Dering ringtone ponsel berkali-kali mengusikku. Aku enggan mengangkatnya karena sebuah nama yang tertera dilayar benda pipih itu. Dia suamiku, laki-laki yang sudah kupercaya untuk memberi segala perasaanku kepadanya.
"Halo...."
Suara yang amat kurindukan beberapa hari ini. Aku hanya terdiam, membiarkan rasa sakit menari-nari dilubuk hati.
"Pulanglah Yas!!!"
Itu titahnya, titah yang seharusnya aku jalani sebagai seorang istri. Air mata kembali mengalir, saat tombol merah kutekan dengan membawa kembali pulang perasaanku. Kupaksakan tangan untuk bergerak, mengirimnya sebuah pesan.
✉Assalamu'alaikum imamku...
Tidak usah risau atas segala sesuatu yang kamu lakukan kepadaku. Kutitipkan keikhlasan kepada tuhan untukmu. Aku hanya butuh waktu untuk memadamkan percikan api ini. Aku akan kembali, membawa pulang segenap perasaan ke tempat yang kamu sebut rumah.Jakarta, 04 Januari 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
psycho
General FictionJika semua perihal rasa ini masih tentangmu seharusnya kamu tahu perasaan ini masih sama. Penuh rindu. *Yasmine Syahrazee* Diruangan yang gelap gulita, kutemukan dirimu membawa pelita. *Arshaka Ransi Abimanyu*