Hanya ingin melupakan luka lama dan mulai menulis di lembaran baru, namun semua terasa sangat susah untuk dilakukan. Semakin ia mencoba untuk melupakan, semakin ia ingat dengan kenangan-kenangan yang pernah ia lewati dulu.
"Huft. Kenapa susah banget sih buat lupain lo." Keisya menghela nafasnya kasar. Beberapa kali ia memukul kepalanya untuk melampiaskan rasa kesal dan sedihnya.
Ia meraih ponselnya lalu membuka galeri foto. Terlihat beberapa foto seorang laki-laki disana. Raut wajah Keisya berubah seketika saat melihat foto tersebut.
Air matanya lolos begitu saja. Ia ingin menghapus perasaan itu dari hatinya. Namun lagi-lagi ia gagal.
Tangannya bergerak menandai foto-foto laki-laki itu, Keisya menutup kedua matanya sekejap dan beberapa kali menghela nafas untuk meyakinkan diri.
Gadis itu menghapus semua foto-foto yang berhubungan dengan kenangannya bersama Arkana Zhafran, atau lebih sering di panggil dengan nama Arkan.
"Bismilah.. lancarkan lah usaha move on ku ya Allah aamiin." Ucapnya setelah selesai menghapus foto-foto tersebut.
"Kei.. makan dulu." Teriak ibu Keisya.
"Iya. Sebentar ma." Ucap Keisya.
Gadis itu pun keluar dari kamarnya menuju ruang makan. Disana sudah ada kedua orang tua dan juga adik laki-lakinya.
~~~~
Penyesalan memang selalu tiba di akhir. Tak perlu berlarut-larut dalam penyesalan itu.
Keisya berjalan menyusuri taman. Ia sedang ingin menenangkan pikirannya. Saat ini ia sedang bersama Nanda. Teman satu kompleknya, namun mereka baru berteman dekat saat mereka berkerja di tempat yang sama.
"Lo tau nggak?" Tanya Keisya. Kedua tangannya ia masukkan kedalam saku hoodie nya.
"Nggak lah." Jawab Nanda.
"Lah sama gue juga nggak tau." Balas Keisya.
"Nggak jelas lo." Ucap Nanda. Gadis itu memutar bola matanya malas.
"Iya, emang nggak jelas. Kayak hubungan gue sama dia." Jawab Keisya sedikit mendramatisir.
"Bucin."
Mereka berdua berjalan santai menyusuri taman. Kenapa mereka tidak lari? Karena kata Nanda kalau lari-lari itu capek kayak lari-lari dari kenyataan.
Memang mereka berdua kalau sudah di satukan dalam satu tempat akan menjadi duo bucin yang sangat menyebalkan.
"Tuh liat." Ucap Keisya sambil menunjuk ke arah dua sejoli yang sedang bermesraan.
"Lo iri sama mereka?" Tanya Nanda dengan nada mengejeknya.
"Ye enak aja lo kalo ngomong. Ya nggak lah. Gue mau lempar mereka pake batu. Biar kapok nggak bikin dosa mulu." Jawab Keisya
"Si bego. Bisa-bisa lo di kejar tuh sama cowoknya." Lagi-lagi nanda memutar bola matanya malas.
"Idih ogah banget di kejar sama cowoknya, jelek. Kalo ganteng sih mau." Ucap Keisya disusul dengan cengiran khasnya membuat Nanda ingin sekali menampol mukanya itu.
"Gue tampol ya?"
"Ya jangan lah.. nanti kalau gue jadi jelek tanggung jawab lo." Jawab Keisya.
Keisya mengeluarkan handphone dari saku celana training yang ia kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARSYA
RandomLuka masa lalu bisa merubah sikap dan sifat seseorang. Apa kalian tau kadang seseorang menunjukkan senyum dan tawanya bukan untuk mengungkapkan rasa bahagianya, namun sebagai tameng untuk menutupi semua rasa sakit, sedih, kecewa dan lainnya. Itulah...