohan.

"Bosen?" tanya Eunha.

"Iya," jawab Yohan. "Kita main, yuk!"

"Main apa?"

Yohan tersenyum jahil. "EUNHA, LO BULUK! BANTET LAGI! HAHAHAHA!"

Eunha memandang kesal ke arah Yohan yang sudah berlari menjauh darinya.

"Oh ini yah maksudnya. Main ini ... oke gue ikut!" ujar Eunha lalu mengejar Yohan.

Kedua insan itu berlari hingga keluar dari dalam kelas. Yohan yang berlari mendahului gadis itu pun menoleh ke belakang dan setelahnya tertawa kecil karena ia melihat Eunha masih berlari mengejarnya.

"Woi Lo! Enak aja bilang gue bantet, yah!" teriak Eunha.

"Ya emang kenyataannya lo bantet," balas Yohan seraya terkekeh.

Eunha dan Yohan masih saja bermain kejar-kejaran. Eunha yang tak kenal lelah selalu saja meneriaki Yohan di selingi larinya, sedangkan Yohan hanya tertawa mendengar teriakan Eunha. Sampai-sampai adik kelas pun memandang bingung ke arah Eunha dan Yohan. Namun keduanya tidak peduli akan hal itu.

Sepertinya ... mereka akan menyusuri sekolah lagi, seperti sebelumnya.

"YOHAN BERHENTI LO!" teriak Eunha. Kedua kakinya berhenti berlari.

Yohan yang berada di depan gadis itu pun memberhentikan larinya lalu menoleh ke belakang. Yohan terkekeh ketika melihat Eunha yang kelelahan. Napas gadis itu tersenggal-senggal sama seperti Yohan.

Eunha Story Colection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang