prolog

27 2 0
                                    

Dering ringtone ponsel berkali-kali mengusikku. Aku enggan mengangkatnya karena sebuah nama yang tertera dilayar benda pipih itu. Dia suamiku, laki-laki yang sudah kupercaya untuk memberi segala perasaanku kepadanya.
           "Halo...."
Suara yang amat kurindukan beberapa hari ini. Aku hanya terdiam, membiarkan rasa sakit menari-nari dilubuk hati.
            "Pulanglah Yas!!!"
Itu titahnya, titah yang seharusnya aku jalani sebagai seorang istri. Air mata kembali mengalir, saat tombol merah kutekan dengan membawa kembali pulang perasaanku. Kupaksakan tangan untuk bergerak, mengirimnya sebuah pesan.
Assalamu'alaikum imamku...
Tidak usah risau atas segala      sesuatu yang kamu lakukan kepadaku. Kutitipkan keikhlasan kepada tuhan untukmu. Aku hanya butuh waktu untuk memadamkan percikan api ini. Aku akan kembali, membawa pulang segenap perasaan ke tempat yang kamu sebut rumah.

                Jakarta, 04 Januari 2020.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

psychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang