Sinar pagi hari berusaha menerobos kelopak mata Libra yang masih tertutup mau tidak mau ia harus bangun dari tidurnya.
Matanya menyipit kala sinar matahari langsung mengarah pada wajahnya.Ia baru sadar bahwa dirinya masih berada di rooftop bersama sahabatnya.
Di lihatnya mereka yang masih tertidur dengan posisi yang tidak bisa kalian bayangkan karena semalam suhu udara hampir mencapai minus dan mereka tidur tanpa menggunakan alas dan hanya berselimut jaket yang di pakainya.
Libra berdiri lalu merentangkan tangannya tinggi-tinggi untuk menarik otot-ototnya yang hampir membeku.
Kemudian ia berjalan ke tepian gedung untuk sekedar melihat keramaian kota di pagi hari.
Gedung-gedung tinggi berjajar dengan rapinya, kendaraan beroda empat maupun dua yang berlalu lalang, serta pejalan kaki yang akan bekerja dan bersekolah atau yang sekedar berjogging bisa ia lihat dari atas gedung.
Pandanganya tertuju pada satu objek yaitu sekumpulan anak yang berseragam sekolah berjalan arah gedung yang tidak jauh dari mereka. Di depan gedung tersebut bertuliskan SMA Rasi Bintang yang terpampang begitu jelas.
Gedung yang pernah menjadi saksi keonarannya dengan salah satu temannya yang pada akhirnya mereka di keluarkan pada hari,waktu,detik yang sama. Jika, mengingatnya Libra selalu tersenyum saat masih bersekolah di SMA Rasi Bintang yang setiap harinya membuat onar.
Apa Virgo satu sekolah dengannya?
Jawabannya tidak, Virgo dan Libra memang tidak pernah satu sekolah mereka selalu di bedakan sejak kecil. Apa yang dilakukan Libra selalu salah di mata orang tuanya sehingga membuatnya menemukan jalan pikiran tersendiri.
Saat ini Libra tak lagi bersekolah ia sudah terlalu malas bergelut buku,meja,papan tulis, serta guru. Menurutnya bersekolah tidak lah penting baginya toh tanpa sekolah ia sudah pintar untuk apa bersekolah jika, pada akhirnya ia juga akan seperti ini.
Di rasakannya seorang berdiri sejajar dengannya lalu diliriknya sedikit.
Raga mulai terbangun dari tidurnya matanya menangkap seorang yang berdiri di tepi gedung. Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri memastikan siapa yang sudah terlebih dahulu bangun dan ternyata itu Libra.
Raga melakukan hal yang sama saat Libra bangun tangannya ia angkat tinggi-tinggi kemudian badannya ia liukkan ke kanan dan ke kiri.
Sekarang ia sudah berdiri sejajar dengan Libra ia tahu apa yang sedang Libra lihat.
"Apa kau ingin kembali ke sana?" Tanya Raga dengan arah pandangan yang sama dengan Libra.
Dengan cepat Libra menggeleng.
Raga menarik bibirnya ke atas ia sudah tau apa jawaban dari pertanyaannya.
Raga dan Libra bersekolah di tempat yang sama hanya kelas mereka berbeda Libra ada di kelas XI IPA 2 dan Raga di kelas XI IPS 1. Mereka sudah bersahabat sejak SMP sehingga mereka sudah saling mengenal satu sama lain dan mereka lah yang terkenal di SMA Rasi Bintang dengan kelakuannya yang di luar batas.
Raga memperdekat tubuhnya ke Libra yang tingginya hampir sama dengannya.
Libra merasakannya sebuah tangan bertengger di bahunya ia menoleh dan membiarkan tangan itu tetap di posisinya. Biasanya Libra akan marah jika ada tangan yang disandarkan di bahunya.
Hampir 15 menit mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing tanpa ada satu pun kata yang keluar dari mulut masing-masing.
Sampai pada akhirnya Libra membuka suasana sunyi itu. "Aku harus pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge
Teen Fiction"Revenge" Kata itu yang selalu muncul di kepala Libra. Setelah kejadian yang menimpa kakaknya itu. Membuatnya tak henti-hentinya mencari siapa pelakunya. Libra tak lagi percaya akan detektif maupun polisi karena mereka menghentikan penyelidikan kas...