Gadis itu menoleh ke arah belakang.
Kini dirinya sedang di kejar-kejar seseorang. Keringat dingin mengucur di sekujur tubuhnya, napasnya juga sudah mulai terengah-engah. Tapi, gadis itu tetap berlari mencari tempat yang ramai dan aman pastinya.
Setidaknya, sampai orang itu tidak mengejarnya lagi walaupun untuk sementara.
Gadis itu pun berlari memasuki gang sempit, ia menjatuhkan kardus-kardus kosong yang ada di gang itu guna untuk menghalangi seorang pria misterius yang mengejarnya itu. "Berhentilah mengejarku, brengsek-!" Gadis itu pun berlari lagi hingga di ujung gang ada taxi.
Langsung saja Gadis itu memanggil taxi tersebut dan Melambaikan tangannya agar taxi segera berhenti. Tak pikir panjang lagi, setelah taxi berhenti Gadis itu pun membuka pintu lalu naik.
"Pak, ayo cepat jalan." Ucap Gadis itu, tanpa ada rasa curiga sedikit pun.
Taxi itu pun berjalan dan mulai menjauh dari tempat itu. Walaupun sudah jauh tetap saja gadis itu menoleh ke belakang hanya memastikan bahwa pria misterius itu sudah tidak mengejarnya lagi.
"Syukur lah..." Gadis itu menghembuskan napas leganya.
Gadis itu menyandarkan bahunya di jok mobil itu, untuk merilekskan tubuh nya yang sempat gemetar ketakutan tadi. Dia pun memejamkan matanya, di pikirannya masih bertanya-tanya siapa orang itu sebenarnya? Mau apa dia? Gadis itu benar-benar bingung.
Seingatnya dia tidak pernah melakukan kesalahan terhadap orang melainkan sebaliknya, ia selalu membantu orang-orang. Tapi kenapa pria itu terlihat sangat membenci nya? Apa gadis itu telah membuat kesalahan?
"Kurasa cukup untuk mu beristirahat nona." Ucap supir taxi itu lalu tertawa di keadaan hening dan tidak ada yang sedang melucu. "Apa Kau siap bermain dengan ku nona cantik?"
Gadis itu langsung membulatkan matanya. "Apa maksud mu!"
"Kau sangat mengerti apa maksud ku, jangan pura-pura bodoh" Taxi itu pun melaju dengan kencang, membuat Gadis itu merasa ketakutan untuk kedua kalinya.
Karena ketakutan nya tadi membuat Gadis itu tidak menyadari supir taxi itu menggunakan topeng yang sama dengan pria misterius yang mengajar nya tadi "Siapa kau sebenarnya? Apa mau mu?"
Supir taxi misterius itu tertawa lagi. "Apa mau ku?" Untuk kesekian kalinya orang itu tertawa lagi, membuat gadis itu ketakutan setengah mati atau mungkin saja dia akan mati ketakutan."Kau ingin tahu apa yang aku mau? Akan ku beri tahu nanti." Mobil taxi itu terus melaju kencang entah kemana.
Gadis itu pun pasrah, mungkin hidupnya akan berakhir hari ini.
Percuma jika ia lompat dari mobil itu pun dia akan mati karena mobil ini melaju kencang. Gadis itu pun hanya diam, air matanya terbendung dalam hitungan detik pun akan pecah dan mengalir di pipinya.
"Jangan menangis-!" Ucap orang itu sedikit membentak. Gadis itu tidak mendengarkan nya, dia hanya ingin menangis mengeluarkan semua rasa ketakutan nya. "Sudah kubilang jangan menangis-!" Bentak orang itu.
Gadis itu menangis dan semakin menjadi, mobil Taxi itu pun berhenti. "Jangan menangis-!" Ucap orang itu lagi.
Situasi seperti ini sangat pas untuk gadis itu kabur, tentu saja mana ada orang yang mensia-siakan kesempatan untuk kabur di saat situasi mengerikan seperti ini. Gadis itu langsung membuka pintu mobil yang tidak di kunci, entah itu disebut kebetulan atau keberuntungan.
Setelah gadis itu keluar dari Taxi itu dia pun berlari.
"Ya! Jangan kabur." Teriak pria bertopeng itu. (Hei!)
"Berhentilah-!" Tiba-tiba seseorang bertopeng lainnya berada di depan gadis itu dengan pistol di tangannya.
Situasi macam apa ini, seorang gadis lemah dihadang oleh dua pria bertopeng misterius yang berusaha menculiknya.
"Jika kau bergerak selangkah, peluruh ini akan mengenai salah satu anggota tubuh mu nona." Ucap pria bertopeng yang ada di depannya.
"Kumohon lepaskan aku, maafkan aku jika memang aku melakukan kesalahan. Aku akan memberikan mu apapun untuk menebus nya." Ucap gadis itu memohon sambil menangis.
"Apapun? Menarik sekali." Pria dihadapannya melangkah mendekat, gadis itupun melangkah mundur.
Kaki gadis itu sudah melemas hingga tidak kuat menahan beban tubuhnya lagi, dia pun terjatuh duduk.
Pria itu pun jongkok di hadapan gadis itu lalu memegang dagunya. "Jika aku meminta nyawa mu untuk menebusnya bagaimana?" Gadis itu pun menggeleng kan kepala nya.
"Aku tahu kau sangat takut bukan? Hmm... Tenang saja aku masih berbaik hati, aku tidak akan membunuhmu hari ini, tapi ingat..." Pria itu pun berdiri, lalu menendang tubuh gadis itu.
"Akh... Hikss..." Isak gadis itu.
"Perlahan aku akan membunuhmu, aku akan memberimu kesempatan untuk memainkan permainan ini."
Pria itu pun pergi, tapi yang satunya masih di posisi yang sama dia terus menatap gadis itu yang saat ini sedang menangis. "Jangan menangis" kata yang keluar dari mulut pria itu sama seperti saat di mobil tadi.
Kemudian, pria itu pun pergi meninggalkan gadis itu.
"Hiks... Hiksss... Aku tidak mengerti salah ku dimana, kenapa mereka ingin membunuhku." Gadis itu masih terisak.
Beberapa detik kemudian gadis itu pun berhenti menangis, dia mengusap air mata nya. "Kim SooRin, berhentilah menangis sekarang kau harus pulang dan melaporkan ini ke polisi. Kau tidak perlu takut lagi." Gadis yang bernama Kim Soorin itu pun bangkit dari duduknya.
"Iya benar, aku harus melaporkannya dengan begitu aku tidak perlu takut lagi." Soorin memberi semangat untuk dirinya sendiri.
Setelah itu dia pun mencari jalan untuk kembali ke daerah asalnya yaitu Incheon.
TBC
“Gimana? Lanjut or tidak?”
2020.04.05
Prolog
Who?
Glxyca_
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO?
Fanfiction[Slow Update] ❛WHO?❜ Siapa sebenarnya orang yang berusaha ingin membunuhku? Siapa orang yang benar-benar melindungi ku dan mencintaiku? Siapa orang yang harus ku percayai? Tidak ada satu pun, yang bisa ku percayai. Aku harus menyelesaikan p...